Chereads / Kar98K Saat Mendarat! / Chapter 19 - Streamer Tanpa Kepala

Chapter 19 - Streamer Tanpa Kepala

Di sudut MAG Douyu.

Sebuah rekaman video live berjudul 'Xiaotong-chan Bernyanyi Untukmu' diputar di platform live streaming. Popularitas program ini luar biasa tinggi, sampai-sampai dipenuhi spam dari komentar pop-up.

"Ya Tuhan!"

"Bagus sekali! Bagus sekali!

"Suara Xiaotong-chan lucu! Aaaaah! Membuat hatiku meleleh!"

"Nyanyikan satu lagu lagi, aku ingin mendengarkan 'Bunga yang Kita Lihat Hari Itu'."

"Ngomong-ngomong, ada yang tahu berapa usia Xiaotong-chan sekarang?"

"Dia mestinya sudah diatas umur kan?"

"Jangan bercanda. Dia masih anak-anak!"

"Aku mau melihat sedikit tarian untuk musik house. Apakah kau akan menari hari ini Xiaotong-chan?"

"Oh iya, tarian pasti akan seru! Hehehe!"

"Teman-teman, ayo menari!"

"Nari! Nari!"

Di sebuah kamar tidur di Jianghai, si gadis kecil yang mengenakan piyama koala menggerakan tubuhnya. Sudut kamera di depan komputernya hanya mampu menangkap bagian atas tubuh di bawah kepalanya.

Ketika dia melihat komentar-komentar bermunculan di platform live streaming itu, dia mengernyitkan keningnya.

Setelah berdeham, dia berbicara ke mikrofonnya, "Aku sedikit lelah hari ini jadi aku tidak akan menari. Mari bermain game saja."

Saat dia menyebutkan tentang game, penonton di platform live streaming kembali ramai dan komentar-komentar bermunculan dimana-mana.

Beberapa orang menyebutkan game 'LOL', dan beberapa juga menyebutkan game yang tidak pernah diketahui sebelumnya...

Namun, mayoritas dari mereka berkomentar untuk game yang sama, 'PUBG'.

Melihat ini, gadis kecil itu terlihat tersenyum dan berkata dengan bangga, "Aku baru saja bertemu master Li Muqiu hari ini, jadi ayo bermain PUBG. Aku percaya dengan keberuntungan dari dirinya, aku akan menang malam ini."

Saat mendengar apa yang yang diucapkannya, tak terhitung banyaknya penonton yang secara sukarela memenuhi komentar-komentar dengan ID game mereka.

Beberapa dari mereka bahkan menyebut diri mereka sebagai 'pengguna 98k teratas di server Asia', 'pengguna M16 tercepat di server Asia', 'Pangeran Kecil AK' dan lain sebagainya pada komentar. Dengan harapan dapat bergabung dalam satu tim dengannya.

Gadis kecil itu tertawa melihat komentar-komentar yang bermunculan tanpa peduli para penontonnya dapat melihatnya atau tidak. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata, "Guys, tolong berhenti mengirimkan spam. Aku tidak mau satu tim dengan pemain pemula!"

Mendengarnya, tangisan-tangisan langsung memenuhi kolom komentar. Beberapa dari bahkan mencoba memberi saran padanya untuk memberi pengecualian hari ini karena akan menjadi sangat membosankan jika bermain sendiri.

Meskipun begitu, saat si gadis kecil melihat komentar-komentar itu, dia mengernyitkan keningnya.

Namun seketika, wajahnya menunjukan senyum gembira saat dia berkata, "Aku tidak bermain sendirian hari ini. Aku masih punya teman satu tim MAG."

Di waktu yang sama, di ruang yang berbeda.

Liu Zilang duduk di depan komputernya. Dia sedang bersiap dan bersemangat mengunduh game itu.

Aplikasi PUBG tidak besar, jadi dalam waktu sebentar saja, Liu Zilang telah menyelesaikan proses mengunduh game itu.

Lalu, dia membuka aplikasi game itu dan membiarkannya berjalan. Menyadarinya sedang berjalan, Liu Zilang segera mengirimkan pesan.

"Aku telah selesai mengunduh. Apa kita akan berkomunikasi via YY?"

Lawan bicaranya membalas 'YY channel' tepat sebelum Liu Zilang dengan cekatan masuk ke platform itu.

Setelah memasuki YY, dia tidak berani untuk langsung berbicara, dia menggunakan pengubah suara untuk membuat suaranya terdengar lebih berat. Lalu, dia membuka mulutnya dan mencoba bicara, "Hey, kau disana?"

"Aku disini." Setelah dia selesai berbicara, dia terdiam beberapa saat sebelum dia membuat suara 'heh'. "Aku tidak tahu kau setua ini."

Suaranya terdengar lucu dan sedikit menggemaskan, sangat berbeda dengan orang yang Liu Zilang kenal.

"Ah?" Liu Zilang tertegun beberapa saat. Lalu, dia menyadari mungkin pengubah suaranya membuat Zhang Xiaotong salah paham.

Untuk mencegah adanya perbedaan generasi, dia hanya dapat menjelaskan dirinya, "Tidak, sebenarnya aku hanya delapan belas tahun. Suaranya...Suaraku memang terdengar dewasa sebelum waktunya."

"Hmm…" Mendengar penjelasan Liu Zilang, gadis kecil itu tidak tahu mesti berkata apa.

"Oke oke. Apa ID game-mu? Aku akan menambahkan sebagai teman." Liu Zilang dengan cepat mengubah topik untuk menanyakan ID yang digunakannya.

"Aku telah mem-posting-nya di bio ku, lihatlah sendiri," jawabnya.

Dia mengetik dengan cepat, memasukan nama dan mengirimkan permintaan pertemanan.

'Anda telah berhasil menambahkan sebagai teman.'

Liu Zilang mengirim pesan pertama kali saat bertanya, "Kau sudah siap? Aku mengundangmu?"

"Ya. Tapi ada satu hal yang perlu aku beritahu padamu di awal," Zhang Xiaotong berkata, "Aku sebenarnya seorang host."

"Apa?" Liu Zilang terkejut.

"Sebegitu mengagetkan kah?" Zhang Xiaotong bertanya ingin tahu.

"Mm… Tidak, hanya tidak menyangka…" Liu Zilang menarik nafas dalam dan menjelaskan, "hanya sedikit terkejut."

"Hehe." Tawa Zhang Xiaotong terdengar sedikit jahil. "Tolong bermain bagus. Aku punya banyak penonton disini menyaksikanmu."

Liu Zilang tercengang. Sekali lagi, dia menyadari bahwa sepertinya dia benar-benar tidak mengetahui apapun tentang si gadis kecil ini.

Kakak seperti ini adalah sebuah kegagalan!

Mencoba untuk menyemangati dirinya, Liu Zilang berkata, "Aku juga punya rahasia. Sebenarnya, aku ahli bermain PUBG."

"Hmm." Jelas sekali Zhang Xiaotong tidak percaya padanya. Lalu, dia mengedipkan matanya dan berkata, "Semoga beruntung!"

Seketika, Liu Zilang merasa hampa.

Di sudut MAG Douyu.

Di sebuah platform live streaming 'Xiaotong-chan Bernyanyi Untukmu'.

Banyak penonton menjadi penasaran ketika mereka menyaksikan Zhang Xiaotong mengundang seseorang yang belum pernah mereka lihat sebelumnya ke video live streaming.

Lalu, ketika mereka mendengar bahwa Liu Zilang menyebut dirinya seorang yang 'sangat ahli', mereka seketika mencemooh dan mengkritik betapa tak tahu malunya dia!

"Siapa bro satu ini?"

"Kak, bukankah terlalu cepat untukmu menyebutnya begitu?"

"Dia sangat ahli! Aku sangat takut!"

"Bro, kalau kau tidak bisa melakukannya, silahkan mundur saja dari game."

"Ya, sangat banyak dari kita yang menunggu disini!"

"..."

Sekelompok orang ini senang sekali mengolok-oloknya, namun saat mereka melihat ID Liu Zilang, mereka terperanjat.

"Eh eh eh… Kalian merasa nama ini familiar kah?"

"Vic123? Ya, rasanya sedikit familiar…"

"Sial! Ini pasti orang di internet yang memenangkan pertandingan dengan skor tiga puluh lima kali membunuh!"

"Ya, itu dia! Aku menonton videonya! Namanya sama persis dan pasti bukan tiruan!"

"Ngomong-ngomong, bagaimana Xiaotong-chan mengenal ahli?"

"..."

The lobi game, Zhang Xiaotong tidak sengaja membaca komentar-komentar yang muncul dan dia tampak terkejut.

Dia melihat nama anggota timnya di sudut kiri bawah yang bertuliskan Vic123.

Mengingat video Liu Zilang baru-baru saja diunggah ke internet, Zhang Xiaotong belum sempat menontonnya. Namun, dia samar-samar ingat telah mendengar tentang ID ini di suatu tempat hari ini.

Memikirkan hal ini, Zhang Xiaotong ragu-ragu bertanya melalui YY, "Mengenai hal itu… Apakah kamu benar-benar seorang ahli?"

"Tentu saja!" Liu Zilang berkata sambil menepuk dadanya.

"Yang mendapat skor tiga puluh lima kali membunuh?" Zhang Xiaotong bertanya.

"Bagaimana kau tahu?" Liu Zilang tercengang.

"Mereka… Penontonku di platform live streaming menyebutkan bahwa videomu ada di internet," Zhang Xiaotong menjelaskan.

"Itu bukan apa-apa."

Dalam hati, Liu Zilang merasa senang namun dia berpura-pura seolah-olah hal itu tidak penting.

Dia awalnya menunggu Zhang Xiaotong untuk berkata lebih banyak. Namun dia tidak mengira bahwa ketika Zhang Xiaotong mendengar ucapan Liu Zilang, dia hanya merespon dengan 'oh' sebelum obrolan berakhir. Liu Zilang langsung merasa kecewa.

Secara bersamaan, mereka memasuki permainan. Suara riuh di area spawn sekali lagi memenuhi telinganya.

Ketika mereka akhirnya memasuki area spawn, Zhang Xiaotong berseru, "Dimana kau? Ayo kemari! Aku ajari kau caranya menari."

Ah?

Liu Zilang kebingungan. Lantas, dia dengan ragu bertanya, "Kau dapat menari di game ini?"

"Hehehe…"

Hehehe?