Chereads / Artika family / Chapter 171 - gemes

Chapter 171 - gemes

"astaga fandri!!! gue rasa Kakak lo itu memang gila yaa"

"apaan sih eko, entar dia denger baru tau"

"lihat itu apa yang di suruh nya ambil dari mobil. cemilan nya segitu banyak buat apa"

"ASTAGHFIRULLAHALADZIM!!"

"kenapa fan??"

"eh kak!? cemilan segitu banyaknya untuk apa??? aku tahu ya Kakak itu hamil mungkin pengen makan aja bawaannya, tapi nggak segini banyaknya juga!! gila kali ya habis berapa duit itu??"

"ini bukan buat aku, aku beli ini untuk permohonan maaf ke kamu"

"ya elah kak, boros banget deh!! kan bisa tinggal kasih uang jajan nggak mesti kasih cemilan gini!!"

"oh kamu tenang, uang jajan kamu bakal tetep aku kasih kok, karena selama ini kamu nurutin maunya aku pas ngidam kan"

"iya oke kalau mau ngasih nggak papa, tapi nggak usah segini banyaknya juga!! kalau kayak gini bisa untuk jualan"

"hahaha bener tu fan"

"diem lo ko"

"ha-ha-ha siap²"

"hhmm jadi ceritanya nih nggak mau diterima??"

"iya kali dikasih enggak diterima, tapi kan kak sayang uangnya kalau cuman untuk beli cemilan segini banyaknya, makan cemilan sering ² juga gak baik untuk kesehatan"

"tapi kakak lebih sayang sama kamu fan"

"hhmm yo wes lah sak karepe kakak wae"

"hehe gitu dong, jadi permintaan maaf kakak diterima kan"

"nggak mesti pakai beginian juga, kalau Kakak minta maaf aku udah maafin loo"

"uhh memang lah adek aku ini gemes kali aku"

"jangan cubit ah kak, sakit!!"

"hehehe iya gak gak, ya udah kalau gitu Kakak pamit pulang ya, takut nanti Arfa sama Tika udah pulang mereka nyariin"

"ok kak, makasih banyak yaa, hati hati nyetir nya jangan ngebut inget loo udah tua!!"

"haha mata mu lah fan, iya lah iya baik"

"hhmmm bagus"

dengan perasaan yang sangat lega aku pergi meninggalkan fandri di kosannya.aku memacu kecepatan mobil dengan pelan dan hati-hati karena mengingat sedang mengandung anak ke tigaku.

Di kehamilan yang sekarang, aku benar-benar merasakan perbedaan dari kehamilan yang sebelumnya. di bagian yang paling terasa adalah berat badan, aku merasa tidak terlalu banyak makan tapi tubuhku sangat cepat menyerap nutrisi. memang masih mual muntah tapi aku masih bisa untuk makan setelahnya. seingatku aku hamil Arfa dan Tika aku sangat jarang sekali untuk ngidam, menginginkan sesuatu makan yang rasa rasanya kalau mengingat air liur ini akan menetes.

"semoga aja kita berdua selalu sehat ya nak, keinginan bunda pengen cepat-cepat lihat kamu hadir di dunia ini"

sambil terus mengusap perut aku berharap agar selalu diberi kesehatan untuk membesarkannya dengan penuh cinta.

rasanya menyaksikan buah hati tumbuh dan berkembang itu adalah anugerah yang terindah diberikan Tuhan. bagi seorang ibu, apalagi di kelahiran anaknya yang pertama. saat pertama kali dia lahir ke dunia, bisa melihat tangan kecilnya menggenggam erat salah satu jemariku itu adalah kebahagiaan terbesarku. tangan kecil dengan jemari-jemari yang pucat itu terasa hangat walaupun sebenarnya dingin. didetik itu rasanya aku bangga telah terlahir sebagai wanita yang kuat karena telah melahirkan seorang malaikat kecil yang lucu.di mana setiap tangis dan tawa malaikat kecil itu membawa kebahagiaan untuk semua orang. aku benar-benar bersyukur atas semua yang telah diberikan tuhan padaku sampai saat ini. hidup dikelilingi orang-orang yang begitu sayang padaku, bahkan aku diberikan pendamping yang benar-benar mencintaiku apa adanya.

"terima kasih banyak tuhan"

begitu sampai di rumah aku langsung mencari kedua anakku memeluk mereka dengan erat aku ingin merasakan kehangatan mereka selagi aku masih bisa merasakannya.

"bunda kenapa??"

"bunda lagi kangen sama kalian"

"kok ada² aja hahaha setiap hari ketemu padahal"

"hehehe"

setelah mereka ganti pakaian kami makan bersama bahkan juga tidur siang bersama.

aku sampai sekarang belum bisa memberitahu kalau mereka akan mendapatkan adik baru, entah bagaimana respon mereka nantinya. saat usia kandungan memasuki 7 bulan aku akan memberitahu mereka. aku rasa itu waktu yang cukup untuk mereka menerima.

"huaaahem, jam berapa sekarang??"

aku baru saja terbangun dari tidur siangku, aku melihat jam dinding di kamar anak-anak. sekarang sudah jam 3 sore dan akupun mulai lapar saat itu. dengan perlahan aku bangkit dari tempat tidur agar tidak membangunkan kedua anakku masih tidur.

"makan apa ya!?? nyemil buah aja kali ya"

aku pergi menuju dapur dan mencari buah-buahan yang telah dibeli Bu Inah, aku mencari mangkuk besar untuk meletakkan buah-buah yang telah kepotong, ada banyak varian buah yang telah disiapkan oleh Bu inah sesuai permintaanku.

"tinggal tambahkan susu dan madu, nyamii"

setelah selesai aku langsung menuju ke ruang tv selalu mencolokkan flashdisk yang berisi banyak drama Korea.nggak tahu pasti berapa jumlah koleksi drama Korea yang aku punya di dalamnya yang jelas banyak.

"kayaknya moon lovers enak deh"

sambil menonton aku mulai menikmati cemilanku dan setelah beberapa episode aku putar tiba-tiba suara bel pintu berbunyi dan itu tidak sekali dua kali tapi berkali-kali. itu membuat aku kesal. siapa sih yang berani memecat bell segitu banyaknya!! apakah itu ayah?? atau bunda!?.

"iya sebentar, sabar dong"

sautku sambil menyuapkan beberapa sendok buah lagi ke dalam mulut, sambil berjalan aku bergumam dan akhirnya aku membukakan pintu.

"assalamualaikum"

"waa uhuk uhuk!!"

belum lagi aku sempat menjawab salam aku sudah keburu tersedak karena aku kaget melihat siapa yang sedang berdiri di depan pintu saat ini.

"sayang!! ih hati hati dong!!"

aku masih tidak bisa berkata-kata saat itu, dia mendekat dan langsung menepuk pundakku dan itu sangat membantu.

"Kakak!!"

ucapku kuat setelah merasa cukup lega. dia tersenyum padaku dan tak menjawab apapun setelah itu dia langsung memelukku dengan erat, tak lupa pula ia mengecup kedua pipiku dengan lembut.

"bukannya kakak nggak boleh cuti ya"

"sudah, kita masuk dulu. nanti di dalam aku akan cerita"

kak Arta mendorongku masuk. dia berjalan tepat di belakangku sambil terus mengusap perutku. aku tahu kami akan segera membahas soal kehamilanku.saat itu perasaan takut mulai muncul dan aku berpikir untuk kabur.

"sebentar kak ada yang mau aku ambil"

kata ku berhenti tepat di depan tangga, aku berusaha melepaskan diri.

"sayang, aku nggak bakal marah kok jadi jangan kabur"

kata kak Arta begitu aku melangkah menjauh darinya. aku melihat wajahnya yang tenang tak seperti orang yang akan marah memang.

"aku gak kabur kok kak, memang ada yang mau aku ambil"

aku tetep melangkah menjauh darinya untuk mengambil cemilanku tadi.

saat kami tiba di kamar, aku langsung duduk di atas ranjang sambil melihatnya sedang meletakkan tas dan melepaskan jaket yang dia pakai. dengan tenang dia mulai mendekatiku lalu menatapku.

"aduuuh sakit kak!!!"

"gemes banget aku yang"

"katanya tadi gak marah sama aku!!"

"kan aku gak marah aku gemes sayang"

"gemes tapi kok cubit pipiku kayak dendam banget"

"hehe, gemes nya banyak yang. makanya sekaligus"

"iihh kakak ini"

kak Arta tak menjawab apapun lagi, dia menatapku dengan pandangan sayu, kecupan lembut akhirnya mendarat di bibirku. aku terpejam merasakan sentuhan nya yang telah lama ku rindukan. mata kami saling bertemu dan begitu bibir kami terlepas, kami saling tersenyum.

"aku kangen kak"

"aku juga sayang, banget malah"

"maaf ya kak, aku gak bilang soal aku hamil"

"ya udah lah yang gak papa kok, jadi mau di gimana kan lagi coba, sini deket lagi yang aku mau sapa anak aku"

aku tersenyum dengan sikap lembut kak Arta sekarang ini. pertama aku meletakkan mangkuk cemilan ku lalu aku mendekat ke kak Arta. dia mulai membelai wajah ku lembut lalu turun kebagian perut ku.

"hay nak!?? ini ayah, maaf yaa ayah baru bisa sapa kamu sekarang. ini nih bunda kamu main rahasia-rahasiaan sama ayah, tapi tenang aja kamu mah, tadi udah ayah cubit bunda nya, gak kuat kok nak ayah cubitnya pake perasaan"

"bohong, sakit loo tadi di cubit"

"gak kok nak, jangan percaya ya bunda kamu aja yang lebay"

"aku gak lebay kak, iihh!!"

"hahahaha dengar sendiri kan nak"

aku hanya bisa tersenyum dengan tingkah kak Arta yang menggemaskan itu. senang banget rasanya bisa lihat dia sekarang ada di depan aku. ya walaupun sedang seperti orang gila bicara sendiri, kak Arta lucu banget.

==================================

balik lagi, hehehe

semoga kalian suka yaaa

guys Jangan lupa jaga kesehatan kalian ya