Chereads / Artika family / Chapter 78 - ayah 5

Chapter 78 - ayah 5

saat semua mulai tenang dan kami kembali ke kamar masing-masing untuk kan diri dan beristirahat sejenak dari kekacauan yang sudah terjadi hari ini.

istriku yang saat itu duduk di tepi ranjang tertunduk sambil menatap kedua anak kami kembali menangis dengan suara yang pelan agar tidak membangunkan Arfa dan Tika.

aku langsung duduk juga menemaninya menangis aku usap-usap pundaknya secara perlahan dan akhirnya dia pun berbalik dan langsung memelukku.

"kaak ini mimpi kan"

tanyanya saat dia menangis

"aku juga berharap seperti itu sayang"

kata aku memeluknya

"kenapa kak!!? kok bisa coba!!?"

katanya dengan emosi dan masih merasa penasaran

"sayang kalau kamu tanya kenapa aku juga nggak akan tahu harus menjawab apa, tapi kalau kamu tanya kok bisa, di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin soal penyakit tentu memiliki sebab dan akibatnya"

jawabku dengan pelan

"tapi kenapa harus ayah kak kenapa??"

katanya menangis dengan dalam nya membuat aku juga merasakan perihnya

aku tak tau harus menjawab apa tapi aku saat itu memikirkan artikel yang aku baca waktu itu soal pengobatan yang dapat di lakukan untuk menyembuhkan kanker yang di derita ayah

"kenapa!?"

"kenapa!!"

menangis

"yaank"

panggilku

dia tetap terhanyut dalam tangisannya

"YANK!?"

panggilku dengan kuat dan membuatnya menatapku

"masih ada kesempatan ayo kita berjuang sayank ayo masih ada caranya sayang"

kataku membuatnya terbengong menatapku

"beneran kak"

tanyanya lagi

"iya sayank pasti ada, ayo malam ini kita berkemas dan besok kita pulang aku akan tanya temen aku yang di rumah sakit soal ini sayang memang gak ada yang tau ini akan berhasil atau tidak kita harus berusaha kita gak bisa diam aja kan sayang"

kataku kembali memeluknya erat

"iya kak iya"

dalam tangisannya dia membalas pelukanku

setelah pembicaraan aku dan istriku selesai dan diapun sudah bisa mengendalikan perasaannya jadi lebih tenang kami pun keluar dan memanggil bunda dan fandri saat itu aku yang membuka pembicaraan mengeluarkan pendapat dan saranku.

"bunda tarika dan fandri Arta di sini ingin memberikan pendapat dan saran soal ayah saat ini"

kataku

"apa itu nak"

tanya bunda langsung

"hhmmm"

saat itu semua orang menungguku berbicara

"kangker itu bisa saja di sembuhkan dan kita masih punya harapan walaupun itu hanya 50% atau bahkan kurang kita harus banyak berdoa para Tuhan akar ayah di berikan kesembuhan"

lanjutku lagi

"apa yang harus kita lakukan kak"

tanya fandri

"yang pertama harus kita lakukan dikenali kangker apa yang di alami ayah dengan melakukan pemeriksaan, tentu setelah itu ada beberapa metode pengobatan yang mungkin dianjurkan dokter

seperti melakukan pembedahan,

Kemoterapi, Radiasi dan Targeted drugs dan pokonya sekarang ini ayo kita semua berkemas dan memesan tiket untuk kita pulang besok"

kataku saat itu

dan semua setuju merekapun masuk ke kamar dan membereskan semua barang mereka saat itu ternyata Arfa bangun dan mengajak aku untuk tidur bersamanya dan saat itu aku berpesan pada istriku untuk mengatakan pada mereka agar beristirahat setelah itu akupun masuk mengikuti anak laki laki ku itu.

setiba aku di kamar aku lihat Tika tidur di lantai aku langsung mengangkatnya ke atas ranjang dan mulai menidurkan arfa yang biasa nya kalau sudah dia mencari aku pasti dia terbangun dari tidurnya.

tak lama setelah Arfa kembali tidur tarika masuk ke kamar dan mulai berbaring di di sebelah Tika aku yang berbeda di samping Arfa menatap nya yang mulai memejamkan matanya yang membengkak karena menangis dari tadi perlahan aku bergeser sedikit demi sedikit berusaha menggapai wajah nya yang jauh karena kami di tengah kami ada Arfa dan Tika sedang tidur akhirnya aku menyerah dan hanya bisa menatapnya yang mulai tertidur karena terlalu kelelahan aku pun akhirnya ikut tidur.

pagi begitu cepat datang padahal aku masih sangat mengantuk, istriku sudah bangun lebih dulu dari aku dan anak anak seperti biasa aku lihat istriku itu baru selesai mandi dan sudah mengenakan baju dan masih berdiri didepan cermin aku bangkit dari tidurku dan berjalan mendekat kearahnya lalu memeluknya di belakang.

saat itu wajah cantiknya yang biasa kulihat hilang dan hanya ada kesedihan, kantung matanya yang menghitam dan sedikit membentak, bibirnya yang tanpa senyuman di sudut manapun membuat aku ikut sedih.

"Ayo semangat sayang"

kataku masih memeluknya

"iya kak"

katanya melepaskan tanganku dan pergi membawa koper kami ke luar

aku pun langsung mandi dan mengenakan baju tak lama setelah itu Arfa dan Tika bangun istriku saat itu langsung mengajak keduanya mandi, setelah semua orang selesai

aku masuk dan fandri masuk ke kamar ayah yang saat itu masih berbaring dan meringkuk kesakitan kami langsung mendekat menemaninya walaupun kami tak bisa membantunya, fandri saat itu langsung menangis melihat ayahnya itu.

setelah ayah sudah kembali seperti biasa tapi masih terbaring kami mencoba membantu ayah berjalan keluar dari kamar dan saat aku bantu memapahnya dia melirik ke arahku dengan sangat sinis aku tau kalau dia marah padaku karena aku tak bisa menjaga rahasianya itu.

kami pun bersiap untuk pulang walaupun harus banyak melakukan perjalanan bahkan memakan waktu berjam-jam dan itu pun kami bukan kembali ke rumah ayah dan bunda tapi langsung menuju ke rumah kami, setelah lelah di perjalanan akhirnya kami semua sampai di rumah kami dan semua orang beristirahat sejenak saat itu tapi aku masih belum bisa tenang saat itu karena aku yang sempat memeriksa keadaan ayah yang semakin melemah bahkan tubuhnya sudah mulai menguning tubuhnya masih sangat lemas apa lagi ayah tak mau memakan apapun hanya meminum itupun hanya air putih saja.

setelah semua barang aku masukkan aku keluar, saat itu aku lihat jam tanganku sudah jam 9 pagi lewat dan aku menelpon papa karena aku rasa ini belum jam sibuk papa

telepon

Arta:"hallo pah, apa Arta gangguan pah"

Papa:" yaa nak, ya gak laah"

Arta:"hhmm gini pah, sebenarnya ada masalah yang sangat serius sekarang ini pah"

Papa:"lah!! masalah apa ar"

Arta:"hhmmm ini soal ayah mertuaku Arta yaah"

Papa:"hah!?kenapa kak langsung aja ah"

Arta:"pah, ayah menderita sakit kanker perut"

Papa:"astagfirullahaladzim,jadi sekarang gimana!?? udah stadium berapa!??? penanganan nya gimana Ar!????"

Arta:"hhmm pah masalah nya ayah gak mau melakukan pengobatan dan sampai saat ini kami semua belum tahu pasti keadaannya dan sudah sampai mana kangker itu menyerang tubuh ayah"

Papa:"APAAA!!!!"

" Ya ampun kok bisa gini sih!!??? gimana keadaannya sekarang dan tolong jelaskan pada papa semua keadaan nya"

Arta:"hhmm ini yang hanya Arta ketahui pah, ayah sudah muntah darah dan bercampur nanah, ayah kehilangan berat badannya secara derastis karena ayah kehilangan selera makannya, ayah juga sering bersendawa dan sekarang ini ayah hanya terbaring lemas dan tubuhnya mulai menguning yah"

Papa:"ya ampun Arta!!!? kok kamu masih bisa diam aja sih kenapa gak langsung lakukan pengobatan"

Arta:"maaf pah ayah sendiri yang menolak itu semua dan malah memilih untuk merahasiakan dari semuanya"

Papa:"BODOOH!!!! cepat bawa ke RS segera, kamu di mana sekarang"

Arta:"di rumah kami pah"

Papa:"papa segera kirim ambulans ke sana tunggu"

Arta:"tapi pah kami semua baru saja sampai pah"

Papa:"jangan buang waktu Arta ini sudah tidak bisa di biarkan!!! kita harus melakukan pemeriksaan segera dan melakukan tindakan yang terbaik"

Arta:"baik pah"

Papa:"ya udah tunggu di sana"

Arta:"ok pah"

tuut tuuuuut tut

saat itu aku yang merasa sangat lelah karena memang aku sangat lelah tak hanya aku tapi kami semua yang merasakan lelah lama di perjalanan kerena dari Aceh Singkil ke Yogyakarta itu butuh waktu hampir 2 hari perjalanan, dari pulau banyak naik angkutan laut, lalu angkutan udara dan angkutan darat juga itu memakan waktu berjam jam lamanya dan itu pun tanpa banyak waktu berhenti untuk beristirahat.

ya sudahlah itu semua untuk kebaikan ayah, aku membiarkan istri dan anakku istirahat karena hanya merekalah yang sangat merasa menderita di perjalanan sudah tarika pemabuk kendaraan tambah anak anakku rewel selama di perjalanan karena kurang tidur dan tidak ada kesempatan bermain, aku lihat mereka masih tertidur pulas di kamar dan aku kembali keluar da mengetuk kamar fandri memberi tahu kalau ambulans akan datang menjemput ayah dan kami harus segera bertindak cepat.

"fan kita harus mempersiapkan semua keperluan ayah karena ayah sebentar lagi akan dijemput oleh ambulans dan kita harus ikut bersamanya"

kataku saat itu pada fandry yang masih baru saja bangun tidur

"hah!"

kaget

"ok lah kak yuk"

lanjutnya

"kamu bilang ke bunda untuk beristirahat dulu biar kita saja yang pergi"

kataku dan kami pun langsung pergi menuju ke kamar ayah dan bunda

setibanya di depan pintu Fandri mengetuk pintu kamarnya dan tak butuh waktu lama bunda membukanya

" kenapa"

tanya bunda

"gini bunda, tadi Arta sudah menelpon papa dan menjelaskan semua,papa menyuruh untuk segera melakukan tindakan dan sekarang ambulans sedang dalam perjalanan, aku udah fandri akan ikut ke rumah sakit bunda dan tarika juga anak-anak tunggu saja di rumah dan beristirahat sejenak, nanti kami akan terus kabari semua kepada bunda"

jelasku panjang

"bunda mau ikut aja nak"

jawab bunda

"tapi bunda kan perlu istirahat"

kata fandri

"tapi fan bunda mau terus ada bersama ayah"

lanjutnya

"bunda juga harus jaga kesehatan bunda kan masih ada kami dan kami pun akan memberi kabar"

lanjut fandri

"tapi fan"

kata bunda lagi

"gak ada tapi tapi bun, bunda harus beristirahat jangan sampai bunda juga sakit gara-gara memikirkan ini semua"

lanjut fandri

saat itu bunda hanya terdiam dan mengangguk setuju kalau dia tinggal dan beristirahat dulu, tak lama setelah itu kami mendengar suara klakson mobil dan orang mengetuk pintu aku pun langsung berjalan membukakan pintu dan melihat siapa ternyata orang dari pihak rumah sakit sudah datang menjemput kami

"tolong tunggu sebentar ya"

kataku kembali masuk

aku pun mengatakan pada fandri kalau ambulans sudah datang dan saat itu kami pun langsung membantu ayah berdiri dari tempatnya berbaring dan berjalan menuju mobil ambulans sedangkan bunda membawakan tas berisi keperluan-keperluan ayah, kami pun berpamitan pada bunda saat itu aku lihat bunda dengan wajah sedih nya melambaikan tangan kepada kami dan tak lama mobil ambulans pun jalan.

sesampainya di rumah sakit ayah langsung dibawa menuju keruangan pemeriksaan dengan ct scan.

CT scan adalah mesin pemindai berbentuk lingkaran yang besar, cukup untuk dimasuki orang dewasa dengan posisi berbaring.

Alat ini dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memonitor beragam kondisi kesehatan. Dokter akan merekomendasikan pemeriksaan CT scan untuk kondisi tertentu.

Pemeriksaan ini dapat membantu dokter mengetahui seberapa jauh perkembangan kanker, apakah kanker hanya terdapat di dalam lambung atau sudah menyebar ke organ-organ lainnya. Pemindaian yang menggunakan rangkaian sinar-X dan bantuan komputer ini dapat menghasilkan gambar tubuh secara rinci.

aku yang berdiri di belakang kaca ikut melihat ayah yang terbaring melakukan pemeriksaan sedangkan novandri menunggu di luar tidak diijinkan masuk karena bukan staf dokter rumah sakit.

setelah pemeriksaan selesai ayah dibantu 2 orang perawat diturunkan dan didudukkan di kursi roda lalu dibawa masuk ke ruangan untuk berbaring dan menunggu hasil dari CT scan.

kami pun ikut menunggu di dalam ruangan tempat ayah dirawat dan setelah menunggu beberapa menit akhirnya pun hasil pemeriksaan keluar dan yang saat itu langsung membacakan hasil adalah papa.

"menurut hasil dari CT scan benar kalau ayah memang mengidap penyakit kanker perut tepatnya adalah kanker lambung, Kanker lambung adalah jenis kanker yang menggerogoti lambung, di bagian organ pencernaan berbentuk kantong di tengah rongga perut, ini dapat diidap oleh orang-orang pada segala usia yang sebagian besar penderitanya berusia 55 tahun"

jelas papa dan kami hanya diam

"Daan ayah di tahap ini sudah memasuki

Stadium 3 di mana Seluruh lapisan lambung sudah digerogoti kanker atau banyak pertumbuhan kanker kecil yang menyebar luas ke kelenjar getah bening,

kita harus segera melakukan tindakan

yaitu Radioterapi tujuan radioterapi adalah untuk membunuh sel-sel kanker, metode pengobatan dilakukan dengan menggunakan pancaran energi radiasi"

lanjut papa lagi

saat itu fandri mulai merasa sedih dan aku hanya bisa menepuk pundaknya pernah berusaha untuk menguatkan dirinya, kami pun lanjut mendengarkan penjelasan dari papa soal ayah.

" dan yang namanya pengobatan tentu ada yang namanya efek samping, dari penggunaan radioterapi yang juga harus diperhatikan dan di ketahui seperti terjadinya Iritasi atau warna kehitaman pada kulit di sekitar area yang diobati, ayah pun akan mengalami Diare, ayah juga akan merasa tubuhnya Lelah, akan merasakan Mual dan Muntah juga Gangguan pencernaan"

jelas ayah soal efek samping dari Radioterapi

dan kami yang saat itu mendengar hanya bisa terdiam membiarkan papa menjelaskan semua sampai selesai

" Arta dan dek fandri ya soal Radioterapi ini itu harus dilakukan secara rutin"

lanjutnya

"bisa tolong dijelaskan rutin seperti apa maksudnya"

tanya fandri

"hhhhmmm begini nak fandri rutin maksudnya dilakukan setiap minggu.

Dalam satu minggu, biasanya ada lima kali sesi pengobatan selama lima hari dan masing-masing sesi berlangsung selama beberapa menit.

Batas waktu pengobatan radioterapi tergantung pada tujuan dan tingkat keparahan.

Sebagai contoh, untuk meredakan gejala pada kasus kanker lambung stadium tinggi umumnya berlangsung hingga dua minggu. Sedangkan untuk mencegah kanker datang kembali, umumnya berlangsung hingga lima minggu begitu lah"

jelas papa pada fandri

"baiklah, tolong lakukan apapun yang terbaik untuk ayah saya"

kata fandri dan menyalami papa

"pah kapan radioterapi akan bisa di lakukan"

tanyaku pada papa

"papa akan usahakan secepatnya karena kita harus mencari dokter untuk menangani ini"

Jawab papa

"baik lah pah"

anggukku

"pokoknya kita semua harus tenang dan banyak berdoa kepada Tuhan agar diberikan jalan untuk ayah dan segera diberi kesembuhan,kita ini semua hanya perantara dan keputusan hanya tetap ada ditangan Tuhan, kamu yang semangat ya fandri"

kata papa mengusap kepalanya

"iya pak"

jawaban fandri dan saat itu berusaha untuk tersenyum

========================

selamat beraktivitas semua

semoga suka ya

jangan lupa komen dan kasih bintang

walaupun untuk beberapa hari ke depan akan terus membahas soal ayah jangan pada bosan yah

😭😭😭😭😭

karena akhir dari episode ayah belum jelas akan berakhir bahagia atau sedih

ditunggu terus ya