Mu Xiaoxiao tidak tahu harus berkata apa lagi padanya. Dia sudah sangat baik padanya dan membantunya saat pelajaran olahraga.
Pertama, An Zhixin tidak berterima kasih padanya walaupun Mu Xiaoxiao tidak mengharapkannya juga. Tapi kali ini dia malah mencoba memprovokasinya lagi. Bukankah ini kurang ajar?
Mu Xiaoxiao benar-benar mengira kalau ada yang salah dengan An Zhixin.
Ada yang salah dengan kondisi mentalnya!
Awalnya, An Zhixin tidak takut dengannya. Dia ingin mengatakannya sekali lagi untuk melampiaskan kekesalannya. Tapi tatapan Mu Xiaoxiao menghentikannya.
Tanpa disangka-sangka Mu Xiaoxiao memiliki….tatapan sedingin es.
Mu Xiaoxiao bersandar di kursinya dan menyilangkan tangannya seolah-olah sedang menunggu sesuatu. Dia menatangnya lagi,
"Apa? Kau tidak berani mengulanginya? An Zhixin, apa kau ini sama pengecutnya seperti tikus?"