Mo Xiaomeng mengemas baju basahnya, berdiri dan baru saja akan memintanya untuk menyalakan lampu.
Tiba-tiba, ada sosok hangat yang bersandar di belakangnya. Lalu, sepasang lengan yang kekar melingkari pinggulnya.
"Kau…." Sebelum dia sempat bicara, dagunya dicubit dan kepalanya digerakkan ke samping lalu bibirnya dikecup.
Awalnya, itu hanya belaian biasa saja. Tapi bagaimana mungkin Ye Sijue bisa menahan dirinya? Tidak lama kemudian, belaian itu berubah menjadi ciuman panas dan dia seolah-olah sedang menelan rasa manis dari mulut Mo Xiaomeng.
Mo Xiaomeng mendesah. Karena posisinya, maka dia tidak bisa mendorongnya bahkan jika ingin mendorongnya. Dia tidak punya pilihan lain selain dicium tanpa daya olehnya.
Lidah panasnya masuk ke mulut kecil Mo Xiaomeng, menyapu dengan kasar dan tangan besarnya membelai tubuhnya.