Ye Sijue sebelumnya tidak pernah merasa ingin sekali melihat wajah seseorang. Jadi walaupun dia tahu itu akan mengejutkannya, dia tetap saja meraih buku yang sedari tadi menutupi wajahnya.
Tentu saja Mo Xiaomeng terkejut dan bulu matanya yang panjang dan lentik itu berkedip-kedip seperti sayap kupu-kupu.
Ye Sijue duduk dan menatap wajahnya tanpa berkedip, seolah-olah sedang menunggu kupu-kupu itu untuk mengepakkan sayapnya.
Namun, Mo Xiaomeng hanya mengubah ekspresinya lalu melanjutkan tidur.
Telapak tangan Ye Sijue menempel ke lantai. Ye Sijue lalu menyadari kalau lantainya sedikit dingin.
Setelah dilihat lagi, gadis ini berbaring di lantai tanpa karpet atau alas yang lainnya.
Dia mengerutkan alisnya.
Dia akan mudah masuk angin kalau seperti ini.
Tanpa ragu-ragu, perlahan dia mengangkat dan menggendong Mo Xiaomeng.