Pada malam hari, angin laut dan angin dari sungai berbenturan, suaranya seperti seorang wanita yang sedang menangis terisak.
Seluruh tempat itu dikelilingi oleh padang rumput yang hijau. Tidak ada banyak lampu yang ada di sekitarnya, seperti benar-benar sebuah pedesaan. Tempat itu begitu sunyi, tidak seperti sebuah kota yang ramai.
Kelompok Mo Fan yang beranggotakan 3 orang itu diundang bersama oleh Zhao Pinlin, Rong Sheng, dan yang lainnya untuk bergabung dengan mereka dalam sebuah api unggun sekitar satu kilometer jauhnya dari hotel.
Ada sebuah gudang kayu kecil yang berada di dekat api unggun itu. Atapnya terbuat dari kaca baja, yang memungkinkan orang-orang yang ada di dalamnya melihat langit malam yang indah.
Malam itu cuacanya cukup berawan. Sebagian besar langit diterangi oleh bintang-bintang, sementara bagian lainnya tertutup oleh awan. Awan itu bergerak lambat, seperti berusaha bersaing menguasai wilayah dengan bintang-bintang.