Masih belum ada tanda-tanda siapa pun setelah beberapa menit. Sejenak, Mu Xiaoxiao merasa sedih. Bagaimana jika si bedebah Yin Shaojie sudah pergi dan tidak akan mengantarnya pulang?
Saat itu, satpam baru dari pagi hari datang dan berkata, "Halo nak, apakah kau sedang menunggu Tuan Muda Jie? Dia sudah pergi sebelum sekolah berakhir."
Wajah Mu Xiaoxiao menjadi muram setelah mendengar kata-kata itu.
Si brengsek itu! Dia benar-benar tidak menunggunya dan pulang sendiri!
Jelas-jelas dialah yang sudah bicara keterlaluan padanya dan membuatnya sedih. Namun dia sama sekali tidak menyesal? Tidakkah dia berpikir untuk menghiburnya atau meminta maaf?
Mu Xiaoxiao sangat sedih saat ini. Yin Shaojie yang dulu tidak akan pernah memperlakukannya seperti ini. Jika dia membuatnya kesal, dia akan mencari cara untuk menghiburnya.
Hatinya dipenuhi kesedihan. Apakah menjadi dewasa telah membuatnya berubah total?
Mu Xiaoxiao merasa seperti orang idiot karena dia telah mengharapkan Yin Shaojie akan menjemputnya.
Aku sangat bodoh!
Kemarahannya bertambah saat dia memikirkan hal itu. Itu sebabnya Mu Xiaoxiao memutuskan untuk tidak pulang. Dia akan lari dari rumah!
Betul. Itu salahnya, tapi dia belum meminta maaf. Kenapa dia harus pulang? Tapi, ke mana dia bisa pergi kalau bukan ke rumah Yin Shaojie?
Jika dia pergi ke rumah keluarga Yin, Yin Shaojie hanya akan lega jika dia tahu. Dan itu tidak akan ada gunanya membuatnya panik.
Tidak tidak!
Karena dia akan melarikan diri, dia tidak akan membiarkannya tahu keberadaannya jadi hal itu bisa membuat Yin Shaojie mengkhawatirkannya.
Setelah beberapa pertimbangan, Mu Xiaoxiao merogoh-rogoh isi tasnya. Dia menghitung uang yang ia punya, semua ada tiga ribu yuan, uang itu dia ambil dari dompet Yin Shaojie pagi tadi.
Dengan uang sebanyak itu, mengapa dia harus khawatir tentang tempat tinggal? Akhirnya, dia memutuskan untuk menginap di hotel! Dan tentu saja dia akan menginap hotel yang paling bagus.
Setelah berterima kasih kepada penjaga, dia memanggil taksi.
"Pak sopir, aku ingin pergi ke hotel! Hotel yang paling mahal di kota ini!"
Setelah mendengar ini, si sopir terdiam sesaat. Dia berbalik dan menatapnya untuk memastikan. "Nak, apakah kau yakin ingin pergi ke hotel yang paling mahal?" Dia bertanya.
Karena dia merasa mempunyai banyak uang, Mu Xiaoxiao menjawab dengan nada sombong, "Tentu saja! Cepat antarkan aku kesana."
"Baiklah." Sopir itu tidak mengatakan apa-apa lagi. Lagipula, tugasnya hanya mengantar penumpang ke mana pun mereka ingin pergi.
Setengah jam kemudian.
Taksi berhenti di area paling mahal di kota, di depan hotel yang paling mewah dan megah.
Mu Xiaoxiao memberinya seratus yuan dengan ramah. "Simpan saja kembaliannya."
"Terima kasih!" Sopir itu tersenyum.
Hotel ini layak mendapat peringkat hotel bintang enam. Ketika taksi berhenti di depan hotel, ada resepsionis yang membukakan pintu untuknya. "Selamat datang. Apakah anda akan menginap?" resepsionis itu bertanya sambil tersenyum hangat. .
"Iya." Mu Xiaoxiao adalah gadis muda yang kaya dan dia tidak harus berpura-pura memiliki wajah seperti orang kaya. Sikapnya tidak seperti dibuat-buat tetapi juga sangat alami dan anggun.
Lalu dia diantar ke meja resepsi.
Resepsionis menyambutnya dengan senyum profesional. "Halo Nona, boleh saya tahu jenis kamar apa yang anda mau?" dia bertanya dengan hangat.
Mu Xiaoxiao berpikir sejenak sebelum menjawab, "Aku ingin kamar VIP terbaik yang dimiliki hotel ini"
Resepsionis tercengang. Mengira bahwa dia salah dengar, dia cepat-cepat bertanya, "Nona, apakah Anda yakin tentang ini? Harga untuk satu malam di kamar VIP kami adalah ..."
Mu Xiaoxiao tidak peduli dengan harganya. Lagipula dia tidak membayar dengan uangnya, dan dia dengan sengaja memilih jenis kamar yang paling mahal.