Chereads / TANDA (?) / Chapter 9 - #PERKEMAHAN 2

Chapter 9 - #PERKEMAHAN 2

Nah setelah berberes dan menaikan semua barang ke truk kami semua bergegas menuju ke truk lainnya dan langsung pulang.

Di perjalanan ada anak yang berkata bahwa perjalanan ini sangat membosankan jadi dia memutuskan untuk bernyanyi biar suasananya cair.

Di setengah perjalanan kami merasakan haus jadi yang tadinya nyanyi² kita pending buat minum setelahnya kita lanjut nyanyi lagi tapi di seperempat lirik lagu ada sesuatu yang terjadi sehingga teman² yang ada di bagian depan berteriak dan kita yang belakang mulai bertanya tanya akhirnya mbk pendamping kita ngejelasin bahwa di depan ada orang tabrakan dan ternyata benar adanya pas waktu truk kita lewat orang itu tergeletak di rerumputan dan ga ada yang nolongin.

Setelah melihat kejadian itu kita jadi berhenti bernyanyi karna untuk menghormati orang itu dan yang tadinya kita berdiri sekarang kita duduk dan ketika mulai ngantuk kita tertidur,tapi sayangnya aku tidak bisa duduk karena tangan dan leherku kejepit oleh tangan teman yang laen.

Sesampainya di sekolah kita semua turun dan menunggu truk barang datang ,setelah datang kita semua pulang dengan naik motor yang dititipkan di tempat parkir eh tapi ada juga teman yang menunggu jemputan dulu kalau mau pulang,saat diperjalanan pulang temanku bertanya soal kenapa aku gak ikutan jadi dewan ambalan dan aku menjawab "lah aku males dulu dah pernah ikutan yang kayak gitu tapi dah ga boleh ikutan karna kalau ikut kegiatan aku gak bisa belajar kau tahu lah bahwa aku ini goblok" temanku hanya mengiyakan saja.

Sesampai dirumah aku taruh motor,lepas sandal dan masuk kamar dan terlihan kamarku sungguh kinclong ternyata ibuku yang bersihkan lalu aku bertanya "buk mana ni barang aku?" ibukku menjawab "tuh di atas lemari" "dih ngapain sih ditaroh di atas lemari"gumamku "salah sendiri kamar kayak kapal pecah" sahut ibukku, setelah itu aku mandi dan ibuku menyuruhku makan tapi aku malah tidur dan kudengar ibukku mulai mengomel ,njir untung aja ya aku gak dikatain "anak bingsit" ya ngekek lah kalau sampai dikatai begitu.

Aku bangun pukul 7 malam dan ga mandi sore nglewatin ibadah dan langsung makan saja ,saat di depan tv ibukku melirik "ngapain bangun sana tidur lagi" wah mak aku ini jadi kasar ya gees:v tapi setelah itu sih makku kasih uang buat beli mie ayam karena nasinya habis dan tinggal lauknya saja, aku membeli mie ayang bersama tetanggaku dan kita jalan kaki karena tempatnya sangat dekat hanya berjarak 3 rumah dari rumahku.

"oi makan sini apa bungkus ni kita?"tanya temanku

"enaknya gimana?"

" dih malah ganti nanya "

"la gimana woi kalau makan dirumah nanti makmu minta dan kau gak beliin "kataku

"yaudah deh makan sini aja"

"e tapi ibukku tadi suruh beliin juga jadi aku bungkus saja lah"

"wah wah dasar kau zi ku buat jadi t** kau"

"eits..tudak semudah itu perguso,kalau kau mau kau bisa makan dirumahku"

"okelah ,bang bungkus 3 ya!!"

"ya neng"

Sehabis makan kami duduk diluar rumah untuk mencari angin dan kami juga saling berbincang ditengah perbincangan gak sengaja ni mataku ngeliat korban kecelakaan kemaren pas sebelum aku berangkat kemah ya gees dia sudah meninggal tapi jin yang menyerupai dirinya ada di situ aku sudah biasa melihatnya karna aku sudah mulai menerima mereka gak seperti aku dulu waktu zaman sd ketika aku melihat mereka aku selalu berteriak lalu pas waktu smp aku terkaget² seperti orang yang punya gejala penyakit jantung.

Tapi seiring berjalannya waktu dan bertambahnya umur aku makin tenang dan mulai terbiasa akan kehadiran mereka ya mungkin tuhan memberi ini semua karena ada maksudnya jadi ya disyukuri saja mungkin ini juga berguna.

Aku merasa lebih tenang karena tetanggaku tadi tidak bisa melihatnya dan juga kalau dia melihatnya pasti dia berteriak teriak sehingga membangunkan tetangga sebelah, karena ini juga sudah sangat tetanggaku tadi pamit pulang.

Aku masuk rumah dan ternyata ibukku sudah tidur jadi aku memilih untuk masuk kamar dan bermain game sampai jam 1 pagi aku baru tidur,jam 5 pagi aku bangun lalu beribadah dan setelahnya aku pergi bersepedah bersama keponakan.

Setelah bersepeda kita pergi ke sungai untuk melepas penat sungai itu berada tak jauh dari kuburan dan keponakanku yang masih kecil sangat ketakutan tapi aku berusaha menenangkannya,setengah jam kemudian kita lanjut bersepeda dan pulang kerumah.

perkemahan selesai....