Nolan perlahan mulai bergerak-gerak, Flair meskipun terpaksa masih belum beranjak dari sisi tempat tidur pria itu. Saat kesadarannya sudah sempurna, Nolan menjulurkan tangan kanannya dan menjetikkan jari telunjuk kepada Flair untuk menghampirinya.
"Tadinya aku ingin marah karena kamu mengembalikan kalung itu, tapi melihat kamu masih di sini hingga aku terbangun membuatku senang, jika kamu selalu penurut seperti ini aku yakin kita akan bahagia." Ujar Nolan tersenyum sambil meraih lengan Flair dan mengelusnya.
"Kamu yang bahagia, aku tidak!!" Jawab Flair ketus.
"Hahahahaaa... kamu semakin menarik jika marah padaku!!" Tawa Nolan menunjukkan kondisinya yang sudah pulih.
"Aku harus segera pulang, aku sudah terlalu lama menungguimu di sini!!" Sahut Flair sambil beranjak dari sofa single di sisi tempat tidur Nolan.
"Jangan terburu-buru sudah terlalu lama aku tidak disuapi oleh mu!!" Nolan menyipitkan matanya sambil menarik tangan Flair menahannya pergi.