Rombongan itu tiba di perkemahan dan berjalan melewati orang-orang sakit yang ditempatkan di karantina.
Para pasien tampak cukup normal setelah pandangan sekilas, tetapi hidung mereka tidak berhenti meler. Itu mirip dengan influenza biasa di seluruh dunia, dan sebelum tahu bahwa itu adalah penyakit mematikan, tidak ada yang memperlakukannya dengan serius. Orang-orang bahkan tidak merasa aneh ketika banyak yang menunjukkan gejala yang sama.
Otoritas lokal dan para ahli di bidang medis tidak menyadari ada wabah karena gejalanya terlalu mirip dengan flu biasa. Akibatnya, banyak orang Kroasia yang menjadi korbannya.
Tidak ada yang tahu bagaimana penyakit ini menyebar, jadi tim medis harus mengenakan jas hazmat ketika melakukan kontak langsung dengan pasien. Karena banyak pasien didiagnosis dan di karantina, semua Kota Kakka, yang memiliki jumlah korban tertinggi, tenggelam dalam teror.
