Chapter 64 - medan perang

hari ini adalah 1 hari sebelum peperangan akan terjadi, mata-mata dari pihak ku bilang kerajaan tempest sudah sampai 2 hari yang lalu dan sudah membuat base camp di daerah itu, aku pun langsung menyuruh helen mengumpulkan 3 jenderal dan prajurit yang berjumlah 100.000 orang yang telah dan dinaikan kemampuannya menggunakan metode yang ku lakukan pada helen dulu, rata-rata skil bertarung yang di miliki prajurit kerajaan ku adalah tingkat B, dan mereka juga sudah di latih dan control oleh 3 jenderal tentang penggunaan spirit, setelah semua berkumpul di halaman istana,

fin :"wahai prajurit ku, kalian adalah pedang kerajaan Arcadia, raihlah kemenangan untuk kedamaian dan kehidupan yang tenang yang akan menanti kalian ketika semua musuh kita ada di hadapan kita"

semua prajurit dan bawahan ku berteriak "demi yang mulia Fin, kami akan menuntaskan musuh mu dan menjadi pedang mu untuk menaklukkan dunia ini", setelah teriakan itu berakhir aku langsung menteleport mereka semua bersama ku ke wilayah medan perang, kami membuat base camp sekitar 4 km dari base camp musuh,

helen :"semua persiapan sudah selesai yang mulia, para jenderal juga sudah bisa memahami strategi yang anda rencanakan untuk besok"

fin :"baguslah, mari buat mereka takluk dengan cepat besok, sampaikan pada para jenderal untuk tidak membuat kesalahan"

helen :"baik yang mulia, saya permisi"

helen pergi untuk memberitahu kan pada para jenderal, aku membuka map dan melihat berapa prajurit yang di bawa tempest, sepertinya mereka kekurangan orang, mereka hanya membawa 30.000 orang, di tambah di base camp mereka ada ibu ku, "hm ibu benar-benar datang ke medan perang"gumam ku.

,

keesokan harinya aku memakai kuda ku dan memimpin pasukan ku maju ke depan untuk menemui pihak tempest, ketika sampai di sana, yang ada didepan barisan pasukan tempest ada, seseorang yang aku tidak kenal, kakek, ibu, raja dan ezra,

ibu :"salam untuk yang mulia Arcadia, saya punya permintaan, bisakah anda mendengarkan nya"

fin :"silahkan , aku akan mendengar kan"

ibu :"permintaan ku adalah untuk pertarungan duel perwakilan dari kerajaan masing-masing, 1vs1, ini untuk menghindari hilang nya nyawa yang sia-sia"

mendengar permintaan itu, aku berbalik melihat ke arah pasukan dan jenderal ku serta helen,

fin :"apa kalian menyetujui permintaan dari pihak tempest itu, keputusan ada di tangan kalian"

lalu salah satu pasukan menjawab ku,

pasuka :"permisi yang mulia, saya setuju dengan permintaan pihak tempest karena menurut saya itu akan lebih baik, karena jumlah pasukan kita lebih banyak dari pada mereka, jika kita tetap menyerang mereka , nama pasukan Arcadia akan di cap - cuma mengandalkan jumlah-"

fin :"hm aku mengerti, bagaimana adam, Silford dan cranel, apa kalian setuju"

mereka ber 3 juga mengatakan "setuju untuk pertandingan/duel itu"

aku pun kembali ke hadapan ibu ku,

fin :"baik ,pihak kami setuju untuk duel itu"

ibu :"baiklah, jika perwakilan kami yang menang, pihak Arcadia tidak boleh menyerang kami dan membiarkan tempest pergi, tapi jika kalian yang menang kerajaan tempest akan jadi wilayah kalian, itu lah yang di minta raja tempest"

fin :"baiklah, aku akan bertarung dengan siapapun"

aku pun turun dari kuda ku, tapi...

ibu :"karena yang di kirim dari pihak kami bukanlah raja, jadi pihak Arcadia tidak boleh mengirimkan raja mereka untuk maju, tapi para bawahan nya, perwakilan dari tempest adalah Ragna Crimson spirit Naga Superior"

fin :"hmm baiklah"

aku kembali lagi menaiki kuda ku, dan menuju ke 3 jenderal ku dan juga helen,

fin :"siapa di antara kalian yang ingin bertarung dengan orang itu, dia memiliki spirit naga superior"

Silford :"saya siap yang mulia"

adam :"saya juga siap yang mulia"

cranel :"mohon yang mulia memilih antara kami siapa yang maju untuk berduel"

helen :"lebih baik kalian undi dengan batu, gunting, kertas untuk memilih siapa yang maju"

fin :"saran yang bagus, lakukanlah"

mereka pun melakukan itu dan yang menang adalah Cranel, aku pun menyuruhnya maju,

fin :"jangan sampai kalah,buktikan kekuatan mu yang telah ku latih dan kekuatan yang telah aku beri"

Cranel :"baik yang mulia, akan saya bawa kemenangan pertama Arcadia dalam perang ini"

dia pun mengambil tombak nya dan pergi maju ke depan lawan nya,

fin :"tidak ada yang boleh menyerah, menyerah sama dengan mati"

kakek :"mengapa harus seperti itu fin"

fin :"sekarang aku bukan fin cucu mu, aku adalah raja Arcadia, ingatlah posisi mu, harus ada yang mati untuk bukti kemenangan"

kakek :"maaf atas kelancangan saya tadi yang mulia"

Ragna :"seperti nya sifat keras kepala ivan menurun kepada mu yang mulia"

fin :"siapa kamu, yang berani berbicara begitu"

ibu :''dia adalah teman dekat ayahmu, dia adalah teman ayah mu yang masih hidup sekarang"

setelah mendengar itu dari ibu, aku pergi kembali ke posisi yang ada di depan pasukan ku untuk menyaksikan duel antara Cranel dan ragna crimson.