"Bukan apa-apa; Ayo cepat. Aku lapar! Aku sangat lapar dan tidak tahan lagi!" Mu Xiaoxiao menariknya dan bergegas ke depan.
Mereka memasuki sebuah cafe. Mu Xiaoxiao memesan pangsit kukus.
Saat menggigitnya, matanya terbelalak karena pangsit itu ternyata yang sangat enak. "Ini enak sekali! Kau mau? Lagipula, aku baru saja menghabiskan kue, jadi tidak bisa makan terlalu banyak," katanya.
"Tidak, aku tidak lapar," kata Lu Yichen sambil melambaikan tangannya dan menolak.
Mu Xiaoxiao tidak keberatan Lu Yichen menolak tawarannya. Dia mengira kalau dia sangat sopan.
Dia melirik kue di tangan Yu Lichen dengan penasaran. Akhirnya, dia tidak bisa menahan diri dan bertanya. "Kenapa kamu membeli kue tetapi tidak memakannya? Apa kue itu untuk pacarmu?"
Lu Yichen kaget dan tidak menjawabnya. Dia lalu mengganti topik dan balik bertanya, "Apakah kamu sangat menyukai kue stroberi? Kamu terlihat sangat menyukainya".
Mu Xiaoxiao adalah gadis yang cukup pintar sehingga dia paham kalau Lu Yichen tidak ingin menjawab pertanyaan tadi dan dia tidak ingin memaksanya. Tapi ini membuatnya semakin yakin kalau dia membeli kue itu untuk pacarnya. Karena itu, dia menyimpulkan kalau pacarnya pasti bersekolah di SMA Shangde!
Mu Xiaoxiao bangga dengan kepintarannya. Pada saat yang sama, dia bertanya-tanya gadis seperti apa yang bisa membuat Lu Yichen begitu menyukainya sehingga bukan hanya ia menyembunyikan identitasnya tetapi juga berkencan dengannya cukup lama.
Setelah menyelesaikan pangsit kukusnya, Mu Xiaoxiao lalu membersihkan sisa makanan dari tangannya. "Aku sudah selesai. Ayo pergi."
Lu Yichen memberikan tisu padanya untuk mengelap tangannya.
Ketika mereka berjalan keluar dari toko kue, dia melihat sekelilingnya dengan hati-hati. Setelah yakin kalau mobil Yin Shaojie sudah tidak ada lagi, dia lalu menghela napas lega.
"Ada apa?" Lu Yichen memperhatikan tingkah lakunya yang aneh dan bertanya.
Mu Xiaoxiao tersenyum dan menggelengkan kepalanya. "Tidak ada apa-apa. Ngomong-ngomong, apa kamu sering sarapan di sini?"
"Kadang-kadang."
"Sebenarnya, kemarin aku pergi ke kelasmu untuk mencarimu. Tapi kamu tidak ada di sana. Lalu, aku dengar kalau kamu dipanggil oleh seorang gadis yang ingin menyatakan cinta padamu. Apakah itu benar?" Sisi gosip Mu Xiaoxiao muncul.
"Aku menolaknya," kata Lu Yichen dengan tenang. "Untuk apa kamu mencariku?" dia bertanya sambil menatapnya.
"Tidak apa-apa... Tadinya aku mau memintamu mengantarku keliling sekolah karena aku belum terlalu hapal dengan area sekolah kita." Dia menggosok hidungnya dengan dengan rasa canggung karena sebenarnya dia sudah diantar oleh Yu Zhe untuk keliling sekolah.
"Oh ya, aku di Kelas 1 S. Jika suatu saat kamu butuh bantuanku, kamu bisa datang padaku." Sebenarnya dia lebih suka bertukar nomor ponsel tetapi dia merasa kalau mereka belum cukup akrab. Rasanya tidak sopan jika dia melakukannya, jadi dia tidak memintanya.
"Kamu di Kelas S?" Lu Yichen tidak kaget. Dia telah menduga dari kejadian kemarin kalau Mu Xiaoxiao pasti memiliki status yang tinggi dan sekarang dia semakin yakin kalau dia adalah gadis dari keluarga kaya.
Yang membuatnya bingung adalah mengapa dia belum sarapan. Bukankah orang kaya selalu punya asisten rumah tangga di rumah mereka? Dia tidak mengerti mengapa Mu Xiaoxiao memilih untuk sarapan di sekolah.
Keduanya berjalan menuju gerbang sekolah. Karena kelas sudah hampir dimulai, beberapa murid lainnya juga buru-buru memasuki gerbang sekolah.
Mu Xiaoxiao merasakan tatapan curiga dari orang-orang di sekitarnya dan dia menebak itu mungkin karena dia berjalan bersama Lu Yichen. Tapi, Lu Yichen tidak peduli. Rupanya, dia sudah terbiasa dengan itu.
Di gerbang sekolah, Lu Yichen melirik penjaga keamanan tanpa sengaja. Ada penjaga baru, dan penjaga yang kemarin tidak terlihat.
Dua penjaga itu sedang berbincang. Salah satu dari mereka berkata, "Lain kali, jangan bertindak bodoh seperti si bocah Lee. Kemarin dia tidak sengaja menyinggung seseorang lalu dia dipecat."