Dua hari sebelumnya sang pria kembali ke rumah ayahnya dan telah membereskan barang-barang almarhum ibunya. Segala yang dapat dibawanya, dikemasinya segera, sedangkan yang tidak langsung dibakarnya, seolah hal itu dimaksudkan untuk menghapus jejak keberadaan Wang Qin di rumah itu tanpa menyisakan bahkan setitik saja.
Dan begitu Qi Qiming pulang mendapati anaknya itu, dia marah besar. Dibentaknya Qi Lei sebagai anak yang durhaka. Mau bagaimana lagi, hubungan ayah anak itu tak dapat diselamatkan. Sementara Gu Lingsha yang diam-diam menyaksikan itu hanya dapat menyimpannya dalam hatinya. Setelah dipikirnya, mungkin akan lebih baik baginya untuk menyambangi Qi Lei langsung – untuk satu dua percakapan.
Bahkan dirinya turut khawatir juga soal bagaimana memburuknya hubungan itu. Qi Lei yang perlahan berpihak pada Xi Xiaye dan yang lainnya membuatnya gundah juga. Ibarat menelan lalat yang tak mampu dilontarkan kembali, dirinya begitu kesulitan mengatasi situasi itu.