Abigail masuk keruang kantor suaminya, tanpa meminta ijin terlebih dahulu. Padahal seorang sekertaris sudah menahan sekuat tenaga, dan mengatakan kalau Edward Huxley – sedang tidak ingin diganggu oleh siapapun. Walaupun itu istrinya sendiri.
Malang sekali nasib sang sekertaris, karena yang ada justru tubuhnya didorong kuat oleh Abigail. Setelahnya membuat Abigail bisa dengan lenggang masuk kedalam ruangan tersebut.
Edward sebenarnya sudah mendengar keributan yang sudah dibuat oleh istrinya, ia hanya duduk dibalik meja kerjanya sambil menatap pintu dan menunggu kapan wanita yang ia benci itu akan muncul.
Abigail masuk dengan wajah memerah panas, sambil berjalan ia merapikan setelan jas merahnya yang sedikit berantakan. Karena tadi ia harus berkutat seru dengan sekertaris suaminya.
"Maafkan saya, Sir." Ucap Sang sekertaris menunduk takut, dan sedikit melirik kearah Abigail dengan sikap cemas.
"Tidak apa-apa, tinggalkan kami berdua." Perintah Edward.
