Xi Mushan seketika mendekat. Dilihatnya Shen Wenna yang sangat pucat itu. Rambutnya berantakan, terlihat seolah tidak bernyawa. Napasnya saja sangat lemah.
Xi Mushan semakin merasa tertusuk. Wajahnya pun turut memucat juga sambil berusaha memegangi tangan Shen Wenna. Terasa dingin.
Gemetaran, napasnya terasa berat, menekan semua kepahitan yang menyesakkannya. Berkecamuk dengan hebatnya. Dia memanggil-manggilnya dengan lirih, "Na Na, Na Na… sadarlah! Sadarlah, Na!"
"Tuan, mohon jangan terlalu emosional. Pasien masih butuh istirahat. Tenanglah."
Dokter dengan cepat menghentikannya. Xi Mushan menoleh pada Su Nan dan Ah Hui yang memeganginya dari belakang, namun berusaha melepaskan diri sambil bertanya, "Bagaimana, Dok'? Bagaimana keadaannya?"
"Biar nanti pasien dilarikan ke ICU dulu."
…
Shen Wenna tampak dilarikan ke ICU kelas I.
