Su Chen tersenyum sambil menyulut batang rokoknya, memberi isyarat. "Iya, sudah. Ayo, bicarakan baik-baik. Duduk dululah."
Kemudian Su Chen menuju lemari di sebelah meja. "Mau minum? Kopi, teh?"
Ji Zitong masih menatap pria itu dengan ketus, sebelum duduk. "Tidak usah."
Namun, Su Chen seolah tidak mengacuhkannya dan tetap membuat dua cangkir teh Pu Er. "Ini dari Tuan Mu. Ayo, coba."
Su Chen sendiri bukanlah seorang penggemar teh Pu Er. Dia lebih cenderung menyukai teh Mao Jian atau Tie Guan Yin, tetapi Mu Yuchen waktu itu sempat mengirimkan teh itu untuknya juga buat Zhou Zimo.
Akhirnya Ji Zitong pun menyeruput teh itu. "Jadi, apa yang membuatmu akhirnya memutuskan untuk mengklarifikasi semua ini?"
"Ji Zitong, kau percaya dengan yang namanya cinta dan pernikahan?" Tanya Su Chen, mengalihkan pertanyaan barusan.