Mo Shan tiba terlebih dahulu sebelum Lu Zhaoyang kembali dari departemen sekretaris.
Dia mengenakan gaun kuning muda yang sederhana namun terlihat elegan. Rambut panjangnya yang ikal dan bergelombang sengaja dibiarkan terjatuh lembut membelai bahunya. Wajahnya telah dipoles riasan menawan selaras dengan senyum lembutnya yang ia pancarkan sepanjang perjalanan menuju ke arah kantor.
Sejenak ia menghentikan beberapa langkahnya dari depan pintu untuk memastikan bahwa semua emosi negatif di dalam dirinya dapat dikontrol dengan baik. Ketika dia merasa siap, ia mulai mengetuk pintu dan memanggil nama seseorang dengan nada lembut, "Kakak Yunting."
Tidak ada jawaban. Sambil menggertakkan giginya ia mendorong pintu ke arah belakang.
Huo Yunting tampak terlihat setengah terbaring di kursi kulitnya. Kemeja putihnya tidak terkancing mulai dari dekat kerah, sehingga menampakan kulit putih bersihnya yang tampak dari bawah kemeja. Wajahnya yang tampan sekaligus kejam tampak terlihat indah dipandang.
Mo Shan mencoba meringankan langkah kakinya, tapi masih saja hak sepatu tingginya berdenting lembut saat menyentuh lantai.
Dia berjalan ke arah sisi pria ini dan mengamati wajahnya yang tenang secara seksama, sambil menggenggam kedua tangannya erat.
Ini adalah lelakinya, miliknya dan hanya miliknya!
Lu Zhaoyang hanyalah muatan tambahan dari seorang wanita yang telah berhasil menikah dengan keluarga Huo karena menjadi pihak ketiga. Lagipula, dia adalah saudara perempuan dari Huo Yunting – tidak akan mungkin mereka bisa hidup bersama!
Huo Yunting tampaknya tertidur lelap, Mo Shan mencoba mengulurkan tangannya ke arah pundak pria ini.
"Apa, apakah kamu sudah menyerahkan dirimu kepadaku?"
Huo Yunting membuka matanya dan reflek melihat sepasang tangan yang membeku sedang berjalan menuju dirinya. "Keluar."
"Kakakku Yunting, kamu terlihat sangat lelah. Aku akan memberikan pijatan pada bahumu." Dia tersenyum sambil terus mencoba meraih pundaknya. "Aku pernah mengikuti kelas memijat, jadi sebenarnya aku sudah cukup lihai dalam hal itu."
"Oh ya?" Huo Yunting menatapnya dan berbicara melalui bibirnya yang tipis dan mencoba menggodanya. "Bahkan lebih baik daripada wanita-wanita yang ada di Golden City?"
Golden City ?!
Berani-beraninya dia membandingkan aku dengan wanita-wanita sampah itu!
Mo Shan memaksakan senyumnya. "Kamu tidak akan pernah tahu kalau kamu tidak mencobanya, Kakak Yunting."
"Silahkan, kalau begitu. Coba kita lihat jika kau memang bisa melakukannya dengan baik maka kau layak mendapatkan pujian."
Huo Yunting mencondongkan tubuhnya ke depan dan meletakkan kepalanya di satu tangan, seperti sedang bersiap-siap untuk memanjakan seorang tukang pijat yang sedang mencari tip.
Ketika Lu Zhaoyang memasuki ruangan kantor sang presiden direktur, dia telah disambut dengan sebuah pemandangan dimana Mo Shan sedang memijat sang presiden direktur. Dia tidak melambatkan langkahnya, dan dia juga tidak menampakkan emosi apa pun di wajahnya.
"Tuan Presiden Direktur, Anda memanggil saya."
Mo Shan menatap ke arah Lu Zhaoyang dan secara refleks ia menambahkan lebih banyak lagi tenaga pada tangannya. Huo Yunting mengerutkan keningnya menanggapi hal ini.
"Baiklah, tolong hentikan pijatannya."
Mo Shan merasa enggan untuk berhenti. Bahkan belum lebih dari satu menit aksinya berlalu tapi Lu Zhaoyang keburu tiba.
"Kamu terlambat." Huo Yunting mengetukkan jari telunjuk kanannya di atas meja dan memandang Lu Zhaoyang dengan acuh tak acuh.
"Zhaoyang adalah adikmu, Kakak Yunting. Kamu punya banyak sekali sekretaris, tapi kenapa kamu mempermasalahkan masalah kedatangan dia yang sedikit terlambat? Jangan marah padanya."
Mo Shan tersenyum kepada pria itu sambil berkata, mirip seperti nyonya rumah.
Huo Yunting tidak menatap matanya sedikitpun ke arah Lu Zhaoyang. Ketika Mo Shan selesai berbicara, ia mulai menaikkan matanya. "Keluar!"
Lu Zhaoyang membalikkan badannya dan bersiap untuk pergi. Saat dia mengambil satu langkah sebelum Huo Yunting berbicara lagi.
"Bukan kamu."
Senyum di wajah Mo Shan menjadi beku dan canggung. Saat Lu Zhaoyang kembali masuk kedalam ruangan, perlahan ia berjalan menuju ke arah pintu.
Ketika dia sudah berada di depan pintu, Huo Yunting memanggilnya dari dalam ruang kantor, "Tutup pintunya."
Mo Shan membanting pintu tersebut hingga tertutup!
Senyum di wajahnya telah menghilang saat dia bergegas pergi dengan cepat.
Dia tidak akan menyerah begitu saja!
Lu Zhaoyang, aku akan mengawasimu!
Di dalam ruang kantor presiden direktur, Huo Yunting memandang Lu Zhaoyang dari ujung kepala sampai ujung kaki, menilai gaya selera berpakaiannya yang kuno, sambil mengangkat alis. "Sekarang semua orang di perusahaan ini sudah mengetahui bahwa kamu adalah 'saudara perempuanku', bisakah kamu berpakaian sedikit lebih baik dan berhenti mempermalukan aku?"