Putri pun berjalan dengan menyeretkan kakinya, pria itu masih berdiri disampingnya dan mulai menodongkan senjata miliknya ke arah Putri.
Irfan pun mulai berjalan mendekat, melangkahkan kakinya dengan hati-hati. Matanya masih menatap Putri yang berjalan dengan susah payah.
Sampai akhirnya jarak mereka berdua sangat dekat, Irfan dengan hati-hati mengangkat koper tersebut. Pria si boss tersebut menerima dengan hati-hati.
"Tenang saja, kupastikan ini asli." Ucap Irfan.
Putri di dorong paksa ke arah Irfan, dan Irfan sudah dengan gerak cepat menangkap Putri yang sedikit kehilangan keseimbangan.
"Irfan apa kau bodoh!!" Bisik Putri kesal.
"Apa?" Ucap Irfan lebih tidak percaya, berharap setidaknya Putri bisa mengucapkan terimakasih kepadanya.
"Kenapa kau serahkan!!???" Bisik Putri lebih kesal. Irfan pun hanya melotot dengan kesal.
"Bos, OK." Ucap pria lainnya, yang sudah membuka isi koper dan mengecek keasliannya pada laptop yang berada di bawah.