Yu Zhe berdiri mematung saat mendengar tangisannya. Dia bahkan tidak berani untuk melihat wajah Mu Xiaoxiao.
Tangannya terkulai ke samping dan dia mengepalkan tinjunya. Kukunya hampir menusuk telapak tangannya.
"Xiaoxiao, maafkan aku...maafkan aku…"
Yu Zhe memejamkan matanya dengan ekspresi terluka.
Di sisi lain, Han Xue terlihat gembira seperti sedang menikmati pertunjukan. Dia menikmati ekspresi terluka Mu Xiaoxiao dan merasa kalau dia belum pernah sebahagia ini sebelumnya.
Di saat ini, dia merasa seperti seorang ratu yang bisa menentukan nasib Mu Xiaoxiao di tangannya.
Jika dia menginginkan Mu Xiaoxiao menderita, maka dia akan membuatnya menderita.
Jika dia menginginkan Mu Xiaoxiao mati, maka Mu Xiaoxiao tidak punya pilihan lain selain mati.
Perasaan ini memang sangat menyenangkan.
Han Xue tersenyum lebar dan memberikan isyarat pada pria di belakangnya. Pria itu lalu melangkah maju dan memberikan sebuah pisau.