Seketika raut wajahnya memuram, berhenti berbicara.
Xi Xiaye tidak ingin mengungkitnya lagi, sehingga mengangguk saja. "Tentu."
Menunduk, Xi Xiaye pun menikmati makanannya dengan tenang. Sorot mata sang pria seolah menampakkan adanya kerenggangan antara mereka. Sambil memegangi tangan Xi Xiaye, dia berkata, "Xiaye, akan kuceritakan padamu begitu aku tahu bagaimana caranya mengatakannya…"
Xi Xiaye terpaku sejenak mendengarnya. Menoleh, kemudian katanya, "Semua orang punya kenangan yang tidak mau dibicarakan. Akupun tidak akan memaksamu agar mengatakannya. Tenanglah, aku menghormatinya."
Situasi itu terlihat seolah dia masih belum mampu memahami sang pria. Memang dia belum pernah mengatakan padanya semua yang pernah dialaminya. Meski begitu, Xi Xiaye tetap akan peduli…
Kemudian, ditariknya tangannya dan melanjutkan makan tanpa menoleh lagi.
Sorot mata Mu Yuchen meredup, menatap Xi Xiaye cukup lama.
…