Chereads / AWAS! Presiden Tsundere / Chapter 6 - Perselingkuhan yang Berbahaya VI

Chapter 6 - Perselingkuhan yang Berbahaya VI

"Tidak…"

Lu Zhaoyang berkata lirih melalui bibirnya yang pucat.

Ibunya adalah satu-satunya sumber kelemahannya. Dia rela dinikahi oleh Huo Yunting hanya untuk membahagiakan sang ibu — yang sekarang menjabat sebagai seorang Nyonya Rumah di Keluarga Huo, dan dia mencintai kehidupannya saat ini.

Begitupun sebaliknya, demi alasan balas dendam kepada sang ayah, Huo Yunting rela memutuskan hubungan dengan keluarganya hanya untuk menikahi Lu Zhaoyang. Secara formalitas, dia sudah tidak lagi berhubungan dengan sang ayah,tapi pada kenyataannya tidak semudah yang dibayangkan.

Dan jika sang ibu mengetahui hal ini, pastilah akan merasa hancur ...

Seorang Ibu yang mempunyai seorang anak perempuan menikah dengan seorang Ayah yang mempunyai anak lelaki, dan anak dari masing2 bawaan mereka akan melakukan pernikahan. Meskipun kedua belah pihak memang tidak mempunyai hubungan sedarah, tapi ini merupakan masalah yang rumit dan bisa saja menimbulkan lelucon atau bahan tertawaan bagi semua orang yang mengetahuinya.

Dan semua kekacauan ini disebabkan oleh sang ibu yang membuat Lu Zhaoyang merasa kehidupannya dengan Huo Yunting tidak diuntungkan sedikitpun.

Setelah menunduk beberapa saat, Lu Zhaoyang akhirnya mendongakkan wajahnya yang sudah diselimuti dengan penuh kemarahan. "Kau memaksaku untuk menikahimu, aku turuti. Kau memaksaku untuk bekerja di perusahaanmu, aku pun turuti. Huo Yunting, aku sudah mengikuti setiap Keinginanmu, bisakah kamu bersikap sedikit lunak terhadap ibuku?"

Huo Yunting mengangkat dagu sang kekasih sambil mengagumi setiap detail lekukan kecantikan wajahnya.

"Tentu saja bisa. Dan kamu dapat menggunakan tubuhmu untuk membayar dosa-dosanya. Tidak akan makan waktu lama, hanya satu kali dalam sehari selama seratus tahun. Bagaimana menurutmu?"

"..."

Merasa tidak terima dengan pernyataan Huo Yunting, Lu Zhaoyang melepaskan tangannya dari genggaman laki2 licik itu dan mendorongnya keluar rumah!

Buru-buru ia masuk ke dalam, mengunci dirinya lalu bersembunyi dari kejaran Huo Yunting, sambil berteriak, "Dasar laki laki tidak punya malu!"

Ini pertama kalinya sejak mereka menikah Huo Yunting melihat Luo Zhaoyang mulai kehilangan ketenangannya. Luo Zhaoyang menjadi seorang pribadi yang dingin, dan itu menggelitik keinginannya untuk memancing amarahnya.

"Lu Zhaoyang, aku memang seorang bajingan yang tak punya malu.Cepat bukakan pintunya, kelinciku sayang, kamu belum membayar hutangmu untuk hari ini."

"..."

Lu Zhaoyang sepertinya sudah tak sanggup lagi menahan amarah sehingga otaknya sudah tidak dapat lagi berfikir dengan jernih. Tangannya dikepal sambil ia berteriak histeris, "Pergiiiiiii, enyah kau dari mukaku!"

"Apakah kamu yakin sayang?" Huo Yunting membalasnya dengan nada sinis dan sedikit mengancam. Padahal dia bisa saja bersikap sebaliknya kepada sang isteri yang melarangnya untuk memasuki rumah.

"Pergi!"

Huo Yunting terdiam sejenak di depan pintu, lalu tertawa. Dan berbisik pelan, "Istriku tersayang, jangan sampai kamu sesali ini yah."

Terdengar langkah kaki Huo Yunting menjauh darinya, dan seketika tubuh Lu Zhaoyang meluncur cepat menuruni dinding tempat dia bersandar. Kemudian dia duduk di lantai dengan ekspresi muka yang teramat pahit.

Pikiran tentang masa depan yang dipenuhi dengan hari-hari yang menyedihkan membuatnya merasakan perasaan ketidakberdayaan yang teramat dalam.

Malam itu dia tidur di apartemen dan menerima telepon dari Xue Yuming keesokan harinya.

Ketika Xue Yuming bertanya tentang Surat Akta Nikah, Lu Zhaoyang dengan cepat memberikan jawaban yang sudah ia persiapkan sebelumnya — Akta tersebut ia simpan untuk seorang temannya yang telah menikah secara diam diam. Dia juga menjelaskan mengenai kunjungan Huo Yunting ke rumahnya tanpa diminta oleh ibunya.

Xue Yuming mengetahui bahwa putrinya memang bekerja untuk Thunderbolt Corp, jadi dia tidak merasa sedikitpun curiga ketika Lu Zhaoyang menceritakan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan.

Ingin rasanya hari itu segera berakhir. Lu Zhaoyang pergi bekerja dengan perasaan cemas. Dia merasa sangat gugup ketika akan menemui Huo Yunting untuk meminta beberapa dokumen yang harus ditandatangani, ia takut sesuatu hal akan terjadi akibat dari tindakannya ini. Tapi ternyata dia merasa lega, hari itu Huo Yunting hanya memandangnya sekilas sebelum meninggalkan tanda tangannya di dokumen.

Namun, sebelum Lu Zhaoyang merasa dirinya aman, Huo Yunting memanggilnya.