Sorot mata Mu Yuchen segera melembut dan dengan cepat ia membuka pesan suara itu. Terdengar suara Xi Xiaye yang jernih.
"Tuan Mu, aku tahu kamu sangat lelah… Jika kamu merasa sangat lelah, pulanglah. Jika situasi semakin memburuk, kita mungkin harus melupakan tentang segalanya sejenak, dan aku akan menjagamu... Mendengar suara yang kelelahan membuatku sedih..." Suara kekhawatiran Xi Xiaye yang tidak bisa disembunyikan terdengar.
Dengan suami dan istri yang terpisah jarak ribuan mil, Xi Xiaye tidak tahu bahwa beberapa kata sederhana darinya dapat langsung menggerakkan Mu Yuchen ke titik dimana kehangatan mengalir di hatinya seolah-olah tanah kering tiba-tiba basah oleh hujan yang lembut.
Mu Yuchen berpikir sejenak, dan hatinya pun tergerak. Tanpa peduli di sana sudah lewat tengah malam, ia langsung menelepon Xi Xiaye.