Chereads / Mengambil kembali cintanya / Chapter 31 - Ancaman: Gibran

Chapter 31 - Ancaman: Gibran

[Jangan lupa dukung ceritaku dengan memberika 'gift' ataupun 'powerstone'^^. terima kasih banyak masih mau membaca ceritaku>_<]

__________________________________________________________________

Gue benar-benar menahan emosi ketika sekretaris yang gue percayakan untuk memegang perusahaan dalam setiap pertemuan, selama gue pergi menjemput dan memberitahukan jika database perusahaan diretas oleh seseorang.

Bahan persentasi yang sudah direncanakan tiba-tiba saja terhapus dan setelah itu salah satu perusahaan yang bersaing merebutkan proyek bersama pemerintah, mempresentasikan bahan yang sama seperti yang sudah divisi perusahaan gue buat.

Database kami dicuri, sialan.

Gue tidak bisa kehilangan proyek berharga ini untuk membuktikan jika gue pantas duduk dijabatan tertinggi milik papa.

"Hubungi bagian IT, tanyakan masalah lainnya."Kata gue pada sekretaris milik papa yang sekarang sudah jadi sekretaris gue.

Belum selesai masalah korupsi dalam perusahaan yang belum gue tuntaskan semua, gue perlu strategi matang untuk menjatuhkan mereka dan menjebloskan ke penjara.

Namun gue sudah lebih dulu dibuat kalang kabut, sialan.

Apalagi ditambah nomor kontak Abiandra yang terus meneror gue tentang keberadaan Faras, bocah begajulan ini.

Seharusnya tunggu sampai gue selesai dengan masalah ini, sebenarnya kami punya dua proposal penawaran. Beruntung database yang dicuri tidak begitu penting namun tetap harus perlu diwaspadai.

Ada kekurangan dalam bidang IT dalam melindungi dokumen penting perusahaan yang perlu diperbaiki secepatnya. Jangan sampai nanti administrasi perusahaanpun di acak-acak oleh orang tidak bertanggung jawab ini.

Orang yang jelas-jelas ingin menjatuhannya.

Setelah membaca semua berkas yang memerlukan persetujuan gue dan menandatanganinya segera, setelah itu gue menelpon Keanu.

"Nu, tolong bantu sistem database gue. Ada beberapa data yang kecuri, untungnya itu cuma lapisan pertama dan berkas maupun dokumen penting gak bisa mereka jangkau."

"..."

"Ya. Tolong lu pantau bagian IT perusahaan gue, soal biaya itu bisa lo totalin. Karena gue merasa ada salah satu bagian IT yang menjadi anak buah di Kim keparat ini,"

"..."

"Urusan Abi bisa dibahas belakangan. Nanti malam gue gak bisa datang, besok malam mungkin."

"..."

"Kita bahas besok malam sama laporan lo selama mengintai anak IT. Gue udah ada janji sama Faras, doakan teman brengsek lo ini untuk memperbaiki apa yang bisa diperbaiki."

.

.

"Bangsat!!! Anjing lo biadab!! Berani-beraninya lo tidurin Faras, bisa-bisanya lo. Manusia gak berguna bisa dibiarin hidup!!!"

Gue benar-benar pasrah, ketika Abi masuk kedalam kantor dengan wajah kelam dan segera menarik kerah kemeja yang gue gunakan dan memukuli gue.

Dia sudah tau, si bodoh ini terlalu telat tau. Karena kejadian itu sudah berlalu hampir dua tahun yang lalu dan sampai sekarang gue belum bisa memaafkan kebejatan yang gue lakukan. Gue ingin menebusnya dengan membuat Faras bahagia.

Gue membiarkan sahabat Faras yang paling dia sayangi itu memukuli gue sampai menendang bagian dada, membuat gue merasa perih hanya untuk menarik napas. Sesak dan nyeri itu menyatu sampai yang bisa gue lakukan hanya meringis.

"Anjing!! Gue harusnya gak ijinin lo dekat lagi, gue bakal batalin kesepakatan kerjasama perusahaan sialan ini!!. Gue akan bilang fakta kalau lo memperkosa Faras ke dia." ujarnya sambil masih menggebu-gebu.

Napasnya berat dan dia menghembuskannya dengan kasar untuk melihat gue terbatuk, hidung yang mengeluarkan darah juga gusi gue yang sepertinya robek karena rasanya perih sekali.

"Lo gak akan bisa membatalkannya."Gue tersenyum culas untuk menatap wajah Abi yang langsng murka dan menendang perut gue.

"BAB*!!"

Gue langsung terbatuk parah, seriusan. Tendangan Abi tidak main-main, dia mengerahkan seluruh tenaganya untuk membunuh gue.

"Gue bakalan bilang ke Faras, kalau dia salah satu keluarga Lee yang terbuang."Dan gue dapat melihat paras Abi yang tertegun pias, dia langsung menatap kearah gue.

"Dari mana lo tau, sialan?."

"Itu gak penting. Gue akan tutup mulut, dengan kompensasi. Lo juga menjaga rahasia ini dan tidak melarang gue mendekati Faras."kata gue menyatakan kerjasama lainya.

"Sialan!! Dan lo akan membohongi Faras lagi jika sekarnag lo tengah mendekati anak seorang pemilik firma hukum untuk kepentingan lo!!"teriak Abi yang berniat menendang gue dan segera gue pegang kakinya itu, karena rasanya sebentar lagi gue akan kehilangan kesadaran.

"Gimana bisa lo memperkosa adik gue bangsat!! Sialan!! Gue bakalan batalin semua kerja sama kita, keparat, sialan bajingan gila!!!!."

Abiandara menggila dengan wajah memerah, dia menangis sambil terus menendangi gue yang sudah terkapar.

Sekarang gue benar-benar akan kehilangan kesadaran hanya dapat memejamkan mata dan bersiap untuk terbangun diberangkar rumah sakit. Seriusan, gue perlu menyelesaikan ucapan lebih dulu.

"Itu hanya rencana kecil sebelum gue memenjarakan dan menendang semua penghambat perusahaan. Itu tergantung lo, mau menerima permintaan gue atau Faras tahu kalau dia adalah--"Kata gue dan tepat sebeleum gue menyelesaikan kalimat, Abi langsung menendang kepala gue dan kegelapan menjemput gue.

.

.

Plagiat silakan angkat kaki kalian dari cerita saya!!!

√ Hak cipta cerita ini di lindungi oleh undang-undang!!

Ini karya asli saya. Jadi jika ada tulisan yang sama seperti ini. Berarti dia mengambil cerita saya.!!!

Sebab ini berasal dari otak dan pikiran saya!!!

Tolong katakan atau hubungi saya jika ada cerita yang sama persis seperti cerita saya. Sebab, walau saya penulis baru. Saya tetap menulis cerita dari pikiran saya yang rumit tanpa mau susah-susah plagiat karya orang.

[karena saya sendiri masih mampu membuat karya sendiri]