Saran : Silahkan Baca bagian 1 terlebih dahulu agar anda dapat masuk ke alur ceritanya .
___________________________
" Seperti inilah tantangan kehidupan yang masih akan kau jalankan ! Oleh karena itu teruslah berdiri saat kau jatuh , teruslah mencoba disaat kau gagal dan teruslah bangkit disaat kau kalah . Itulah roda kehidupan dimana yang kuat yang akan bertahan dan yang lemah yang akan tersingkir . Itu memang sudah aturannya . dimana takdir menerapkan aturan atas TANTANGAN KEHIDUPAN seseorang yang sudah ia putuskan ."
Disaat ingatan ku mulai memproses untuk mendengar ulang kata-kata yang disampaikannya itulah , diriku mulai terbangun diatas keterpurukan dan juga tidur rasa sakit ku .
~ Kamar Tamu Kerajaan Sura
" HHHaaaaaaa "
Ucap ku saat menguap diatas ranjang empuk nan megah itu .
Dengan bingung nya diriku , kudapati bahwa aku sedang diruangan mewah dimana tempat tidur dilapisi emas . Lampu berwarna kuning keemasan , lemari berlapis emas , karpet berwarna kuning keemasan dengan lukisan-lukisan berbingkai emas , yang membuat kamar tersebut terlihat megah dan mewah .
" K-kkenapa , aku ada disini ? "
Tanya ku pada diriku sendiri sambil melihat megahnya ruangan tersebut .
" waahh , mewahh sekali "
Kata ku ulang sambil beranjak turun dari ranjang .
Setelah turun ku dari ranjang kudekati barang barang lapisan emas tersebut dan ingin sekali tangan lusuh ku ini menyentuhnya , walaupun hanya sesaat .
Ku coba untuk menahan rasa kagum ku demi tidak menodai keunikan benda-benda tersebut . Bagi kami ( rakyat rendahan ) emas sangat berharga , upah kerja ayah mungkin 100 kali lipat nya harga emas tersebut . Tapi disini terdapat banyak barang-barang yang berlapis emas .
" sungguh beruntung nya nasib para bangsawan , sangat berbeda jauh bila dibandingkan dengan kami ( aku & keluarga ku ) "
Ucap ku sambil melihat emas-emas tersebut dengan cermat .
Beberapa menit kukagumi dan kulihat keunikan benda berlapis emas tersebut .
Tiba-tiba terdengar suara samar-samar seseorang dari balik pintu 1 detik kemudian suara nya menjadi jelas , dan di saat yang sama pula pintu tersebut terbuka .
" Selamat datang putri natasya . "
Salam seseorang dari balik pintu tersebut
" Semoga putri sehat selalu "
ucapnya sambil membuka pintu dan membungkukkan badannya ke arah putri .
Dan disaat moment itu diriku mulai bertambah bingung .
" apa tubuhmu sudah baik-baik saja ? "
Tanya nya sambil mendekatiku .
" M-m-emmang kkenaapa ? "
Jawabku sambil terbatah-batah dan sempat bingung sesaat .
" apa kamu sudah lupa ? Kemarin kamu mencuri pedang yah ? Dan seseorang menangkapmu dan memberikan mu pada pemilik toko pedang yang telah kau curi . "
Kata nya sambil menggandeng tangan ku dan menarikku duduk di tempat tidur mewah tersebut .
" O-Oo-OoHHHH "
Teriak ku sambil langsung berdiri dan mengecek seluruh tubuhku .
" hemmph ? Kenapa tidak ada yang sakit ? Dan sudah berapa hari saya tertidur putri ? Maafkan saya atas hal ini dan apakah saya boleh kembali sekarang ? Bapak marco mungkin sudah menunggu saya ! Maafkan saya yang mulia "
Tanya , seru dan maaf ku yang kuucapkan sambil membungkukkan tubuhku kearah nya demi menghormati yang mulia .
" untuk pertanyaan pertama mu , aku kesini hendak mengetahui apa dirimu masih baik-baik saja dan sudah kembali sehat . kedua : kamu sudah tertidur hampir 1,2,3,4 sambil menghitung menggunakan jarinya , hem sudah hampir 13 hari . Ketiga : kalau itu mau mu ! Silahkan . "
Jawab putri atas tanya yang kuucapkan padanya .
" T-Tiga belas hari ? Apakah yang mulia bercanda ? Bagaimana saya bisa hidup jika saya terlelap selama 13 hari yang mulia ? "
Tanya ku sambil merasa keheranan .
" Tenanglah , selama kamu terlelap , tabib memberimu makanan . Yaitu bubur cair , yang dapat kamu konsumsi tanpa mengunyahnya dan juga bubur tersebut dapat tetap menjaga daya tahan tubuhmu "
Jawab yang mulia sambil mengimajinasikan bentuk bubur cair tersebut .
Sebelum kutanya ulang , yang mulia langsung berbicara padaku dengan nada agak serius dan dengan tatapan penuh keyakinan dan penuh keinginan .
" saya punya satu permintaan apa kah kamu mau mengabulkannya ? "
Tanya putri sambil menatap ku dengan serius .
" Apa , permintaan anda yang mulia ? "
Tanya ku ulang sambil menatap kearah bawah dimana lapisan emas menempel sangat akrab dengan sebuah karpet yang sedang kuinjak ini .
" Saya ingin agar kamu mau melayani saya ! "
Permintaan yang mulia kepadaku .
" T-tenang saja , kamu tidak harus menjawabnya sekarang. "
Ujar beliau sambil memaparkan ekspresi sedih dan sayang yang mungkin ia pendam padaku .
" K-kenapa dengan beliau ? "
Tanya ku dalam hati sambil memejamkan mataku secara perlahan .
" maafkan saya , saya akan memikirkannya yang mulia , Dan dengan segera akan kembali ke anda untuk memberikan jawaban saya ! "
Jawab ku sambil membungkukkan tubuh ku sekali lagi .
Setelah itu , diriku pergi untuk kembali ke rumah .
" k-kkenapa harus dengan lembut ? Beliau bahkan bisa memaksa ku untuk menjadi pelayannya , y-yyah sudah lah . Pola pikir beliau sungguh penuh kasih sayang "
Ucap ku sambil berjalan keluar istana .
●●•●●•●●•●●•●●•
Sebelum pulang kerumah , aku sempat mampir ke pasar ibu kota untuk membeli beberapa bumbu masak , ikan , beras dan juga gandum untuk makanan kami esok hari nya , dan juga tidak lupa membeli roti kesukaan pak marco tentunya .
Setelah berbelanja disiang cerah tersebut langsung lah kuberlari pulang agar cepat memasakkan makanan untuk pak marco .
" Apa yang pak marco makan saat diriku tidak ada dirumah yah ? "
Tanya ku dalam hati sambil terus berlari .
~ Sesampainya didepan rumah
Kuketuk pintu rumah
* Tok Tok Tok *
" Pak marco ? Apakah bapak sudah pergi bekerja ? "
Tanya ku sambil terus mengetuk pintu .
" Selamat siang pak marco ini zyya , apa bapak ada dirumah ? "
Salam dan tanya ku yang terus kuucapkan sambil mengetuk pintu .
Sudah lebih dari 16 ketukan , tetapi pak marco tetap tak menjawabnya , aku tak mau untuk menbukanya . jika pak marco tidak dirumah dan aku membuka pintunya , itu sangat tidak sopan menurutku , masuk ke rumah orang tanpa izin .
" mungkin beliau sudah pergi bekerja. "
Kata ku sambil membawa barang belanjaan ku dan pergi ke tempat yang cocok dijadikan tempat untuk beristirahat . Disaat perjalanan untuk mencari tempat beristirahat , tak sengaja kulihat seseorang pengguna alat musik yang sedang duduk bersandar di dinding gang kecil di sebelah kanan ku tersebut . Dengan rasa ingin tau yang berlapis-lapis , aku pun sadar bahwa dia mungkin sama lelahnya seperti aku . Ku berjalan dengan santai nya dan menemui nya . ( entah kenapa aku tidak merasa waspada dan bahaya saat didekatnya , melainkan aku sangat santai dan aman jika didekatnya . ) .
" ini , aku punya roti yang tak termakan satu . Apakah kamu mau ? "
Saran ku sambil menaruh roti yang tak termakan tersebut didepannya .
" T-tidak usah , silahkan anda makan saja "
Jawabnya sambil tetap duduk memeluk gitarnya dan melihat kebawah .
Setelah itu aku duduk di samping nya dan bersandar juga seperti nya . Entah kenapa hawa sejuk di-gang kecil nan gelap tersebut sangat terasa . Ku toleh roti yang ku sediakan untuk ia makan , ia tak memakannya sedikitpun .
Karena bingung nya diriku . Ku coba untuk membuat suasana yang bagus , dan dengan segera kucoba untuk berkenalan dengannya .
" Pe-er misi , kalau boleh tau siapa nama mu ? "
Tanya ku sambil menatap kebawah .
" Ak-ku Yuki . "
Jawabnya
" Aku zyaa senang berkenalan dengan mu . "
Kata ku , meskipun ia tak menanyai namaku .
" aku tau , roti itu bùkan seberapa bagi para bangsawan . Tetapi roti seperti ini sangat berharga bagi saya , maupun bagi rakyat-rakyat miskin yang ada di ibu kota ini . Oleh karena itu , tolong makanlah , itu dapat memulihkan tenaga mu agar dapat bermusik dan membantu mu menghasilkan uang esok hari . "
Ucapku sambil melempar-lempar batu yang ada di bawah .
" T-Terima Kasih "
Kasih seorang musisi tersebut atas PEMBERIAN KECIL ku .
___________________________
{ Choose Steps }
___________________________
Akan Datang
▪ Bagian 4 - 22 Maret 2019 ( 05.00 )
▪ Judul Alternative : Pelayan Elite
______________________________