"Putri... Putri..."
Samar-samar Putri bisa mendengar suara seseorang yang memanggil namanya, tapi saat itu ia masih belum mampu untuk membuka kedua kelopak matanya.
"Ahh... sakit..." Putri memegangi belakang punggungnya, dan tidak lama ia pun membuka kedua kelopak matanya. "Ah... Kak Surya? Kak Roy?" Ucap Putri, dan melihat kedua kakaknya yang menatap dengan tatapan penuh khawatir.
Ada kondisi yang berbeda terjadi pada mereka, Putri melihat kondisi kedua kakaknya dengan tangan dan kaki yang terikat. Dan ternyata biru juga terjadi pada dirinya, itulah sebabnya Putri merasakan kaku pada pergelangan tangan dan kakinya.
"Dimana Irfan? Dan.... ayah?" Tanya Putri yang panik, dan ia melihat kondisi sekitarnya. Ruang kecil, yang penuh dengan berbagai lemari buku, dan lukisan besar yang berjajar rapi di dinding.
Diruang itu ternyata hanya ada dia, Surya dan Roy. Tampak sepi, dan hanya ada sebuah pintu yang tertutup rapat, mungkin saja juga terkunci.