Chereads / Artika family / Chapter 119 - bisa

Chapter 119 - bisa

setelah kemarin aku sudah menelpon nomor yang akan mengecat kamar anak kami, pagi ini setelah kak arta pergi kerja dan aku menyelesaikan semua pekerjaan rumah sekarang aku sedang menunggu mereka datang.

tok tok tok

setelah menunggu cukup lama akhirnya mereka pun datang.

aku mempersilahkan mereka masuk dan membicarakan tentang bagaimana rencana dan apa saja yang akan mereka gambar di dinding itu.

aku menjelaskan kalau aku ingin kamar itu dibagi 2 bagian di satu sisi dengan gambar boruto dengan kawan-kawan lalu dengan cat dasar dinding putih lalu garis-garis orange sedangkan di bagian satunya lagi aku ingin di gambar para putri Disney dengan dasar putih juga lalu dengan garis-garis merah.

aku berusaha menjelaskan secara pelan dan mendetail agar dia mengerti dan tidak salah mengerjakan.

karena memang hari ini khusus untuk membicarakan itu saja dan memang bahan-bahan belum bisa dibeli kalau desain yang diinginkan belum ada.

setelah pembicaraan yang panjang kali lebar itu aku pun menyerahkan sejumlah uang untuk dia membelikan bahan-bahan dan juga memberikannya ongkos walaupun tidak langsung sepenuhnya.

"kalau begitu kami permisi ya Bu saya akan mencari warna sesuai yang ibu inginkan"

"oh iya iya, kalau memang ada apa-apa hubungi aja nomor saya ya pak"

"baik buk"

mereka pun pergi.

begitu mereka pergi akupun segera mencari kedua anakku lalu mengajak mereka ke rumah kakek dan neneknya.

karena besok kami akan memasak kue tentu saja kami membutuhkan bahan-bahan untuk mempersiapkan semuanya, jadi berhubung masih pagi dan semua pekerjaan ku sudah selesai aku mengajak Bunda untuk berbelanja.

"kalian jangan nakal-nakal ya ikuti kata kakek"

pesanku pada kedua anakku

"Bunda Tika mau ikut bunda"

rengeknya

"sayang Bunda mau belanja banyak jadi takut nanti kalau Tika nggak kepegang, jadi Tika main sama abang dan kakek aja ya, Bunda nggak lama kok"

kataku dengan pelan meyakinkan dia

"ya udah deh"

ngambek

"nanti bunda beliin es krim deh"

"beneran yaa bun!"

semangat

"iyaa"

"asyik, yaudah Tika di rumah aja"

"anak baik"

aku mengusap kepalanya

karena mereka sudah tidak apa-apa aku tinggal mereka, aku dan Bundapun pergi menuju pusat perbelanjaan.

kami langsung mencari bahan-bahan untuk membuat kue seperti tepung, gula, bubuk susu, vanili, pewarna, penghias, coklat, cup dan banyak lagi.

karena kami berkeliling sambil berpuasa jadi bunda yang kadang suka mengeluh lelah sedikit-sedikit istirahat sedikit-sedikit berhenti membuat waktu kami semakin lama, tapi syukur semuanya sudah terbeli tanpa ada yang ketinggalan satupun.

"bunda pulang"

kataku begitu sampai di rumah ayah dan Bunda

"mana ice krimnya"

kata Tika langsung

"ini sayang"

kataku memberikannya sekantung es krim

"waaah banyak"

katanya dengan wajah senang

"abnk mau dong"

kata Arfa mendekat

"bagi sama abnk ya sayang"

kataku lagi

"iya bunda, nih bank! Abang mau yang mana tapi jangan banyak-banyak ya"

kata tika membuka kantung plastik

"iya iya"

melihat anak-anak ku yang begitu tenang aku rasa aku bisa meninggalkan mereka dan pergi memasak untuk nanti malam.

walaupun kami akan buka bersama tapi anak-anakku kan tentu saja akan tetap lapar kalau misalnya malam hari tidak ada makanan.

aku pun pergi meninggalkan mereka dengan membawa semua belanjaan ke rumah, langsung mengganti pakaian dan pergi memasak ke dapur.

memilih bahan makanan dalam jumlah yang lebih sedikit dari biasa.

"eh!!! siapa!!"

aku langsung mendorong karena kaget

"ini aku sayang"

"kakak!! iihh ngagetin orang aja deh!!"

kataku masih kaget

"hehehehe maaf sayang"

cengengesan

"tumben cepet balik"

tanyaku

"tapi mau bukber"

kembali memeluk dari belakang

"kan masih lama"

"mau pesan tempat dulu sebentar lagi balri datang"

"oohh, ya udah sana ih ganggu aja"

kataku mulai risih

"iya iya, aku ganti baju dulu ya sayang"

melepaskan pelukannya

"iya"

kataku dan lanjut memasak

Kak arta pun mengambil tas dan jasnya yang diletakkan di meja makan lalu pergi naik ke atas untuk mengganti pakaian, tak lama kak arta pun turun kembali mengganggu aku yang sedang memasak, sampai saat kesabaranku mulai habis karena diganggu nya akupun menokoknya dengan terong yang tidak jauh dariku.

"aduh yank"

katanya dan memegang kepala

"jangan gangguin aku!! ih!!"

kataku geram

"aku nggak ngeganggu kok yang"

"apa pula nggak ganggu pegang-pegang in pipi, belai-belai rambut, peluk peluk iih kakak ini sana sana!!!"

omelku

"ya elah yank, kamu itu loh percuma nonton drama Korea sering-sering tapi romantis nggak bisa"

balik ngomel

"laah lah apa hubungannya sama drama Korea"

kurang ngerti

"aku lihat kamu sering nonton drama Korea terus kalo ada adegan mesra mesra tuh kayak gini gini masa kamu nggak pengen apa diginiin"

"udah enek ah kak, kita udah berapa tahun menikah si Kak anak-anak kita aja udah besar"

"enek enek emang kamu kira makanan apa"

manyun

"aduh!!! aku tuh mau masak bukan mau dengerin omelan kamu kak"

"hmm iya iya ihh nih terongnya, ya udah deh aku main pubg dulu sambil nunggu balri"

"hhmmm"

cuekku dan kembali melanjutkan masak

sesekali aku melirik kak Arta yang tidak jauh dari dapur dia dengan serius memandang layar ponselnya membuat aku ingin mengisenginya.

dengan tetap membelakanginya aku mengambil ponselku yang ada di kantong lalu aku mengubah menjadi nomor pribadi lalu menelponnya.

"eh eh!! aduuh siapa lagi niih"

teriaknya

karena nomor pribadi kak arta pun mengabaikannya, aku yang sudah menahan tawa kembali menelponnya tapi tetap di rijek nya.

"ya ampun siapa sih yang kurang kerjaan banget ya gangguin orang pakai nomor pribadi lagi!!!"

katanya mulai kesal

"ada orang ada orang mundur-mundur, isi darah dulu"

katanya panik

karena dirinya yang mulai panik mulai berbicara dengan keras dan tentu saja aku yang tidak jauh darinya mendengar.

dan saat dia mulai kembali serius dengan gamenya aku pun kembali menelpon.

"bangsat ini orang!!"

teriaknya

"yah yah yaah aduuhh mati aku kan, dasar nomor pribadi sialan"

katanya kesal

Aku benar-benar tidak dapat menahan lagi tawaku sampai akhirnya nya aku menelponnya kembali dan.

"hahahahahaha rasain"

kataku dengan keras ditelepon

saat itu spontan kak arta langsung bangkit dari tempat duduknya dan mengejarku, aku dengan cepat langsung meninggalkan semua yang aku pegang dan berlari menghindarinya.

terlihat dari wajahnya bener-bener kesal karena memang akhir-akhir ini dia sering main game pubg mobile itu.

"kamu yaa yank ihh!! aku pas banget lo didepan musuh, kamu iihh!!"

katanya kesal

"hahahahaha rasain"

kataku tertawa

"sini gak kamu yang, awas yaaa"

mengejar

"hahahaha kabur"

entah sudah berapa lama kami kejar-kejaran sampai rasanya lututku mulai sakit dari tadi lari dan bersembunyi darinya.

sampai akhirnya aku yang sedang duduk di pojokan ketahuan olehnya membuat aku tertawa ketika dia menangkap ku dan memelukku dengan eratnya.

"awas aja kamu yaa,nanti malam sampai lemas gak bisa bangun kamu aku buat"

katanya menggigit telingaku

"hei!! apanya kalian ini puasa woi!!"

kata balri yang baru saja datang

"bener tuh kata balri"

Aku berusaha melepaskan pelukannya

"iihh sumpah ya bal Aku kesel banget sama dia"

"kesel kenapa ar"

mendekat

"iya aja aku lagi main dia miscall miscall pakai nomor pribadi"

"hahahahahaha parah parah"

"udah ih lepasin aku mau masak lagi nih"

"hhmmm"

kata kak Arta melepas

begitu aku terlepas aku yang masih merasa geli pun pergi ke dapur melanjutkan pekerjaan itu, tak lama kak Arta dan Balri pamit menuju ke tempat yang akan mereka boking untuk acara bukber nanti.

setelah hampir setengah jam aku memasak dan sekarang sudah selesai semuanya aku menjemput anak-anakku dan mengajak mereka pulang untuk makan.

saat menemani mereka makan aku bertanya pada mereka apakah mereka ingin ikut atau tinggal dan ternyata mereka minta ikut.

karena mereka yang saat itu sedang makan aku pun meninggalkan mereka untuk mandi setelah selesai akupun kembali, melihat mereka selesai makan aku mengajak mereka untuk mandi karena memang mereka akan ikut bersama aku dan kak Arta buka bersama nanti.

"sayang!!"

panggil kak Arta

"di kamar anak anak kak"

teriakku

"oo yang siap siap terus yaa selesai aku mandi kita otw"

membuka pintu

"kok cepet banget kak, masih jam 5 lewat"

"kita mau kumpul dulu sama yang lain yang biar datangnya bareng, kamu tau sendiri lah kalau tiap janjian pasti ada aja yang di tunggu"

kata kak Arta dengan wajah gimana gitu

"hahahaha iya iya"

kak arta pun pergi dengan menutup pintu, aku lanjut lagi membantu anak-anakku memakai pakaian mereka dan mengemas beberapa keperluan lainnya.

setelah selesai aku turun ke bawah dengan anak anak menunggu kak Arta.

"yuk yang"

kata kak Arta baru selesai

"kok gitu!?"

kataku protes

"gitu gimana yank"

bingung

"ya gitu!!"

kataku kesal

"aku gak mudeng deh yank, gitu gimana"

Masih bingung

"kenapa kakak berpenampilan kaya gitu!"

"gitu gimana emangnya yank"

semangat bingung

"iihh kakak kelihatan ganteng banget loo kalau kaya gitu ganti baju sana gak mau aku kamu jadi pusat perhatian!"

kataku lagi

"hah!!"

kaget

"cepetan!!"

suruhku lagi

"hahahahahaha yang yang aku kira apa laah"

katanya dan tertawa

"kakak ih!! cepetan"

suruhku lagi

kak Arta gak menjawab apapun atau pergi mengganti pakaiannya tapi dia yang tadi tertawa sekarang tersenyum padaku dan menghampiri aku.

dia semakin mendekat ke arahku wajah kami saling bertatapan mata kami bertemu walaupun dengan ekspresi wajah yang berbeda saat itu tersenyum dan dia memelukku.

"apaan sih kak"

kataku

"sayang aku selamanya sudah jadi milikmu, mau seperti apapun aku dan bagaimanapun orang memandangku, yang ada dalam pikiran dan hatiku hanya kamu sayang, tidak akan pernah ada wanita lainnya"

kata kata-kata benar-benar menyentuh hatiku sampai ke bagian terdalam dan aku pun tidak bisa mengatakan apapun.

"walaupun di luar sana banyak wanita yang mungkin lebih cantik, lebih sempurna, lebih lebih dari kamu, tapi aku tidak membutuhkan mereka!

kenapa???

karena yang aku butuhkan penyempurna diriku bukan kesempurnaan dari seorang wanita"

kata kata-kata semakin membuat hatiku yang tadi kesal menjadi sangat tenang aku memeluknya merasakan semua perkataannya yang penuh perasaan yang mengalir sampai ke dalam-dalam hatiku membuat aku luluh dan tenang.

"sayang"

panggilnya

"iya kak"

jawabku

"tau nggak sih"

"apa!??"

"sabar lo yang ini lagi mau dibilang"

"hehehehe iya iya"

"pada dasarnya Tuhan menciptakan setiap orang tidak pernah sempurna karena manusia itu diciptakan berpasang-pasangan dan harus saling melengkapi satu sama lain agar menjadi sempurna, aku Arta Mada terlahir tidak sempurna dalam kehidupan ini! tapi setelah menikah bersama Tarika Umaya kehidupan yang sekarang sudah benar-benar sempurna, karena itu aku aku sudah sangat bersyukur pada tuhan apa semua yang dia berikan padaku sampai sekarang ini dan aku tidak akan pernah menyia-nyiakan itu semua karena aku mencintai kamu dan juga keluarga kecil kita"

aku terdiam dan mulai meneteskan air mata hatiku benar-benar tersentuh oleh perkataan kak arta aku yang masih dalam dekapannya menangis terharu.

"yank!! kamu nangis!! eh batal puasanya"

tiba-tiba

"hah!?? gak ah!"

ngeles

"hahaha hahaha batal batal"

mengejek

"ihh! ini orang yaa dia yang buat baper"

kataku kesal

"hahahahah"

"das. . . ."

terputus

"ayaah bunda ayooo!!"

teriak anak anaku

aku yang tadi terputus saat berbicara kembali menatap kak Arta dan akhirnya kami tertawa bersama.

kak Arta menggendong Arfa dan aku menggandeng Tika tangan kanan kak arta kosong dia menggandeng tanganku walaupun hanya menuju mobil saat itu aku benar-benar merasakan kalau memang kak arta benar-benar mencintai aku.

================================

hei all

up malam nih

semoga suka yaaa