Chereads / Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 220 - Terbongkar

Chapter 220 - Terbongkar

Pak setya ternyata secara diam-diam mendengar permintaan maaf pak gunawan pada kinan dan di terima dengan murah hati oleh kinan.

"Dia anak yang sangat baik dan pemaaf, kenapa aku telah tega melukai hatinya yang lembut seperti itu, saat itu aku harusnya memeluk dan merangkulnya agar kerinduannya terobati, saat itu dia pasti benar-benar merindukanku, namun apa yang aku lakukan???" pak setya tak henti menyesali setiap perbuatannya pada kinan, dia mengingat bagaimana pertama kalinya mereka bertemu lagi setelah belasan tahun.

Saat pak gunawan pergi, pak setya segera mendekat pada kinan, adam yang melihat itu langsung heran dengan tingkah pamannya yang mengikuti kinan secara diam-diam dari belakang.

"Ayah duluan saja, klarisa kamu temani ayah sebentar di dalam, ada yang harus aku urus sebentar" adam kemudian pergi mengikuti pak setya tanpa sepengetahuan ayahnya dan klarisa.

Ternyata bukan hanya adam yang mengikuti pak setya, Ny Andara dari awal memang sudah memiliki kecurigaan lain terhadap gelagat suaminya, terlebih lagi saat kinan terus menceritakan kisahnya di atas panggung tadi, Ny andara melihat jelas bahwa suaminya ikut menangisi kisah kinan yang menyedihkan itu.

"Adam, kamu sedang mengikuti paman mu bukan?? jangan panggil dia, ikuti saja kemana dia akan pergi, tante memiliki perasaan tidak enak soal dirinya akhir-akhir ini". Adam terkejut ketika dirinya berusaha sembunyi dari pak setya, di belakang Ny andara mengagetkannya dengan menepuk pundaknya.

"Apa maksud tante???" adam bertanya, "Sudahlah, kita ikuti saja dulu, nanti tante ceritakan". Mereka berdua ikut mengendap di belakang pak setya.

Adam dan Ny andara benar-benar dibuat terkejut ketika Genta keluar dari ruangan dan mendapati pak setya sedang menegosiasi para penjaga ruangan itu untuk bisa di ijinkan masuk ke ruangan tempat kinan beristirahat, dan lebih mengejutkan lagi ketika Genta mengijinkannya setelah berbicara beberapa saat, dan adam mendengar betul bahwa Genta menyebut nama om setya dengan sebutan ayah saat Genta terlihat kaget dengan keberadaan pak setya di depan ruangan itu tadi.

"Ayah..., apa yang kamu lakukan disini?????" karena terkejut, untuk pertama kalinya genta bertemu dan menatap langsung ayahnya dari dekat setelah beberapa tahun lamanya.

"Apa tante mendengar apa yang aku dengar barusan?????" Adam karena tidak percaya dengan apa yang ia dengar langsung bertanya pada Ny andara tentang kebenaran yang ia dengar.

"Ayo adam, lebih baik kita pergi dari sini sebelum semua orang melihat kita seperti pencuri disini mengendap-ngendap" Ny andara juga sama terkejutnya dengan adam, sebenarnya dia juga mendengar saat genta berteriak sedikit menyebut suaminya dengan panggilan ayah, firasatnya langsung berjalan dan dia berpikir bahwa mungkin keluarga kinan adalah keluarga lama suaminya yang ia suruh untuk pak setya tinggalkan dlu.

Ny andara berpura-pura tidak mendengar apa yang adam dengar dengan berjalan terus menjauhi ruangan kinan.

"Tapi tante, aku mendengar jelas apa yang genta katakan, dan tante lihat???? om diperbolehkan masuk ke ruangan itu, itu ruangan yang hanya di perbolehkan untuk keluarga kinan saja, ada apa ini sebenarnya???". Adam tapi tetap mengikuti tantenya masuk kembali ke ruangan pesta dengan semua pertanyaan yang membumbung tinggi di atas kepalanya.

Di dalam ruangan kinan....

"Genta apa yang kamu lakukan??? apa kamu sudah gila??? apa maksudmu membawa masuk pria ini ke ruangan keluarga kita, cepat suruh dia keluar atau semua orang akan tahu bahwa dia seorang ayah yang memalukan, apa kamu ingin ayah mertua kinan tahu soal semua ini????". Semua orang di ruangan itu terkejut melihat pak setya masuk, keysa langsung berdiri dari tempat duduknya dan melampiaskan kemarahannya pada genta karena membawa masuk pak setya ke ruangan itu, keysa marah-marah tanpa memandang ke arah pak setya sama sekali.

"Sudah kak, hentikan!!!! teriakanmu yang akan membuat semua orang tahu soal ini semua. Tidak perlu mencemaskan soal ayah bayu, dia sudah mengetahui semuanya sejak lama, jadi tidak ada yang perlu kita cemaskan, aku tidak mungkin memulai hubungan baru dengan membawa kebohongan di dalamnya, terlebih ayah bayu mengenal keluarga ayah kita yang baru,, ayah mertuaku cukup berbesar hati menerima aku dengan semua kecacatan hidupku dan kelakuan buruk ayahku, jadi aku tidak mungkin berbohong lagi padanya".

Pak setya betul-betul kaget saat kinan mengatakan bahwa sebenarnya Mr henry tahu soal kisah kinan dan dirinya, dimana itu artinya Mr Henry tahu tentang fakya siapa ayah kinan sebenarnya.

"Tepat hari di saat kamu bertemu dengan ayah mertuaku dan menjelek-jelekkanku di hadapannya dengan sangat lantang dan penuh keyakinan bersama pak gunawan" kinan memberitahukan kapan tepatnya Mr henry tau soal ayahnya yaitu pak setya atau pak prabu.

Mr Henry tidak tinggal diam setelah mendengar kedua orang yang ia kenal begitu membenci calon menantunya, dia langsung mencari latar belakang tentang Pak Setya karena belum begitu mengenalnya, kecuali pak gunawan, dia sudah sangat mengenalnya jadi Mr henry tidak perlu lagi mencari tahu soal dirinya.

Banyak kejanggalan yang ia temukan di dalam riwayat hidup Pak Setya, akhirnya karena informasi tidak bisa ia dapatkan secara lengkap, di sebabkan semua data asli pak setya telah menghilang, Mr Henry memutuskan untuk langsung menanyakan kebenarannya pada kinan saat itu.

Mr Henry tahu soal pak gunawan yang memiliki masalah di masa lalu dengan kinan, kemudian setelah sedikit membicarakan soal pak gunawan, Mr henry mulai menanyakan soal Pak setya.

"Lalu apa kamu mendengar soal rekan dari pak gunawan yaitu pak setya, dia begitu terobsesi dengan pembatalan pernikahan kalian, untuk mencegah semua itu terjadi, ayah harus tahu apa masalahmu dengan orang itu" Mr Henry bertanya via telpon kepada kinan setelah 2-3 hari dari pertemuannya dengan Pak setya dan pak Gunawan

Lewat telpon kinan menangis menceritakan semua tentang hidupnya dan masa lalunya yang tidak pernah Mr Henry ketahui sebelumnya.

Kinan memutuskan untuk jujur ketika Mr Henry bertanya padanya, dan kinan berpikir, mungkin itulah saatnya untuk ia mengatakan semuanya tentang ayahnya, tetap dengan harapan Mr Henry akan bersikap profesional terhadap semua urusan bisnis mereka.

Mr Henry menyimpulkan bahwa Pak setya suami Ny andara yang dia kenal atau Pak Prabu ayah dari menantunya adalah orang yang telah menyia-nyiakan putrinya dan orang seperti itu tidak pantas untuk di maafkan.

Namun kata-kata kinan yang akhirnya membuat ia berpikir, bahkan Kinan sebagai putrinya, orang yang secara langsung di sakiti oleh ayahnya bisa menerima dan memaafkan ayahnya.

"Dia tetap ayahku, seperti apapun dia sekarang, dia masih sama statusnya sebagai ayahku, baik dia mengakui ku atau tidak sama sekali, tapi aku tetap menganggap dia ayahku, kebencian dan kemarahan sempat menguasaiku sebelumnya, bahkan hampir membawaku masuk ke dalam jurang tergelap dalam kehidupan, namun aku kembali sadar ketika melihat bagaimana ibuku bisa tersenyum sekarang, tertawa bahagia, begitu antusias dengan pernikahanku, dia sudah benar-benar melupakan masa lalunya.

"Aku langsung berpikir, tidak ada gunanya aku menyimpan kebencian dan kemarahan dalam diriku pada ayah, sampai aku hampir saja melupakan bagaimana caranya membuat ibu bahagia di sisa hidupnya, aku hanya akan fokus pada ibuku dan keluarga baru ku sekarang, ayah memintaku untuk tidak mengenalinya atau tidak mengakuinya sebagai ayahku, maka aku akan melakukan itu, yang terpenting sekarang, kedua orang tuaku bahagia, baik ibu dengan kehidupannya bersama anak-anaknya, dan ayah bahagia dengan istri barunya dan semua harta dan kedudukannya yang telah menggantikan posisiku dan semua kakak-kakakku".

Itu kata-kata kinan yang terdengar sangat tulus ingin memaafkan ayahnya dan tidak ingin mengambil pusing semua tindakan yang ayahnya lakukan padanya.

Dia masih memikirkan bagaimana caranya orang yang ia sayang merasakan kebahagiaan, "bahkan jika dengan membuatku merasa sakit hati tapi mereka bisa bahagia, maka lakukanlah !!!!" kata-kata terakhir kinan yang membuat Mr Henry semakin menyukai dan mengagumi kinan dan ikut memaafkan dan bersikap profesional kepada Ny andara dan Pak setya untuk tidak mengkaitkan masalah pribadi ini dengan semua kerja sama yang mereka miliki selama ini.