Kedua pria dewasa terus saja berkutat dengan serius, belum ada yang kalah namun belum ada yang menjadi pemenang. Sorot mata keduanya masih saja menegang, masing-masing dari mereka sudah mengerahkan semua tenaga mereka.
Irfan berhasil memutar keadaan, dan mendorong tubuh Toro hingga kap mobil. Terus saja ia memberikan tekanan yang kuat, agar Toro tidak bisa berkutik. "Toro menyerahlah! Selama ini kami mempercayaimu, tapi apa yang sudah kau perbuat! Apa kamu tidak punya rasa simpati sama sekali? Lihat sekelilingmu, banyak orang yang tidak bersalah menjadi korbannya!" Teriak Irfan lantang dan kesal.
"Apa anda bilang barusan, coba anda tanyakan rasa simpati pada ayah anda sendiri." Ucap Tora, dengan satu kakinya ia berhasil mendorong tubuh Irfan dengan kuat.
Segera saja Irfan melangkah mundur dengan cepat, tubuhnya sudah tersungkur diatas tanah berbatu. Ia mengerang kesakitan, ketika ada batu besar yang dilempar oleh Toro dan mengenai tulang kering kakinya.