Selama perjalanan di dalam pesawat, Flair hanya diam tak berkata sama sekali. Demikian juga Nolan. Isi kepala Nolan penuh dengan rencana yang harus ia lakukan setibanya untuk perusahaan juga Flair.
Sementara Flair memikirkan Nolan dengan cerita pahit masa kecilnya yang sama sekali tidak tampak dari raut wajahnya yang sedingin es itu. Flair terus menatap wajah Nolan yang serius menatap layar notebooknya. Mengamati semua laporan perusahaan yang dikirimkan Heidi lewat email. Membandingkan wajah Nolan yang tegas saat menghadapi Thomas Rieger tadi dengan Nolan yang sedang bekerja di hadapannya sekarang.
Pria dengan kadar workholic tinggi dan tempramen tinggi namun