Melihat kumpulan ceritaku yang dibukukan membuat ku mengingat kembali tujuanku menulis cerita sadis ini.
Malam harinya, ku siapkan makanan buat kak Pad setelah selesai membersihkan rumahnya. Aku harus berguna, meski jadi pembantu sekalipun pikirku.
Sambil menunggu kak Padil, aku menyalakan TV. Emosiku memuncak saat mendengar berita,
"Pelaku penculikan serta penyekapan kepada seorang gadis SMP masih buron, menurut korban dia beberapa kali dicabuli selama 7 hari disekap." Tanpa ku sadari, ku menghancurkan remot TV dalam genggamanku dan itu dilihat kak Pad yang baru datang.
Aku segera berdiri, "Maaf kak!"
Dia menunjukan ekspresi heran, "Apa kamu lagi PMS. Ambillah ini, gunakan buat membeli keperluan wanitamu, kakak tidak terlalu mengerti!" Dia memberikan kartu kredit kepadaku dan pergi begitu saja menuju ruang makan.
Tiga hari kemudian saat kak Padil mau pergi setelah menerima telepon, aku segera bertanya, jawabnya,
"Bobi si pelaku penyekapan sudah diketahui lokasinya? sebentar lagi dia akan tertangkap, tonton kakak di TV ya. Hee"
Setelah mengetahui alamatnya, sementara kak Pad pergi ke kantor polisi, aku juga pergi ke lokasi Bobi.
Sesampainya di sana aku segera hampiri Bobi, "Pak, sebentar lagi polisi akan sampai ke sini, sebaiknya anda segera pergi ikut saya!" Dia tertarik karena melihatku. Di dalam taksi, dia benar terkejut saat beberapa mobil polisi menuju ke rumahnya.
Aku segera menyuruh supir taksi pergi ke rumah yang baru ku beli dua hari yang lalu.
Di depan rumah aku meyakinkan Bobi yang meragukanku, "Ini kuncinya, sebaiknya anda segera masuk. Sebelum polisi melihat anda!"
Bersambung...