Setelah mendaftar, Feng Yanzu tinggal sebentar karena dia ingin mengobrol dengan Zhao Mengyu.
Namun, perempuan itu terus melihat ke bawah sambil membereskan berkas. Dia bahkan tidak ada waktu untuk meresponnya.
Di saat yang sama, Feng Yanzu mungkin merasa agak canggung, terlebih karena Liu Zilang dan yang lainnya masih disana. Ditambah juga, ada beberapa anggota timnya yang mengikutinya.
Setelah melakukan beberapa kali percobaan tanpa hasil, dia benar-benar mengerang ke arah Liu Zilang dan yang lainnya
Lalu, dia berbalik dan menjauh dengan angkuhnya. Dia juga dengan sengaja berbicara keras-keras tentang melakukan sebuah reservasi di sebuah restoran untuk merayakan pembentukan tim baru mereka.
Liu Zilang merasa hal itu terdengar konyol.
Dia menyadari bahwa laki-laki itu pasti manja sejak kecil, dan karenanya dia tidak tahu bagaimana caranya berinteraksi dengan lingkungan sosial. Dia juga tidak tahu bagaimana caranya berkomunikasi dengan orang lain dan hanya mampu berlagak seperti ini meskipun sudah menjadi mahasiswa.
Feng Yenzu mungkin terlihat seperti anak manja tetapi belum tentu demikian. Kemungkinan besar, dia hanya ingin menutupi dan menjaga jati dirinya yang sebenarnya.
...
Di jalan kembali ke asrama mereka, secara tidak sengaja, mereka bertemu "Kakak Gou", Wu Yu.
Di saat yang sama, Chen Zhifei sedang berkeliaran di sekolah. Dia menyapa Wu Yu ketika dia melihatnya dan Wu Yu segera menghampiri untuk bertemu mereka.
Setelah mendekat, dia berkata dengan nada memelas, "Maaf, maaf, yang tadi ketika aku mendaftar…"
Jelas, mereka mengenal satu sama lain tetapi dia tidak menyapa mereka ketika timnya mendaftar. Oleh sebab itu, "Kakak Gou" merasa sedikit malu.
Chen Zhifei melambaikan tangannya. "Tidak apa-apa, jangan khawatir. Kalau dipikir-pikir, bagaimana kau bisa bergaul dengan pria itu? Kalian saling kenal?"
Pu Taizhuang juga bertanya, "Oh ya, bukankah dia bilang kalian akan pergi makan malam untuk merayakannya?"
Wu Yu dengan cepat menggelengkan kepalanya dan segera berkata, "Bagaimana mungkin aku kenal dengan orang seperti dia… Tentang itu… Aku berasal dari Universitas Teknik di samping kampusmu. Aku tidak ikut acara makan malam itu."
Lalu, dia memperlihatkan senyum terpaksa dan berkata, "Jika perlu dibahas, ini karena kesalahan teman dari daerahku. Aku tergabung dengan Tim Warnet Ao Xiang kan? Dia bertanya jika aku menerima pekerjaan privat lainnya. Aku ingin mendapatkan penghasilan tambahan jadi aku berjanji padanya. Namun, aku tidak menyangka orang seperti dia akan menjadi atasan ku."
Saat menjelaskan dirinya, Wu Yu menumpahkan keluh kesahnya mengenai situasi ketika dia pertama bertemu Feng Yanzu.
Saat itu, Feng Yanzu benar-benar mengeluarkan uang berlembar-lembar dan mencoba memenuhi tangan mereka dengannya.
Dia melakukannya sambil berbicara. Jika ada hasil yang bagus dari kompetisi ini, akan ada bayaran tambahan karena uang sekecil itu tidak ada artinya baginya.
Apa yang dia katakan sepertinya bukan masalah besar.
Namun, mereka seluruhnya adalah mahasiswa. Keinginan mereka adalah prioritas utama jika mereka akan mengikuti kompetisi ini. Mereka tidak mengikuti kompetisi ini untuk mendapatkan penghasilan dan karenanya, mereka masih memiliki ego mereka.
Sejatinya, Wu Yu merasa bahwa dia akan diperlakukan penuh hormat sebagai seorang ahli karena dialah kapten dari tim Warnet Ao Xiang. Dia tidak mengira Feng Yanzu memperlakukannya sebagai pemain bayaran sejak awal.
Jika dia adalah orang lain yang berkelakuan baik, timnya akan menghormati orang tersebut dan akan berusaha sebaik mungkin di pertandingan yang akan diikuti.
Masa depan timnya dipenuhi ketidakpastian dengan orang seperti Feng Yanzu yang bahkan tidak ada aksinya sama sekali.
Beberapa dari mereka berjalan di sepanjang jalan sekolah sambil mengobrol dengan santai.
Seketika, Chen Zhifei dan yang lainnya akhirnya menyadari sesuatu. Alasan utama mengapa Wu Yu repot-repot kembali untuk menjelaskan langsung kepada mereka adalah karena Liu Zilang yang hampir tidak terdengar suaranya selama perjalanan itu.
Jelas sekali, dia lebih peduli tentang bagaimana Liu Zilang melihatnya.
Ketika mereka akan pergi menuju kamar mereka di depan gedung asrama, mereka menertawakan tentang kemungkinan saling bertemu di pertandingan nanti. Setelah Wu Yu pergi, Chen Zhifei menyentuh dagunya dan melihat kearah Liu Zilang. Dia berkata, "Aku tidak menyangka bahwa bro Gou benar-benar memandang tinggi adik kedua kita."
"Apa?" Pu Taizhuang sepertinya tidak menyadarinya.
Ran Maotong menyeringai dan lantas berkata, "Lagipula, adik kedua kita adalah Dewa Pembunuh yang baru di Ao Xiang, tidak akan ada yang bisa memecahkan rekor skor membunuh tiga puluh lima kalinya. Mungkin inilah rasa hormat antara para ahli."
Mendengar ucapan Ran Maotong, Liu Zilang seketika menunjukan wajah jijik. Dia merasa agak sedikit gay mendengar kata-kata seperti itu darinya.
....
Pada malam hari, setelah mereka selesai makan malam.
Sesuai dengan aturan dari Universitas Jianghai, setiap mahasiswa tahun pertama berhak untuk satu malam belajar mandiri. Hal ini dilakukan agar mereka dapat memahami lebih dalam pelajaran yang mereka peroleh di siang hari.
Namun, walaupun aturan tersebut sudah diterapkan, para siswa tidak harus mematuhinya.
Mereka yang ikut dalam komunitas apapun di kampus tahu bahwa seyogyanya tidak ada yang namanya belajar mandiri di malam hari. Mereka dapat dengan mudah lolos dengan mendapatkan izin tidak masuk.
Mayoritas mahasiswa tahun pertama yang mengikuti komunitas tidak terlalu tertarik dengan komunitasnya. Mereka hanya menggunakannya sebagai alasan untuk bolos dari sesi belajar mandiri.
Lagipula, mereka telah melewati masa SMP dan SMA selama enam tahun. Mereka seharusnya diberikan kesempatan untuk rileks ketika mereka masuk universitas, bukan?
Ketika Liu Zilang pertama kali memasuki sekolah, dia direkrut untuk bergabung dengan Asosiasi Komputasi Mesin pada minggu rekrutmen komunitas.
Pada saat itu, dia juga merasa tidak ingin menghadiri sesi belajar mandiri. Namun, keesokan harinya ketika dia masih terlelap tidur, sekretaris dari asosiasi itu menghubunginya untuk menginformasikan tentang detil pertemuan.
Liu Zilang yang terbangun memilih untuk menutup teleponnya dan melanjutkan tidur tanpa mendengarkannya.
Ketika dia bangun dan sebelum sekretaris itu mengetahuinya, dia mencabut pendaftaran dirinya dari Asosiasi Komputasi Mesin.
Walaupun Liu Zilang bukan bagian dari komunitas manapun saat ini, dia sudah memiliki jadwal latihan saat ini.
Lagipula, ikut serta dalam Liga Esports Universitas China adalah sesuatu yang bisa mendapatkan kehormatan bagi sekolah. Jadi tidak masalah jika melewatkan sesi belajar mandiri.
...
Di malam hari, ketiganya berbaring di kamar asrama mereka.
Chen Zhifei berlari kembali ke asrama sambil memegang surat izin yang diperoleh dari Zhao Mengyu untuk mereka. Dia berseru, "Bro! Ayo berangkat!"
Pu Taizhuang menggenggam tangan Chen Zhifei dengan gembira dan berseru, "Hei! Jika aku tahu akan ada perlakuan spesial, aku sudah pasti akan mendaftarkan diri untuknya!"
"Pergi kemana? Pergi kemana? Ao Xiang?" Ran Maotong bangun dan bertanya.
Chen Zhifei memicingkan mata kearahnya lalu berkata, "Untuk apa pergi kesana? Kita bukan lagi bermain game, tapi berlatih. Kau mengerti apa itu berlatih? Kita bisa menggunakan komputer di Asosiasi eSport sepuasnya!"
Ran Maotong berkata dengan gembira, "Kalau begitu ayo berangkat sekarang! Aku dengar sistem di Asosiasi eSport kita sangat menakjubkan. Lebih baik dari sistem di warnet!"
Beberapa dari mereka benar-benar beranjak pergi tanpa ragu sembari menggendong Liu Zilang yang sedang terbaring seperti mayat.
...
Ketika mereka sampai di gedung Asosiasi eSports, Liu Zilang terkejut melihat kondisi disana lebih ramai dibandingkan dengan siang hari.
Dia menggeleng-gelengkan kepalanya, berpikir bahwa pendapat bahwa remaja yang kecanduan internet menjadi burung hantu malam adalah benar.
Ketika dia berjalan ke dalam, mereka mendaftarkan diri mereka. Dengan cepat, mereka memegang kartu mereka dan menemukan empat komputer berderetan telah menyala.
Namun, sebelum mereka masuk dalam game, sebuah kegaduhan datang dari pintu.
Orang-orang disekitar segera melihat ke arah sumber kegaduhan tersebut dan mereka mulai saling bercakap satu dengan lainnya.
"Ketua Jiang ada disini."
"Wakil Ketua Qin juga!"
"Apa yang mereka lakukan disini?"
"Apakah kedua orang ini dari tim profesional Universitas Jianghai?"
"Ada beberapa orang lagi di belakang mereka. Sepertinya seluruh anggota tim profesional Universitas Jianghai ada disini."
"..."
Ketika Liu Zilang mencoba mengetahui, dia melihat seorang kakak kelas yang terlihat lebih tua darinya.
Rambutnya agak panjang. Dia mengenakan kacamata, dan dia terlihat agak rapi.
Ketika kakak senior itu memasuki ruangan, dia langsung berjalan ke arah panggung di tengah yang digunakan untuk aktivitas sementara orang-orang menatapnya.
Lalu, dia menemukan sebuah mikrofon dan mencobanya. Dia lalu berkata pada audiens, "Biar aku beritahu sebuah kabar kepada kalian. Kita berhasil untuk mengajukan untuk server khusus dirancang untuk Asosiasi eSports Universitas Jianghai."
Ketika dia selesai berbicara, semua orang tertegun dan sontak bersorak sorai.
...