"Tuan muda Jie…" Dia memanggilnya dengan gumaman centil yang akan meluluhkan hati setiap pria. Akan tetapi, itu tidak termasuk hati Yin Shaojie.
Tepat sebelum dia berhasil mencuri ciuman darinya, Yin Shaojie mengerutkan keningnya dan tiba-tiba membuka matanya, tatapannya pada wanita itu menjadi gelap dan jauh.
Pada detik selanjutnya, matanya menyorotkan rasa tidak senang dan dia mendorong Han Yun'er dengan kasar.
"Menjauhlah dariku" nada suaranya sangat dingin dan kasar. Dia merasa tidak nyaman karena dia telah minum sangat banyak. Dia menyangga kepalanya dengan tangannya.
Han Yun'er cemberut, tapi dia tetap berusaha mencondongkan badannya dan membelai lengan Jie "Tuan Muda Jie, kau sedang mabuk; biarkan aku membantumu berdiri."
Jie mengerutkan alisnya, Yin Shaojie mengecek sakunya, mencari sesuatu yang tak bisa dia temukan. Dengan lantang dia berkata, "Dimana ponselku!"
Asisten yang duduk didekatnya buru-buru menghampirinya, dan memegang ponsel dengan kedua tangannya, sambil berkata, "Tuan Muda Jie, Tuan Muda Jie, ini ponselmu. Kau menjatuhkannya tadi, dan aku menyimpannya untukmu."
Dengan ragu, dia bertanya-tanya apakah dia harus memberitahu Tuan Muda Jie bahwa dia telah menjawab panggilan masuk beberapa saat lalu.
Namun, telepon mulai berdering pada saat itu.
Yin Shaojie menyipitkan matanya. Setelah menatap nomor yang dia tidak kenal itu beberapa saat dia menjawab panggilan telepon itu.
"Yin Shaojie"
Ia tidak mengenali suara Mu Xiaoxiao sehingga alisnya berkerut, dan suasana hatinya pun berubah masam. Selain keluarganya, tak ada wanita lain yang berani meneriakkan namanya seperti itu .
"Siapa kau?" tanyanya dengan tak sabar.
Mu Xiaoxiao tertegun dan bertanya, "Apakah itu kau, Yin Shaojie?"
Yin Shaojie berpikir, wanita ini pasti gila. Ia yang meneleponnya dan ia juga yang bertanya apakah ia adalah Yin Shaojie,
"Kau sangat bodoh; Aku akan memutus teleponnya!"
"Tunggu! Dimana kau sekarang? Aku akan pergi menjemputmu!" Mu Xiaoxiao menghentikannya dengan tergeasa-gesa. Walaupun dia agak bingung, dia menyadari suaranya yang mabuk dan menduga bahwa si bedebah itu keluar, bermain-main dan mabuk lagi.
Biasanya, Yin Shaojie akan memutuskan sambungan teleponnya, tapi suara di sisi lain itu terdengar cukup akrab baginya sehingga membuatnya tanpa sadar mengatakan lokasinya.
"Aku di Bar Pesona Malam, ruangan 201."
''Baiklah, Aku akan datang ! Tunggu disana" lalu Mi Xiaoxiao menutup teleponnya.
Yin Shaojie menggengam dan memandangi ponselnya .
"Siapa yang baru saja menelponku?" dia bergumam. Di dunia ini tidak ada wanita yang berani memerintahnya seperti itu.
Tidak, sepertinya ada sebuah pengecualian.
Tepat saat dia berusaha mengingat siapa penelepon itu, Han Yun'er yang sejak tadi duduk disampingnya lalu bersandar padanya. Dengan centil dia bertanya "Tuan Muda Jie, siapa tadi? pacar barumu?"
Yin Shaojie tidak mempedulikan wanita itu dan bersandar kembali ke sofa.
Asistennya melihat kalau Jie merasa tidak nyaman, dia pun buru-buru keluar dan kembali dengan cepat sambil membawa beberapa obat mabuk. Dia lalu menyodorkannya ke Yin Shaojie dengan sopan dan berkata "Tuan Muda Jie, ini beberapa obat mabuk,"
Yin Shao Jie berusaha mengambil obat itu, tapi Han Yun'er merebutnya lebih dulu. "Tuan Muda Jie, biarkan aku menyuapimu."
Di sisi lain kota.
Setelah mendapatkan lokasi Yin Shaojie , Mu Xiaoxiao menitipkan kopernya di meja keamanan lantai 1 dan bergegas menjemput Yin Shaojie dengan menggunakan taksi
Sudah sangat lama sejak dia terakhir kali berada di kota ini, dan dia pun memandangi pemandangan kota itu dari dalam taksi yang melaju.
Saat mereka akhirnya sampai di lokasi bar tersebut, taksi pun berhenti. Matanya menatap tidak sopan ke dada Mu Xiaoxiao beberapa saat, lalu sopir memberitahukan "Nona, kita sudah di depan Bar Pesona Malam".