hari ini adalah hari kepulangan Bu Melani setelah dirawat beberapa hari di rumah sakit, karena beliau sudah dinyatakan sehat dan diizinkan pulang oleh dokter.
kami dengan sangat senang menyambut beliau yang baru pulang dari rumah sakit.
"selamat datang kembali bu ke rumah ibuk sendiri hahaha"
sambut kami sambil tertawa
"ah kalian ini ya"
"nah ini dia Bu teman kami Panji yang bantu semua penyelidikan yang Alhamdulillah membuahkan hasil"
kataku memperkenalkan Panji
"salam kenal buk saya Panji"
kata Panji mengulurkan tangan
"wah wah wah wah masih muda udah jadi orang yang cerdas dan berguna terima kasih banyak ya kamu udah mau bantuin kami"
kata Bu Melani menyambut tangan Panji
"iya Bu sama-sama"
"eh tarika mana kok nggak ada kelihatan sih"
tanya Bu melani
"ooohh parikan lagi main sama Melani ibu Melani akhir-akhir ini jadi lebih manja sama thariqah buat para pengasuhnya repot"
jelasku
"iisshhh anak itu yaa"
Bu Melani menggeleng-gelengkan kepalanya
setelah itu kami pun bercerita cerita soal masalah yang kemarin itu sudah ada bukti buktinya dan kami pun sudah mengecek siapa pelaku dari semua masalah.
karena memang sebelumnya aku tidak mengenali satu persatu orang dari perusahaan, membuat aku kesulitan untuk mengetahui siapa sosok wanita yang berada di rekaman CCTV itu.
bahkan satu harian saat kami mengecek rekaman itu aku yang terus mengulang ulang rekaman itu mencoba memperhatikan siapa sih wanita ini, tapi sayangnya aku benar-benar tidak pernah melihat wajahnya dalam perusahaan.
yang membuat aku tanda tanya besar adalah seorang wanita yang tidak dikenali dalam perusahaan bagaimana mungkin memiliki akses yang hanya dimiliki orang-orang tertentu.
"nah gini Bu jadi rekaman CCTV kan sudah memperlihatkan seorang yang memang melakukan ini semua,tapi tentu saja Arta sendiripun tidak mengenali dia ibu tahu sendiri lah bagaimana Arta yang sangat jarang berada di perusahaan"
jelasku
"ya udah kamu tinggal kasih tunjuk aja ke saya biar saya juga bisa tahu siapa sih pelaku dari semua permasalahan ini"
langsung Bu Melani
"ok buk, saya mau ambil rekamannya dulu di atas"
kata ku bangkit
"baiklah kalau begitu saya tunggu di sini"
akupun pergi ke kamar untuk mengambil rekaman CCTV, dan tak lama pun aku turun.
Aku berusaha mencari Panji karena rekaman itu tersimpan di ponselnya dan aku tidak mengetahui apa password ponselnya.
"maaf Bu mengganggu"
katakukarena melihat ibu Melani sedang berbicara dengan dua orang yang entah siapa
"iya iya nggak papa kenapa nak arta"
tanyanya langsung
"anu itu Bu si Panji tadi kemana ya"
tanyaku
"oh si Panji kayaknya ke belakang deh ngeliat Tarika dan Balri main dengan Nirmala"
katanya
"oooh ya udah kalau begitu saya permisi dulu ya Bu"
kataku
"iya, nanti kita lanjutin lagi ya saya lagi ada tamu"
kata Bu Melani
"iya iya buk"
kataku dan pergi menemui Panji
begitu sampai di belakang aku pun langsung memanggilnya dan meminta untuk dia membukakan ponselnya itu.
aku kembali membuka rekaman CCTV itu, tempat dimana sang pelaku melakukan hal yang menyebabkan masalah itu.
tapi pada saat itu aku merasa familiar dengan wajahnya seperti pernah aku melihat tapi aku tidak mengenalinya.
aku kembali memanggil Balri dan Panji.
"hei hei sini dulu kalian udah nggak usah ikutin Tarika deh sama Nirmala deeh ini penting"
kataku
aku yang tadinya berdiri akhirnya mencari tempat duduk untuk memfokuskan pikiranku pada wanita yang berada di video itu.
aku benar-benar yakin dengan ingatan ku kali ini sepertinya aku pernah melihat wajahnya entah dimana tapi aku tidak mengenali dia siapa.
"eh coba deh kalian perhatiin lagi perempuan ini kayaknya aku pernah lihat deh di kantor tapi kapan ya di mana!???"
kataku pada mereka menunjukkan video itu
"selama beberapa hari di sini dan di perusahaan aku sih nggak pernah liat"
kata Panji
"aduh tunggu deh kayaknya bener deh ini bilang apa yang di bilang arta, aku tuh kayak pernah lihat juga tapi di mana ya"
kata balri berusaha mengingat
"tuh kan bener!!! kapan ya"
kataku lagi
saat kami semua sedang berfikir dengan keras berusaha mengingat siapa sekiranya wanita ini.
"heei"
ibu Melani ternyata datang untuk menghampiri kami
"sepertinya kami pernah lihat wanita ini deh bu cuman kami nggak ingat pasti dimana coba ibu lihat"
kataku menyerahkan ponsel Panji
dengan wajah serius kami semua menatap ibu Melani, dari raut wajah ibu Melani terlihat jelas dia sedang bingung tapi lama-kelamaan dia seperti marah karena matanya terlihat seakan-akan ingin keluar saat.
bumil Ani menyerahkan ponselnya pada aku kembali,dan tanpa mengatakan apapun dia langsung mengambil ponsel dari kantongnya dan menelepon seseorang.
"TUTUP PINTU GERBANG SEKARANG JANGAN BIARKAN SIAPAPUN KELUAR!!! TANGKAP 2 ORANG YANG AKAN LEWAT DAN BAWA KE SAYA SAYA!!! ADA DI TAMAN!!"
kata ibu Melani dengan tegas
kami yang menyaksikan sedaritadi kemarahan ibu Melani hanya bisa terdiam dan terus memperhatikan siapa sih yang membuat ibu Melani sangat marah saat itu.
setelah beberapa menit 4 orang pengawal membawa 2 orang satu seorang wanita dan satu lagi seorang laki-laki.
saat itu kami sungguh benar-benar kaget karena yang dibawa adalah wanita yang tadi berada di dalam CCTV.
"ini apa-apaan sih kok kita diperlakukan kayak gini"
kata si laki-laki tadi
tanpa menjawab apapun ibu Melani langsung menampar wajah si wanita dan juga si laki-laki.
"aku nggak nyangka kamu bakal ngelakuin ini semua!!!"
kata Bu Melani
"lah emang aku lakuin apa"
tanya si laki-laki bingung
"kamu udah terlalu dibutakan oleh cinta sampai menjadi bodoh!!! kamu tahu enggak istri kamu ini adalah pelaku yang berusaha menghancurkan perusahaan almarhum suami aku!!!"
lanjut Bu Melani
"apa!!! Itu nggak mungkin!!!"
tak percaya
"pengawal lepaskan dia biar dia lihat sendiri bagaimana bejatnya sih istrinya itu"
"baik bu"
kata si pengawal melepaskan
"nih kamu lihat sendiri kelakuan istri kamu"
memberikan ponsel Panji pada si laki-laki
saat itu si laki-laki terlihat sangat kaget dan menatap istrinya itu
"sayang kamu kenapa lakuin ini semua"
tatap si laki-laki pada wanita yang sedari tadi terdiam dan tertunduk
"sebenarnya hari ini aku sudah sangat kecewa sama kamu Kak!! kenapa aku kecewa kamu tahu kenapa alasannya Aku kecewa!!"
tapi laki-laki itu hanya diam
"Aku kecewa sama kamu kamu nikahin wanita yang tidak memiliki moral sama sekali, Aku kecewa karena kamu terlalu buta Dengan cinta!!!! Dan satu hal yang aku mau kasih tau ke kamu dia adalah mantan pacar dari adik kamu sendiri"
ibu Melani menunjuk ke si wanita
"APA!!!"
si laki-laki itu masih tetap tidak percaya
"sayang tolong katakan sesuatu,kamu jangan diem aja dong jelasin ke aku maksud dari dia apa belum"
"hah!!!nggak perlu dia jelasin apapun karena semuanya udah jelas!!!"
"tunggu dulu aku mau dengar dari dia"
"dasar laki-laki bodoh!!!"
kata Bu Melani kesal
saat itu semuanya diam sampai si wanita itu akhirnya menegakkan kepalanya dan tertawa dengan sangat lebar membuat kami semua kaget dan terheran-heran.
hahahahahahahaha
"ini semua pasti karena kalian kan"
wanita itu menunjuk kami
"kalau aja kalian itu nggak mengganggu semua ini nggak bakal kayak gini, eh enggak deh kayaknya ini salah kamu deh"
menunjuk ke ibu Melani
"wanita gila!!!"
bentak ibu Melani
"iya aku memang gila!!"
teriaknya
"sayang kamu kok jadi kayak gini sih"
kata si lelaki
"diam kamu dasar lelaki lembek!! nggak berguna!! kamu dengerin semua yang aku ucapkan ini"
lanjutnya
"kamu dengar sendiri kak kata istri kamu, Aku bener-bener udah kecewa sama kamu Aku percaya sama kakak sebagai kakak ipar aku, kok bisa-bisanya kakak nemuin perempuan kayak gini"
kata Bu Melani menyentuh kepalanya
"kamu nggak usah menyalahkan orang lain Melani!! ini semua apa salahnya kamu!! aku yang harusnya jadi nyonya saat ini bukan kamu!!! kamu telah merusak semuanya dari awal!!"
teriaknya
"dasar perempuan matre!!! harusnya kamu tuh kalau mau ngelakuin apa-apa berfikir, kamu itu hanya mantan pacar, kamu nggak usah sok sok nyalahin aku, kamu inget gak sih kamu yang ninggalin suami aku gitu aja waktu dia lagi susah dan gak punya apa-apa, mungkin memang keberuntungan aku aku hadir di sampingnya dan bisa sempat menjadi temannya untuk bekerja sama, dan memang keputusan kami untuk menikah karena kami saling mencintai dan juga saling membutuhkan satu dengan yang lain nggak seperti kamu yang sekarang ini ingin datang disaat semua yang sudah dibangun dengan kerja keras dan membuahkan hasil"
panjang ibu Melani
"emang bacot!! aku tuh kan ninggalin dia buat dia semangat, aku hanya pura-pura saat itu agar dia memiliki semangat baru untuk menjadi orang yang berhasil!! tapi aku nggak menyangka dia segampang itu untuk menyerah denganku!! dan akhirnya memilih untuk bersama kamu yang nggak tahu apa-apa"
"kamu salah kalau bilang aku nggak tahu apa-apa!!! kamu salah kalau kamu bilang cara kamu pergi itu untuk membuat dia semangat!!! aku bertemu dengan dia dia yang kamu tinggalkan itu tengah hancur dan aku saat itu datang dan membantunya untuk bangkit, sekarang kamu malah bilang itu salah aku kamu berpikir dong coba aja kamu nggak ninggalin dia waktu itu dan coba aja kamu nemenin dia semangatin dia pada di saat waktu susahnya, kamu terlalu bodoh untuk memikirkan semua itu"
lanjut bu Melani
"GAK!!! GAAK!! AKU GAK SALAAAH!!!! AKU GAK SALAH POKONYA"
teriaknya seperti orang gila
"tolong bawa dia ke kantor polisi aku akan mengajukan tuntutan"
kata Bu melani
wanita itupun diseret secara paksa oleh 2 pengawal, begitu juga laki-laki yang tadi ikut bersamanya.
ibu Melani saat itu terduduk dengan lemas tak percaya dengan apa yang sudah terjadi barusan.
"ibu nggak papa kan"
tanyaku
"ya ya saya gak papa kok, saya mau istirahat aja dulu dan tolong kirim video itu email saya juga semua data-data yang sudah ditemukannya biar sisanya saya yang urus"
"ihh baik buk"
"mungkin kalian nggak tahu siapa laki-laki tadi,dia adalah Abang ipar saya yang tidak lain adalah abang kandung dari almarhum suami saya, dan wanita yang tadi itu adalah mantan pacar suami saya sebelum kami menikah dulu, saya benar-benar nggak habis fikir setelah bertahun-tahun bahkan sampai suami saya udah nggak ada dia tetap dendam sama saya!! itu benar-benar menyakitkan sangat menyakitkan"
Bu Melani tertunduk merasa sedih
"sebelumnya saya minta maaf Bu, lebih baik ibu tidak usah memikirkan lagi itu semua lagian semua masalahnya sudah selesai dan wanita itu pun akan segera diproses bukan"
kataku
"iya bener itu Bu dia pasti udah jelas bakal dihukum dan kena pasal berlapis-lapis"
lanjut balri
"iya saya tahu,saya benar-benar berterima kasih banget dengan kalian semua saya sangat berhutang budi dengan kalian semua"
"ampun Bu mikirnya kayak gitu sih ya nggaklah kita tuh ikhlas bantuin ibu"
kata
"bener itu"
lanjut balri
"terima kasih"
Bu Melani pun tersenyum setelah itu dia pun pamit untuk beristirahat, Panji pun mengajak kami semua masuk dan segera mengirimkan semua yang diminta ibu Melani, karena memang aku sudah tahu alamat email ibu melayani jadi mempermudah semuanya.
begitu aku ingin pergi mencari istriku aku ditahan oleh balri
"kenapa bal"
tanyaku
"berhubung masalah udah kelar aku dan panji balik ya kasihan Yulia"
langsung
"hhmm gimana yaa"
"ya ampun ar kamu mikir apalagi"
"ok ok, makasih banyak ya sob kamu udah baik banget mau bantuin aku dan bela-belain datang kemari pula salam buat Yulia kalau udah balik ya"
kataku menepuk pundaknya
"sama-sama bro ya udah aku kemas-kemas deh nanti malam aku berangkat"
"terima kasih banyak ya"
"yooo"
pergi
setelah balery pergi ke kamar aku pun melanjutkan niatku untuk mencari istriku yang sedari tadi tidak bersamaku.
ternyata dia masih asyik bermain dengan Nirmala sampai benar-benar tidak mengingat aku, aku pun datang menghampirinya.
"sayang"
panggilku
"iya kak"
"ada yang aku mau bilang deh sama kamu, kita bicara di kamar aja yuk"
"penting banget ya Kak?? aku lagi sama Nirmala nih"
"iya penting banget sayang"
"ya udah sebentar ya Kak"
tarika pun bangkit dari duduknya lalu menghampiri si embak yang sedari tadi mengawasi mereka, entah apa yang dikatakannya kepada si mbak setelah beberapa menit pun dia kembali dan kami pun langsung menuju ke dalam kamar.
"apa sih yang mau kamu omongin Kak"
tanyanya langsung
"ini soal masalah perusahaan kemarin sayang"
"kenapa emangnya kak"
"Alhamdulillah masalahnya udah selesai dan sekarang ibu Melani tinggal melanjutkannya ke perkara hukum"
"gimana pelakunya Kak"
"hhhmm agak rumit sih yang, pelakunya adalah mantan pacar dari almarhum ibu Melani dan tidak lain tidak bukan istri dari Abang almarhum suami ibu Melani"
"hah apa!?"
"ya udahlah yang kita nggak usah ikut campur lagi yang penting kita udah bantu semua"
"hhmm iya kak, kok kayak gitu banget ya Kak tapi ya udah deh ngapain dibahas sudah selesai juga kan"
"iya sayang, oh iya Aku sampai lupa lho kapan kita balik kasihan sama ayah dan bunda yang jagain anak-anak kita"
"kalau memang masalahnya udah selesai ya kenapa lagi ditunda-tunda pulang aja besok"
"hhmm ok yank, biar aku pesan tiket nya lagian malam ini Bali dan Panji bakal pulang kok"
"oh ya"
aku pun menceritakan apa yang terjadi tadi pada istriku itu dia benar-benar dengan sangat serius mendengarkannya.
setelah semua sudah aku ceritakan kami keluar dari kamar dan duduk bersantai.