Sambil menyembunyikan kalung pemberian Nolan di balik bajunya Flair menghampiri Rory yang sedari tadi duduk di ruang tunggu, lalu mengajak pria itu pergi.
Flair terlihat tergesa-gesa ingin segera meninggalkan gedung itu. Begitu memasuki mobil merahnya bersama Rory, nafasnya seperti memburu.
"Bodohnya aku!!!" Gumam Flair lirih sambil mengingat apa yang baru saja terjadi di ruangan Nolan.
"Apa yang terjadi sehingga kamu seperti dikejar hantu seperti itu??" Tanya Rory sambil menatap Flair.
"Cepat pergi dari sini Rory!! Sebelum pria itu datang dengan pengawalnya!" Seru Flair.
Dalam perjalanan Flair terbayang lagi dengan kejadian yang baru dialaminya. Bermula dari pelukannya pada Nolan. Lalu ia tersadar pada kontrak pernikahan yang pernah diberikan Nolan. Tidak mungkin menerima pernikahan dengan perjanjian seperti itu. Jika ia setuju menikah, sama saja ia menyetujui kontak itu.Lalu buru-buru ia berontak dari pelukan Nolan.