Mu Yuchen hanya tersenyum, lalu memperlambat kudanya dan dengan lembut memegang tangan dingin Xi Xiaye.
"Tuan Mu?" Xi Xiaye memanggilnya saat melihat Mu Yuchen yang hanya terdiam.
"Hmm?"
"Tidak apa-apa, aku hanya ingin menyebut namamu," jawab Xi Xiaye.
"Aku lebih suka kalau kamu memanggil namaku secara langsung," ujar Mu Yuchen tiba-tiba setelah dia tertawa.
Menurut pandangan Mu Yuchen, Xi Xiaye hampir tidak pernah memanggilnya dengan namanya. Sebaliknya, Xi Xiaye selalu memanggilnya Tuan Mu.
Xi Xiaye mengangkat alisnya dan dengan lembut memanggil namanya, "Mu Yuchen?"
Mu Yuchen tertawa dengan bahagia sebelum ia mengangkat tangannya dan mengarahkan senjatanya ke suatu titik. "Bagus, aku akan memberimu beberapa daging buruan hari ini. Jangan bergerak. Sentakan dari senapan ini cukup kuat."
"Ngomong-ngomong, kudengar dirimu adalah penembak jitu, kan?" Xi Xiaye memegang senapannya dengan mantap sambil bertanya.