Seperti yang bisa terlihat, ponsel itu telah terbelah menjadi dua bagian dan layarnya juga retak. Bahkan tidak ada gunanya jika pembantu itu mengambil dan memberikannya ke majikannya. Tetapi pembantu rumah tangga itu tidak berani menentang perintah majikannya. Dia tetap mengambil ponsel yang rusak itu dengan patuh dan menyerahkannya kepada Han Xue dengan kedua tangannya.
Han Xue mengambilnya, melihatnya dan melemparkan lagi ponsel itu ke arahnya dengan marah. "Kau sampah! Bagaimana bisa aku menggunakan sampah yang rusak ini! Enyahlah! Kau akan menjadi penyebab kematianku!"
Ponsel tadi mengenai kepala pembantu itu dan dia terjatuh ke lantai. Karena merasa sedih, dia sebenarnya benar-benar ingin menangis, tetapi hanya bisa menggertakkan giginya dan menahannya.
"Kepala pelayan!" perintahnya tajam.
Pelayan paruh baya yang gemuk itu bergegas mendekat dengan patuh. "Nyonya Xue, apa yang bisa saya bantu?"