Han Yun mengamati pasangan itu dengan wajah muram. Dia meremas-remas tas di tangannya saat amarahnya memuncak melihat Tuan Muda Jie dengan lembut menepuk – nepuk punggung Mu Xiaoxiao.
Ketika dia atau gadis-gadis lain berkencan dengan Yin Shaojie, selalu saja para gadis yang menunggunya. Dia belum pernah melihat Shaojie memperlakukan gadis manapun dengan hati - hati dan kelembutan seperti itu.
Apa haknya sehingga diperlakukan secara khusus oleh Yin Shaojie?
Han Yun hampir marah karena cemburu. Dia ingin bertukar tempat dengan Mu Xiaoxiao sehingga dia bisa merasakan diperlakukan seperti itu oleh Yin Shaojie. Dia sudah lama menginginkannya.
Semakin banyak orang mengelilingi mereka dan semua bertanya tentang keadaan Mu Xiaoxiao.
"Tuan Muda Jie, apakah pacarmu baik-baik saja?"
Kening Yin Shaojie berkerut lalu dia berteriak, "Mundur! Kalian semua menjauh! Untuk apa kalian bergerombol di sini? Pergi sana!"
Dikelilingi oleh banyak orang seperti itu, Mu Xiaoxiao tidak dapat menghirup udara segar.
"Kau! Bawakan aku sebotol air!" Yin Shaojie menunjuk seseorang dan memerintahkannya.
Orang itu dengan cepat membawa air. Tidak ingin membuatnya lebih marah lagi, sebagian kerumunan orang itu pun mundur, menonton kejadian itu dari jarak sepuluh langkah.
Mereka benar-benar heran. Sejak kapan Tuan Muda Jie sangat peduli dengan seorang gadis? Ini aneh!
Mu Xiaoxiao memuntahkan semua isi perutnya. Setelah tidak ada yang tersisa untuk dimuntahkan lagi, dia akhirnya berhenti.
"Xiaoxiao, ini air." Yin Shaojie yang khawatir padanya, menepuk punggungnya dengan lembut. Saat memberikan botol air itu, ia memastikan bahwa Xiaoxiao memegangnya dengan kuat sebelum melepaskan botol airnya
Mu Xiaoxiao berkumur dan meludah beberapa kali sebelum meminum sisa airnya. Dia merasa jauh lebih baik. Ketika dia mencoba berdiri, kakinya gemetaran dan dia hampir jatuh.
Yin Shaojie memperhatikannya dengan seksama dan dengan cekatan menarik Xiaoxiao ke arahnya lalu membiarkannya beristirahat dengan bersandar di tubuhnya.
Mu Xiaoxiao merasa seolah – olah seluruh tubuhnya kehabisan energi. Dia tampak lesu dan dengan ekspresi lemas di wajahnya, dia menggerutu, "Aku merasa sangat tidak enak badan ..."
Yin Shaojie teringat saat mereka masih kecil, pertama kalinya Shaojie melihat ekspresi Xiaoxiao seperti itu adalah saat dia sakit. Xiaoxiao biasanya selalu energik dan bersemangat. Ia jadi merasa bersalah dan hatinya sedih karena kejadian tersebut.
Jika bukan karena dia, Xiaoxiao tidak akan pernah menderita seperti ini.
Yin Shaojie menempatkan tubuhnya di depan Xiaoxiao lalu setengah berjongkok dengan punggungnya menghadap ke arah Xiaoxiao. "Ayo," dia berkata dengan suaranya yang menawan.
Melihat punggungnya yang lebar, Mu Xiaoxiao terpaku sejenak kemudian tersenyum. Dia membungkuk dan berbaring di punggung Shaojie. Dia menyandarkan kepalanya pada Shaojie karena tubuhnya begitu lemas.
Yin Shaojie bertanya, "Apakah kau masih ingin minum? Atau kau ingin makan sesuatu?"
Sambil digendong di punggung Shaojie, Mu Xiaoxiao menggelengkan kepalanya. Dengan suara lemah, dia berkata, "Aku tidak mau makan. Aku tidak mau apa-apa. Bawa aku keluar dari sini. Aku tidak suka disini. Aku benar – benar tidak suka."
Kerumunan orang yang terpaku memperhatikan mereka, membuat Xiaoxiao merasa seperti monyet di kebun binatang.
"Baiklah." Yin Shaojie bisa menebak apa yang dipikirkannya.
Dia membutuhkan lingkungan yang tenang untuk beristirahat sekarang. Karena itu, ia membawanya ke arah jalanan pegunungan yang lebih sepi.
Ketika orang-orang melihat Shaojie menggendongnya seperti itu, mereka kaget. Bahkan ada seseorang yang berpikir bahwa dia telah melihat sesuatu yang aneh dan salah lalu mengusap - usap matanya seakan tak percaya.
Sebagian dari mereka adalah anak dari orang – orang terpandang yang saling berteman satu sama lain. Mereka sudah mengenal Yin Shaojie cukup lama tapi belum pernah melihat Yin Shaojie begitu menyayangi seorang gadis seperti itu.
Demikian pula Han Yun yang sangat terkejut, terutama saat melihat ekspresi Shaojie yang begitu memanjakan Xiaoxiao. Secara tidak sadar, apa yang diperlihatkan oleh Yin Shaojie dari sorot matanya itu membuat Han Yun hampir meledak karena cemburu!