"Ya, tidak perlu dihiraukan." jawabnya sekilas tanpa menjelaskan dan tanpa niat membual tentang hal itu.
Mu Xiaoxiao sama sekali tidak puas dan dia segera menggali informasi lagi, "Ketenaran seperti apa? Apakah karena kau cowok yang populer di sekolah? Atau karena kau selalu datang pertama di sekolah? Pasti keduanya, kan?"
Lu Yichen menjawab, "Tidak sama sekali. Aku bukan cowok yang populer. Tapi, aku terkenal karena nilaiku."
Mu Xiaoxiao menatapnya tercengang dan berkata, "Benar kamu bukan cowok yang populer di sekolah? Kamu begitu gagah, tapi kamu tidak populer di sekolah... Tunggu, jangan bilang cowok populer itu adalah Yin Shaojie?"
Setelah mendengar nama itu, Lu Yichen menyipitkan matanya dan bertanya, "Kau kenal dia?"
Mu Xiaoxiao tidak menghiraukan perubahan ekspresinya. Dia merasa senang dan berkata lagi, "Dia pasti cukup terkenal di sekolah, kan? Aku dengar dia punya banyak pacar. Meskipun kalian berdua di kelas yang berbeda, kamu juga terkenal. Seharusnya kamu mengenalnya juga, kan?"
"Aku tahu dia, tapi aku tidak mengenalnya," jawab Lu Yichen dingin.
Lu Yichen memandangnya dengan ragu dan berkata, "Dia memang punya banyak pacar. Dia seorang playboy. Selama orang itu adalah gadis cantik, dia pasti berhasil merayunya. Kamu menyukainya juga?"
Mu Xiaoxiao bergumam, "Seorang playboy besar! Aku tidak akan menyukainya!"
"Benarkah?" Dia tampak terkejut. Caranya membicarakan Yin Shaojie terlihat seperti alasan yang tepat kenapa dia dekat dengan Yin Shaojie.
Sekarang setelah dia benar-benar menatap mata Xiaoxiao, dia tidak terlihat seperti gadis-gadis lainnya yang matanya seperti sedang jatuh hati dan penuh kekaguman setiap kali nama Yin Shaojie disebut.
Kalau begitu, apakah yang Xiaoxiao katakan itu benar?
Mu Xiaoxiao tersenyum dan menatap Lu Yichen. Dia kemudian mengatakan, "Dia bukan tipeku; jika aku harus memilih, aku rasa kau lebih baik daripadanya! Apa yang hebat darinya? Dia hanya memamerkan kekayaan dan ketampanannya. Secara karakter dia tidak baik, dan siapa pun yang menyukainya sungguh sial!"
Sebenarnya, Mu Xiaoxiao tidak bermaksud mengatakan itu. Jika Yin Shaojie mendengar bagaimana dia membicarakannya, dia pasti tidak akan tinggal diam; Oleh karena itu, dia hanya bisa membicarakan hal – hal jelek Yin Shaojie dibelakangnya.
Biarkanlah dia tetap lebih menghargai seks daripada persahabatan!
Mu Xiaoxiao jelas tidak melupakan hal tersebut. Ya, dia adalah tipe orang yang pendendam.
Ini pasti pertama kalinya Lu Yichen mendengar seseorang mengatakan hal seperti itu tentang Yin Shaojie. Dia memandang Xiaoxiao dengan bingung, seolah-olah dia berada di luar angkasa.
Melihat ekspresi Xiaoxiao yang terlihat kesal, dia tidak bisa menahan tawa.
"Kau menarik." katanya.
Dengan pandangan menggoda, Mu Xiaoxiao memanfaatkan kesempatan itu dan berkata, "Oh ya, aku lupa memperkenalkan diri. Aku tahu kamu adalah Lu Yichen. Kamu memiliki nama yang bagus. Aku Mu Xiaoxiao. Kamu bisa memanggilku Xiaoxiao!"
"Mu Xiaoxiao, namamu juga bagus." jawab Lu Yichen dengan senyum ringan; Semakin mengenal pribadinya, Lu Yichen tidak lagi merasa canggung seperti sebelumnya
"Aku masih belum tahu di kelas mana aku akan masuk. Kenapa kamu tidak memberitahuku dimana kelasmu? Lain kali, aku bisa menemuimu untuk bersenang – senang. Aku baru saja kembali dari luar negeri dan sama sekali tidak mengenal sekolah ini. Kalau ada sesuatu yang aku tak tahu, bolehkah aku mencarimu?" katanya berusaha untuk mengakrabkan diri.
Sebenarnya, pemikirannya sederhana. Dia hanya ingin menjadi teman Lu Yichen. Dia tampan dan cerdas, dan ditambah mereka terlihat cocok, pasti mereka akan berteman.
Hal terbesar yang dimiliki Mu Xiaoxiao adalah persahabatan. Ia paling suka dengan mereka yang yang cekatan dan cerdas.
"Tentu, aku di kelas 3 ruang S," jawab Lu Yichen.