Chereads / AWAS! Presiden Tsundere / Chapter 8 - Perselingkuhan yang Berbahaya VIII

Chapter 8 - Perselingkuhan yang Berbahaya VIII

Mo Shan merasa tak nyaman dengan situasi ini, tetapi dia terus saja berbicara dengan suara yang lantang dan tegas, "Perasaanku terhadapmu tidak akan pernah berubah sejak saat itu kak. Dan aku masih berharap suatu hari nanti aku akan menjadi pengantin wanita dari Kakak Yunting."

Huo Zhenning pun menambahkan, "Yunting, kamu tahu mengapa kami menemuimu hari ini. Shan adalah seorang wanita muda yang baik dan berasal dari keluarga yang sederajat denganmu, dan kalian pun sudah tumbuh bersama sedari kecil. Ingat umurmu sudah tidak muda lagi, dan sekarang saat yang tepat bagimu untuk mulai membina keluarga. "

Ooh...jadi itu sebabnya Huo Yunting kembali ke sini. Pikir Lu Zhaoyang dalam hati.

Untuk mulai membina keluarganya sendiri?

Hahaaaaaa, aku jadi penasaran kira kira hukuman apa yang pantas untuk seorang pria yang mempunyai dua orang istri ?

Huo Yunting melirik sekilas ke arah Lu Zhaoyang. Dianggukkanlah kepalanya, "Kamu benar Mo shan, aku memang harus segera menikah."

Mo Shan pun tersipu malu, lalu menoleh ke arah Lu Zhaoyang sambil tersenyum penuh arti. "Bagaimana menurutmu, kakak?"

Apa?!

Jantung Lu Zhaoyang berdetak kencang.

Ini sangat aneh. Dia tidak bisa membenarkan atau menyalahkan tindakan yang diambil oleh Huo Yunting, jadi dia hanya memutuskan untuk tertawa walaupun terpaksa. "Kamu harus memutuskan sendiri, saudaraku."

"Oh." Huo Yunting mengagumi jawaban dan sikap tenang yang diperlihatkan dari wanita ini walau sebenarnya tindakan itu dianggapnya sangat lucu,namun dia tetap memasang mimik wajah seriusnya seraya berkata. "Aku sih tidak keberatan menikah, tapi sayangnya aku masih terkendala oleh satu masalah."

"Apa itu?" Mo Shan spontan menjawab, sikapnya ini hampir saja menodai image dirinya sebagai seorang wanita yang anggun. 

Huo Yunting melirik sekilas ke arah Lu Zhaoyang sambil mengerutkan dahinya seperti sedang berfikir keras, seolah olah dia sedang mengalami suatu masalah yang besar.

"Itu karena….."

Jantung Lu Zhaoyang hampir meledak di antara detik detik yang menegangkan ini, dia hanya pasrah tanpa bisa bertindak apapun ketika melihat bibir pria itu seperti hendak bersiap mengeluarkan kalimat yang tak akan sanggup dia dengar.

Ketika Lu Zhaoyang mencoba pasrah pada keadaan,pria ini pun akhirnya angkat bicara, "Saya ini kan seorang pebisnis, sebelum masuk ke akad jual beli biasanya saya akan melakukan riset pasar terlebih dahulu. Kalau masalah nikah bisa kapan saja dilakukan."

Lu Zhaoyang merasa lega dengan jawaban Huo Yunting. Dia tahu bahwa pria ini memang sengaja memancing kemarahannya .

Namun Huo Yunting tidak menyerah begitu saja, tiba tiba dia membalikkan badan ke arah Lu Zhaoyang sambil memamerkan senyum lebarnya yang penuh kemenangan dan hal itu semakin menimbulkan gelombang kemarahan pada diri Lu Zhaoyang.

Huo Zhenning terbatuk, sementara Mo Shan tersipu malu. Dengan nada marah merajuk dia berkata, "Kakak Yunting, berhenti bercanda. Dari dulu sampai sekarang sikapmu masih saja belum berubah...dasar konyol."

Mo Shan menghabiskan masa kuliahnya di luar negeri hal itu ia lakukan agar dirinya dianggap layak oleh Huo Yuting.

Dengan latar belakang keluarganya yang berasal dari kalangan berada, dia juga ingin menjadi seseorang yang dianggap pantas bersanding dengan Huo Yunting.

Huo Yunting menopang dagunya dan mulai memainkan rambut dengan jari jemarinya. seraya tersenyum ia pun berkata, "kalau aku dulu lebih serius denganmu, apakah kamu akan menyukaiku dan memberikan ciuman pertamamu?"

Mo Shan cemberut. "Aku kan baru berumur delapan tahun saat itu. Apa kamu tidak malu?"

Lu Zhaoyang menganggap pembicaraan mereka terkesan konyol.

Huo Yunting menoleh ke arah Lu Zhaoyang dan menatap wajahnya yang terlihat dingin. Pria ini tetap saja tersenyum sambil melanjutkan obrolan hangatnya, " Kakak mu ini juga tahu kalau aku memang seseorang yang mudah malu, iya kan?"

"..."

Lu Zhaoyang pura-pura acuh.

Bisakah dia menghentikan semua omongan kosong ini?

Xue Yuming mengira hubungan antara sang putri dengan Huo Yunting terjalin dengan rukun, dan dia pun merasa bahagia untuknya. "Yang Yang, ibu senang kamu bisa kerja bareng dalam satu perusahaan dengan saudaramu. Dan aku pun senang melihat kalian berdua bisa akur satu sama lainnya. Yunting, putriku ini sifatnya mudah sekali berubah-ubah, kamu—"

Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, Huo Yunting memberikan isyarat dengan meletakkan jari ke bibirnya dan meminta Xue Yuming untuk diam. Senyumnya yang menawan sangat kontras dengan tatapannya yang brutal.

"Diam, kamu akan mencemari udara di sekitar kita."