Hari sudah semakin larut. Maple Residence begitu sunyi dengan lelampuan yang telah dimatikan di vila. Desir angin dingin melambaikan pepohonan yang membuat mereka terlihat lemah.
Di dalam kamar tidur yang nyaman itu, Xi Xiaye tampak tertidur pulas. Akan tetapi, selagi terlelap, dia seketika merasa sang pria di sebelahnya ini bertingkah sedikit aneh. Jemarinya menggenggam pinggulnya lebih erat namun tidak biasa, sehingga menyakitinya.
Diwaktu bersamaan, napas sang pria terdengar beradu dengan berat dengan telapak tangannya yang mulai berkeringat. Xi Xiaye tersadar, ada yang tidak beras. Berusaha, dinyalakannya lampu meja dan berpaling ke arahnya, mengetahui bahwa –
Mu Yuchen tampak mengernyit dengan wajah pucat, penuh dengan keringat. Gaun tidurnya basah, dengan napas yang berat.
Raut wajahnya seolah menunjukkan dia sedang bermimpi buruk. Xi Xiaye pun khawatir.
Panik, dicobanya dibangunkan dengan suara serak, "Mu Yuchen! Bangun! Mu Yuchen!..."