Melisa tidak hentinya merasa bingung dengan sikap seorang Edward Huxley, seorang pria dewasa terus saja mengeluh sakit. Padahal Melisa sendiri sudah memberikan kompres pada hidung Edward yang terluka.
"Tekan dengan kuat, dan berhentilah merengek seperti itu." Melisa membetulkan posisi pegangan tangan Edward, sebuah handuk berisikan es batu yang dingin terus berada dihidung Edward.
"Ada yang ingin aku tanyakan kepadamu?" Tanya Edward dengan suara pengau. "Bukankah seharusnya kita pergi kerumah sakit? Mengapa kau malah mengajakku ketempat tinggalmu?" Mata Edward langsung saja menjelajah pada ruang tamu kecil, warna putih menjadi pilihan yang mendominasi pada ruang tamu Melisa. Sedangkan wanita itu berlalu meninggalkannya, entah apa yang sedang dilakukan olehnya.