Putri benar-benar merasakan rasa ngantuk yang luar biasa, sangat sulit untuknya membuka kelopak matanya. Ia bisa merasakan, orang-orang yang memasuki ruangannya. Obat yang diberikan oleh Renata benar-benar sukses membuatnya mengantuk berat.
"Luka dahinya tidak apa-apa, tapi untuk bagian perutnya saya akan berikan pereda sakitnya dan yang bisa mengurangi lebamnya agar tidak bertambah parah." Pria berkemeja putih, tersenyum menatap Putri.
Putri mencoba menggerakkan tubuhnya, ketika pria tersebut menyentuh dan memeriksa bagian sisi perut Putri. "Hai Putri, terakhir kali kita bertemu. Kau mencoba mengakhiri hidupmu, justru sekarang ada yang menyerangmu dengan senang hati." Ledek pria tersebut.