Chapter 83 - -

sekarang hari jum'at jam 10 pagi, sudah 2 hari Andre atau zee tidak kembali ke markas bersama 1000 anggota yang di pilih nya di divisi pertempuran,

Aprhodite :"alex, apa kamu bisa menghubungi nya"

X :"bisa, Tapi pesan ku di pending, mungkin dia lagi di zona raid Expert atau bisa juga super expert"

Seed :"kalau memang benar tebakan alex, dia seharusnya kembali sore nanti bersama yang lainnya"

X :"ah kalau benar itu di zona Raid tingkat Expert, seharusnya selesai dalam beberapa jam juga cukup, dan untuk super Expert itu paling tidak 12 jam karena area pencarian yang luas"

Sylph :" itu untuk kalian ber 3 bisa seperti itu, meskipun andre membawa 1000 anggota, tapi di antara mereka masih ada yang belum pernah ikut dalam raid Expert, pastinya andre harus memberi arahan, mungkin ini yang menyebabkan dia tidak kembali dan tidak mau di ganggu"

aprhodite :"hmm masuk akal sih apa yang di katakan aisha, lebih baik kita kembali ke divisi kita masing-masing, dan untuk guildmaster X tolong ke ibu kota untuk daftar event perang guild Kita, Sekarang oke!!"

dia melihat ku dengan tatapan tajam memaksa,

X :"oke, aku berangkat sekarang"

Seed :"apa perlu ku suruh yang lain menyiapkan kuda?"

X :"tidak perlu, aku ada crytal teleport, dah sampai jumpa"

aku langsung teleport setelah mengucapkan sampai jumpa pada mereka, aku teleport ke tanah kosong milik ku di ibu kota, tanah ini kosong karena gedung nya ku pindah ke wilayah guild diva, lalu aku pun bergerak ke Guild Royal game ini untuk mendaftar kan guild ku, ketika aku mendaftar ternyata sudah banyak yang mendaftar, 3 guild papan atas server asia pun sudah mendaftar yaitu Exodia, D.D.D, dan Horizon, "hmm ini moment yang bagus untuk menghancurkan ke 3 guild ini nanti hehe" gumam ku sambil mengisi formulir nya, orang - orang di sekitar ku pun langsung mendatangi ku dan bertanya,

"apa guild 3 diva ikut serta di perang nanti"

X :"3 diva, nama guild ku itu Diva, tidak ada 3 nya"

"ah maaf hehe, itu julukan kalian ber 3, ini akan luar biasa menarik 3 top global di kelas swordman, spearman,dan archer akan ada di perang guild nanti"

"aku tidak sabar untuk menanti kan penampilan kalian"

player -player wanita berteriak "master X, kami fans mu, kami menantikan penampilan mu memimpin di perang nanti"

aku melewati banyaknya player yant berkumpul karena ku, sambil melambaikan tangan ke para player wanita yang berteriak tadi, aku berjalan dengan santai Tapi entah kenapa para player wanita itu masih mengikuti ku padahal aku sudah jauh dari guild royal game, aku pun langsung berlari dan menghilang dari hadapan nya,dan menuju ke bar, sekarang aku berada di bar ibu kota " ah leganya, untunglah stat speed ku tinggi, jadi bisa berlari seperti kilat hehe" aku minum bir dengan bahagia karena bisa lepas dari para fans itu,

X :"sistem, bisakah kamu menampilan keberadaan Zee di map"

Sistem :"bisa tuan, tunggu sebentar"

aku pun membuka dan muncul titik hijau di zona Raid magma, "sudah ku duga, dia akan membawa para anggota untuk berlatih sparta, dia langsung membawa mereka di zona Raid expert, padahal di grup itu masih ada yang level nya 50 an" pikir ku,

X :"sudah cukup sistem, kamu bisa mematikan nya"

sistem :"baik tuan"

setelah menghabiskan minuman ku dan membayar nya, aku berdiri lega dan pergi berjalan-jalan di ibu kota, dan melihat beberapa player baru yang masih level 20an berlarian dengan semangat ketika mengerjakan quest nya, setelah puas aku langsung teleport kembali ke castle di wilayah guild ku, dan aku langsung ke kantor ku untuk membuat sebuah Quest perburuan, aku membuat quest untuk memburu mithiril lizard yang ada di zona Hutan lebat dan gurun sebanyak 10 dan imbalan nya 500 juta u.v, setelah selesai aku menyerahkan nya kepada amanda di kantor nya, dia pun langsung memasangnya,

Aprhodite :"sepertinya ada yang mau kamu buat, jadi kamu memerlukan bahan baku mithiril ini"

X :"iya, aku ingin membuat perlengkapan untuk 10 orang yang akan menjadi kepala komandan pasukan yang di pimpin oleh andre"

aprhodite :"tapi 10 orang itu kan belum tau apa kelas nya, soalnya kamu belum memilih"

X ;''iya aku tau, tapi aku ingin menyediakan bahan bakunya dulu, oh iya setelah ini aku akan kembali ke castle dan langsung log out, jika andre kembali, bilang padanya untuk cepat log out dan kerjakan tugas nya sebagai kepala manager di PEI"

aprhodite :"oke bos hehe, sampai ketemu"

aku pun berjalan ke castle dan menuju ruangan ku lagi, lalu log out, aku membuka mata ku dan keluar dari mesin itu , suster pun melepaskan Alat infus yang tertempel di tangan dan badan ku, karena sekarang masihjam 2 siang, aku pergi keluar menuju cafe yang ada menu nasi goreng nya, aku pergi kesana dengan mobil ku, sesampainya disana aku duduk dan memesan beberapa menu lain seperti steik dan sate untuk menemani nasi goreng ku dan untuk minuman nya aku memesan soda,aku tidak begitu lama menunggu pesanan ku sudah datang menuju meja ku, aku memakan dan menikmati setiap gigitan dan kunyahan nya, ketika selesai makan aku pergi ke daerah pinggir sungai dekat jembatan penghubung, aku memarkir mobil ku menghadap sungai dan berbaring di atas mobil ku di bagian depan, menikmati hembusan angin yang segar dan langit yang cerah, aku mengamati setiap gerakan awan dengan mata ku, disini lah aku menghabiskan waktu sendirian selama ini, mengamati perubahan yang terjadi di kota kelahiran ku, dan ketika suasana hening yang damai itu membuat ku tenang, tiba-tiba ada teriakan suara perempuan, aku melihat kearah suara itu yang berjarak 100 meter dari posisi ku, dia berteriak sambil melempar batu ke sungai, dia meneriakan "brengsekkk" ,"kurang ajarr",dan lalu menangis tersungkur, karena tidak tega aku mendatangi nya, aku berjalan kesana dan menyapa,

alex :"hei, kamu tidak papa?"

dia melihat ke arah ku ketika aku bertanya,

Girl : "aku tidak papa, siapa kamu?"

alex :"aku alex, alex doemni, aku lagi bersantai disana dan mendengar kamu berteriak"

dia pun berdiri dan menyeka air matanya, aku terkejut dia sangat mirip freya tapi yang membedakan adalah warna rambut nya, freya memiliki rambut seperti ku sekarang putih silver, sedangkan dia memiliki rambut hitam pekat yang juga indah,

girl : "maaf menganggu kamu"

alex :"ya tidak apa-apa"

girl :" oh iya aku lupa, perkenalkan nama ku Elsa"

alex : "iya salam kenal, lebih baik kita mengobrol di sana saja "

aku menunjuk di mana aku memarkir mobilku, dia pun mengikuti ku berjalan kesana dan ketika sampai aku duduk di atas mobil ku dan menyuruh dia duduk juga di samping ku, tao dia melongo melihat mobil ku, aku pun bingung dan bertanya,

alex :"ada apa ?"

elsa :"apa tidak apa-apa menduduki mobil ini, ini keliatan nya mahal banget"

alex :"duduk saja, mari menunggu matahari terbenam"

elsa :"baiklah"

dia pun duduk disamping ku, aku mulai bertanya kepada dia, mengapa dia berteriak dan melemparkan batu kesungai, dia pun bercerita bahwa kalung peninggalan ibu nya yang satu-satunya harta yang berharga baginya telah di ambil oleh paman nya secara paksa, dan dia menceritakan kenapa kalung itu sangat berarti baginya, kalung itu adalah hadiah dari ayahnya untuk ibu nya sebelum meninggal, dan tidak lama ketika ayahnya sudah mau memberikan itu kepada ibunya , mereka malah kecelakaan di tabrak sebuah truk di perjalanan menuju restoran untuk makan malam,

alex : "hm aku paham, aku akan membantu mu mengambil kalung itu"

elsa :"apakah itu benar ?"

alex :"iya, serahkan saja pada ku, bagaimana bentuk kalungnya dan di mana aku bisa menemukan paman mu itu"

dia pun mengirim foto dia waktu memakai kalung itu ke smartphone ku, dan dia juga mengirim foto paman dan juga alamatnya, dan tidak lama kemudian kami menyaksikan matahari terbenam,

alex. "oke, kalau sudah mendapatkan nya aku akan menghubungi mu, mau ku antar pulang"

elsa :"aku tidak bisa pulang, kalau aku pulang, aku akan di paksa menikahi seseorang oleh paman ku itu"

alex :"oh begitu, ya sudah mari pulang ke tempat ku, kita makan malam dulu"

elsa :'' apa itu tidak merepotkan mu"

alex :"tidak, mari berangkat"

aku membuka kan pintu mobil , dia pun masuk ke dalam dan aku juga masuk, lalu sebelum menyetir aku mengirim foto-foto itu dan alamat paman nya kepada sekretaris ku, lalu aku menelponnya sambil menyetir menuju apartemen ku,

sekretaris :"halo tuan,?"

alex :"kamu sudah menerima yang ku kirimkan?"

sekretaris :"iya sudah tuan,"

alex :"cari orang itu dan bawa kalung itu kepadaku secepatnya"

sekretaris :"baik tuan, saya akan mengantarkan nya nanti"

aku pun menutup telpon ku, dab elsa menatap ke arah ku dan bertanya,

elsa :"kamu bicara dengan siapa"

alex :"ah itu sekretaris ku, dia akan mengurusnya, kamu tunggu saja "

elsa :"hmm baiklah"

tidak lama kemudian kami sampai di parkiran apartemen ku, dia pun terus mengikuti berjalan sampai masuk ke dalam apartemen ku,

Andre :" boss kamu sudah pulang"

alex :"hm"

andre :"siapa dia bos?"

elsa :"perkenalkan nama ku Elsa, aku kesini karena mengikuti alex"

alex :"aku yang memintanya, karena dia dalam masalah kalau pulang"

aku menceritakan situasi nya pada andre,

Andre :"hm aku paham, kalau begitu aku akan memasak untuk 3 orang, oh iya nama ku andre carlo, panggil saja andre"

elsa :"iya"

alex :"suster kemana?"

andre :"dia sudah balik, kan dia kerja dari senin sampai jum'at, dia akan tinggal disini di hari kerja saja"

alex :"ah iya, aku kurang fokus, kalau begitu kamu bisa menggunakan kamar tamu nya elsa, "

elsa :"ah terima kasih, ini apartemen yang indah dan besar, pemadangan nya juga indah, aku tidak menyangka bisa masuk apartemen crimson ini"

andre :"hehe kamu sama sepertiku ketika aku datang ke sini pertama kali,"

alex :"aku akan mengantar mu ke kamar mu, kamu mandi dan gantilah baju mu"

elsa :"baiklah"

aku pun mengantar dia ke kamar tamu yang ada di lantai 2 juga, yaitu kamar suster ketika dia menginap, aku menyuruh dia menunggu dulu, aku pergi ke kamar ku dan mengambilkan baju piyama tidur ku, dan memberikan nya pada elsa,

alex :"pakailah ini dulu,"

elsa :"baiklah terima kasih"

alex :"setelah siap, turun lah kebawah"

elsa :"baik"

aku pun meninggalkan dia turun menuju ke arah dapur, dapur ku disini seperti bar dan di dekat nya juga ada meja makan, tapi aku tidak memakai meja makan itu, karena lebih suka duduk di bangku dan menyindirkan siku tangan ku kemeja bar sambil melihat andre memasak dan mengingatnya,

alex :"ndre, sudah kah kamu memeriksa dokumen yang di kirim ke email mu"

andre :"sudah bos, pengembangan untuk energi nuklir seperti harapan mu bos"

alex :"baguslah"

andre :"apa tidak apa-apa membawa seorang perempuan ke sini padahal kamu tidak tau asal usulnya bos"

alex :"hmm entahlah, perasaan ku percaya padanya, aku tidak tau kenapa"

Andre :"apakah itu pandangan pertama heheh"

alex :''urusilah hubungan mu dengan amanda"

dia tertawa sambil memasak, entah apa yang ada dipikiran nya, tidak lama ketika masakan andre selesai, elsa turun memakai piyama ku,

andre :"hehe itu kebesaran tapi keliatan cocok untuk mu"

elsa :"alex meminjamkan nya untuk ku"

alex :"apa boleh buat, karena di apartemen ini tidak memiliki pakaian perempuan"

andre :"hmm sepertinya suster risa itu membawa secukupnya untuk kerja saja pakaian nya bos"

alex :"sudahlah, mari duduk dan makan"

dia pun duduk di samping ku, kami makan hidangan yang di masak andre bersama-sama, elsa memuji masakan andre karena enak, aku tidak memuji nya karena dia akan besar kepala jika aku puji, tidak lama setelah itu bel berbunyi, andre pun membukakan pintu dan membawa tamu itu ke hadapanku, ternyata yang datang adalah sekretaris ku, dia membawa kalung yang di cari Elsa, dan menceritakan apa yang terjadi kepada ku,

alex :"kerja bagus, apakah kamu sudah makan , dan bodyguard yang diluar apa sudah makan?"

sekretaris :"nanti saja tuan"

para bodyguard :"belum tuan"

alex :"andre masakin hidangan tadi untuk sekretaris ku dan para bodyguard, kalian duduk dan tunggulah disini"

sekretaris :"terima kasih tuan"

para bodyguard:"terima kasih tuan"

aku meninggalkan mereka dan mengajak elsa keruang tamu, aku menyuruh nya duduk di sofa seperti ku, lalu aku menyerahkan kalungnya padanya,

elsa :"terima kasih banyak, aku berhutang budi pada mu"

alex :'' ah sudahlah lupakan, itu hanya bantuan kecil"

dia menangis lagi sambil menggenggam kalung itu, dan entah kenapa tangan ku refleks sendiri memegang kepalanya dan mengelus nya,

alex :"sudah cukup menangis nya, sini ku pasangkan"

elsa :"iiiiya" tersedu-sedu,

aku memasang kan kalung itu, aku pun menyalakan tv dan menonton pertandingan bola, sedangkan elsa sibuk dengan smartphone nya, tidak lama ketika aku menikmati pertandingan antara Barcelona dan Atletico Madrid, elsa berbicara pada ku dan mengarahkan smartphone nya ke arah ku

elsa :''apakah kamu alex doemni yang ini, kamu mirip sekali dengan seorang pemuda yang menjadi Orang terkaya di dunia ini menurut berita"

alex :"ah itu hanya berita"

elsa :"tidak mungkin berita salah, kamu benar-benar dia, ah lancang sekali aku masuk tempat tinggal orang seperti mu, maafkan aku"

alex :" santai saja, kamu dapat tinggal di sini jika kamu tidak ingin pulang ke rumah mu"

elsa :" aku tidak bisa pulang karena rumah itu sudah atas nama paman ku"

alex :"hmm apa perlu aku mengambil nya kembali"

elsa :"tidak usah, mengambil kalung ini dari dia saja sudah cukup, terima kasih"

alex :"hmm baiklah kalau begitu mau mu"

tidak lama kemudian andre datang kepada ku dengan sekretaris dan oara bodyguard mereka pamit pulang kepada ku, lalu andre pun mengantar nya keluar dan kembali ke ruang tamu,

andre :"apa semua sudah beres bos?"

alex :"iya"

andre ;"Elsa apa kamu seorang mahasiswa di U.I, sepertinya kamu seumuran kami kalau di liat-liat"

elsa :" aku tidak kuliah, setelah orang tua ku meninggal dan aku lulus SMA, aku langsung bekerja di salah satu supermarket, tapi sekarang tidak lagi"

andre :"oh begitu"

alex :"apa kamu bisa memasak?, dan beres-beres?"

elsa :"aku bisa"

alex :"kamu tinggallah disini, tapi tugas mu memasak dan membersihkan apartemen ini"

andre :"kan ada aku yang memasak bos"

alex : "kamu fokus lah pada pengembangan anggota guild dan urus laporan dari PEI"

andre :"baiklah bos"

elsa :"apa tidak apa-apa kalau aku tinggal disini"

alex :"iya, besok kita akan belanja kebutuhan mu seperti pakaian dan apapun, kamu tidur lah duluan"

dia mengangguk dan pergi ke kamar nya, dan yang tersisa hanya aku dan andre yang menonton pertandingan bola sambil meminum sekaleng bir dan cemilan yang ku beli di supermarket,