Kediaman Adamson
Setelah beberapa kali mengetuk pintu akhirnya bik nani membuakakan pintu untuk Adamson dan Alvian.
" Tuan… Maaf tadi saya sedang menerima telpon dari Ny. Cindy, dia meninggalkan medical report nya di sini dan sekarang dia sedang menuju bandara untik terbang ke singapura melakukan check up rutin. Nyonya menyuruh saya menyampaikan pada Tuan tentang dia yang akan menetap selama 2 hari di singapura. ( Kata Bik Nani sambi beberapa kali melirik ke arah Alvian ).
" Baiklah bik, akan lebih baik jika Cindy pergi ke singapura sekaligus untuk membuatnya sedikit merasakan liburan. O.. ya bik tolong bawa anak ini ke kamar tamu, dia akan meetap disini selama beberapa hari sampai kita menemukan orang tuannya. ( Kata Adamson sambil mengelus kepala Alvian ).
" Hallo Grand Ma… Namaku Alvian, dan aku adalah anak Paman Daddy !!! ( Sapa Alvian dengan senyum ramah ).
" Halo Tuan Alvian... !!! ( Sapa bibik sambil mengulurkan tangannya memberi salam ).
" No…no…noo Grand ma jangan panggil Alvian Tuan, akan lebih baik jika Grand ma memanggilku Nama saja. Karna aku lebih suka di panggil Alvian ( Kata Alvian sambil memeluk Bik Nani )
Kata kata ini, pelukan ini, sama persis seperti yang dilakukan nak Ana dulu, anak ini sungguh membuatku rindu dengan kehadiran Ana di rumah ini ( Seketika Bik Nani terpaku dan menikmati pelukan hangat Alvian yang mengingatkannya tentang Ana ).
"Baiklah anak yang pintar aku rasa kau sudah cukup lelah setelah seharian bermain di taman bemain. Sekarang waktunya kau mandi dan setelah itu bik Nani akan membawakan mu makan malam !!!" ( Kata Adamson sambil berlutut di hadapan Alvian ).
" Tapi Paman Daddy aku tidak biasa mandi sendirian, biasanya Papi ku yang memandikanku, ( Kata Alvian berbohong ), " Maaf Daddy tapi aku hanya ingin merasakan mandi bersama Daddy. ( Dalam hati Alvian ).
" Kalau begitu biar Bik Nani yang memandikanmu !!! ( Kata Adamson).
"Paman Daddy aku tidak mau mandi bersama perempuan, biarkan aku mandi bersama Paman Daddy, ( Kata Alvian sambil menarik narik kain celana Adamson ).
" BAIKLAH !!! AYO KITA MANDI !!! ( Kata Adamson sambil mengangkat Alvian ke pundaknya ).
Setelah mandi di kamar tamu bersama Alvian, Adamson menyuapi Alvian makan karna Alvian tak ingin makan kecuali Adamson yang menyuapinya. Setelah selesai makan Adamson membawa Alvian bermain dan menonton kartun di ruang tamu. Tak jarang terdengar suara tawa kedua pria tersebut hingga membuat bik Nani terharu mendengarnya.
" hiksssss,,,, sudah lama Tuan tidak tertawa selepas itu. Semenjak nak Ana pergi dia tidak pernah serileks ini, Tapi jika dilihat lihat anak itu dan Tuan bak pinang di belah dua. Benar benar mirip. Woahhh andaikan saja anak itu anak tuan dan nak Ana betapa bahagianya rumah ini. ( Dalam hati bik Nani sambil tersenyum ikut merasakan kebahagian ).
Setelah beberapa jam bermai dan menonton Alvian tertidur pulas di sofa, Adamson yang tak tahan melihat wajah lucu Alvian, Dengan segera mengambil foto Alvian dan meggendongnya perlahan menaiki tangga.
" Entah mengapa aku merasa sangat dekat dengan anak ini, seolah batinku ingin memeluknya dan selalu bersamanya. Sebenarnya perasaan seperti apa ini, ada apa dan siapa anak ini ? ( Dalam hati Adamson )
" BIK tidak apa apa aku akan tidur bersamanya malam ini.( Kata Adamson yang melihat bik nani mendekat dan mengulurkan tangannya )
Di kamar Adamson, Alvian tertidur pulas di atas ranajng milik Adamson dengan tangan menggenggam erat tangan Adamson.
" I…LOVE…U…MOOOOM, D..HA…DY.. ( Kata Alvian mengigau dan terdengar samar samar).
" Good Night Boy, siapapun orang tuamu katakan pada mereka aku sangat iri karna mereka memiliki anak seperti mu… cup….. ( Adamson mencium kening Alvian dan memluknya dengan erat layaknya seorang ayah yang memeluk anaknya ).
Keesokan Harinya Di Apartement.
" Ini sudah hari kedua tapi tidak ada kabar sama sekali tentang Alvian sebenarnya dia ada dimana steve !!! ( Kata Ana melihat kearah balkon kamarnya ).
" Ana aku yakin dia baik baik saja, dia adalah anak yang kuat !!! ( Kata Steven ).
" TAPI…aku sangat khawatir !!! ( Kata Ana).
" kringgggg kringgg kringgg ( Suara Handphone ana )
" william ??? ( Kata Ana )
" YA …WILL…. ( Kata Ana )
" Ana benarkah anakmu Alvian hilang, aku melihat iklan kalian di surat kabar dan berita BBA ? ( Tanya william Panik )
" Ya will,,, benar anakku hilang saat di pemakamaan nenek… Aku,.. aku sangat khawatir Wil… ( Kata Ana ).
" Ana tenang lah semua akan baik baik saja, dan juga aku akan menyuruh beberapa orang bawahanku untuk mencari keeradaan anak mu. ( Kata William), Ana ingat lah apa pun yang terjadi aku ada disini !!! ( Kata William ).
' Ya will,,, terima kasih untuk bantuan mu. ( Kata Ana ).
Tiba tiba saja William berbicara denganseseorang di telpon sambil menyebut nama Alvian.
" Benarkah kau sudah menemukannya dan sekarang dia berada di kediaman Adamson peter ??? ( Tanya Steven ), Baiklah kami akan segera kesana !!!( Kata STEVEN )
" ANA… alvian... dia ada di rumah pria itu !!! ( Kata Steven).
" Maksudmu Adamson ??? ( Berusaha memperjelas kata kata Steven yang diikuti anggukan dari Steven ).
" Ana… jika kau belum siap bertemu dia maka biarkan aku yang menjemput nya. ( Kata Steven )
Sesaat Ana terdiam dan tak berapa lama dia menjawab.
" Tidak steve, aku sudah cukup bersembunyi selama 4 tahun terakhir, aku bersembunyi layaknya seorang buronan. Bahkan aku tida berani menjaga nenek ku di rumah sakit sampai napas terakhirnya, Hari ini sudah waktunya aku muncul ke permukaan sebagai seseorang yang lebih kuat dari sebelumnya. Mereka anak anak ku sudah seharusnya aku yang menjemput mereka ( Kata Ana sambil berjalan mengambil kunci mobil dan keluar dari Apartement ).
" Adamson mungkin hari ini kita di takdirkan bertemu, tapi aku tidak akan lagi masuk kedalam hidupmu. Bahkan anak anak itu tetaplah anak anak ku, tanpamu kami bisa hidup bahagia selama 4 tahun terakhir. Kadang aku tak bisa menebak rencana tuhan tentang pertemuan kita nantinya tapi aku sudah mempersiapkan segalanya sejak lama.( Dalam hati Ana sambil menyetir dengan kecepatan tinggi ).
Tanpa sepengetahuan Ana Steven mengikuti mobil Ana dari belakang dengan sedikit menjaga jarak antara mobil mereka.
Beberapa jam yang lalu di kediaman Adamson.
Adamson merasakan tidur nyenyak saat berada bersama Alvian, saat Adamson membuka mata terlihat Alvian masih tertidur pulas sambil memeluk tubuh Adamson, dengan perlahan Adamson melepaskan pelukan Alvian dan beranjak dari tempat tidur. Adamson berjalan pelan tan[pa suara melangkah ke ruang tamu dengan piama dan rambut berantakan Adamson.
Adamson menyeduh secangkir kopi dan membaca surat kabar yang ada di meja.
Seketika Adamson meletakan gelas kopi yang ada di tangannya ke atas meja. Adamson melihat foto seorang Anak yang tak lain Adalah Alvian. Dan tertulis nama Anastasya sebagai seseorang yang harus dihubungi jika menemukan anak itu.
" Hai... Adamson.... !!! ( Sapa Cindy sambil memeluk dan mengecup pipi Adamson dari arah belakang ).