"Kamu yakin kalau aku harus disini?" Tanya Ratih pada pria yang berada disampingnya, memandanginya dengan senyuman seraya menggenggam tangan erat.
"Saat ini yang aku kenal hanya kau, Ratih. Aku... Aku sendiri tidak yakin, apa benar orang yang akan datang adalah keluargaku?" Balasnya dan menepuk punggung tangan Ratih dengan lembut.
"Mereka bilang kalau namamu adalah Irfan, apa kau mengingat sesuatu?" Tanya Ratih kembali.
"Entahlah, aku masih belum mengingat nama itu. Terasa masih sangat asing bagiku." Jawab Irfan dengan sungguh-sungguh.
Ratih dan Irfan berada disebuah ruangan yang cukup luas namun tertutup, hanya ada sebuah meja panjang, dengan kursi yang berada disetiap sisi meja. Genggaman tangan mereka saling mengeratkan satu sama lain, menunggu seseorang yang mungkin akan masuk kedalam ruangan tersebut.