Chereads / Masa Muda Yang Tak Muda / Chapter 153 - Cemas

Chapter 153 - Cemas

Sore telah tiba, kinan terus menolak panggilan bayu karena dia sangat marah dengan ulahnya memberi tahu soal rencana pertunangan mereka di kantornya dan dalam waktu yang tidak tepat.

Tiba di rumah kinan langsung mandi dan membaca semua file yang telah di berikan oleh bayu padanya.

Dia mencoba menghafal semua tentang apa yang di suka dan tidak disukai oleh ibu dan ayah bayu.

Banyak hal-hal aneh di draft itu tapi kinan berpikir mungkin orang-orang kaya memiliki kebiasaan seperti itu.

Seperti misalnya nenek yang sudah bayu anggap sebagai ibunya itu memiliki kebiasaan ganti pewangi ruangan setiap hari, dia selalu ingin mencium wangi yang berbeda di kamarnya setiap hari.

Dan wewangian di kamarnya itu hanya ingin dia dapat dari pewangi merk tertentu yang harganya selangit, bahkan bagi kinan harga pewangi ruangannya bisa untuk jatah makannya 2 bulan berturut-turut, dan nenek itu mengganti pewanginya setiap hari.

Dan masih banyak hal-hal lain yang membuat kinan geleng-geleng kepala.

"Bayu benar-benar anak konglomerat, bisa-bisanya dia selama ini pelit padaku".

Sambil terus membolak balik lembar file yang dia sedang baca, kinan menggerutu karena bayu ternyata benar-benar di luar dugaannya setelah banyak membaca tentang latar belakang keluarganya dan semua kebiasaan mereka, mulai dari ayah, ibu dan anak.

Juga fakta lain yang kinan baca di file itu adalah tentang ibu kandung adam yang meninggal karena kanker.

Kinan berpikir itu kenapa bayu begitu manja dan dekat dengan ibunya, mungkin karena bayu telah ditinggal lama oleh sang ibu sejak masih dia kecil.

Kinan menjadi banyak tahu tentang bayu yang sebenarnya dan beberapa membuatnya kagum pada sahabatnya itu.

Bayu memiliki beberapa panti sosial dan beberapa sekolah gratis di hampir penjuru indonesia yang selama ini kinan tidak tahu, dan dia mengelola itu secara langsung di sela-sela kesibukannya selama ini, termasuk kesibukkannya menjadi mahasiswa S1 sastra yang padahal dia telah memiliki gelar S2 di bidang bisnis.

Kebodohannya untuk memilih berbohong kepada kinan menjadi salah satu kesibukkan yang tidak bisa dianggap sepele selama ini. Dia membagi waktu mati-matian demi bisa menjalankan semuanya seperti terlihat normal.

Tak lama gerbang kinan terbuka, kinan bisa mendengar suara gerbang itu saat sedang duduk di ruang TV.

Dia langsung bangkit dari sofa dan membuka pintu, dia memastikan siapa yang berani masuk tanpa membunyikan bel terlebih dahulu.

Setelah kinan membuka pintu ternyata bayi telah berdiri di depan pintu.

Kinan sama sekali tidak menyangka bahwa yang datang adalah bayu, karena yang kinan tahu bayu sedang berada di Singapur saat itu.

"Bayu???? Apa yang sedang kamu lakukan??? bukankah kamu bilang sedang ada di singapur sekarang????? Lalu apa ini????".

Kinan langsung bertanya-tanya pada bayu ketika melihat orang yang ia ketahui sedang ada di luar negri sekarang berdiri tepat di hadapannya.

Bayu langsung masuk ke dalam rumah tanpa menjawab pertanyaan kinan dan duduk di sofa.

"Apa kamu sudah gila???? kenapa kamu tidak mengangkat telponku dari tadi pagi. Ada apa sebenarnya???? apa ada yang terjadi padamu??? aku terus cemas dari pagi bertanya-tanya soal itu, tapi setelah melihatmu sekarang santai duduk di rumah dengan mengenakan piama itu sepertinya kamu baik-baik saja".

"Kamu yang sudah gila sekarang,,,,, kamu datang ke jakarta dan menuju rumahku jauh-jauh dari Singapur hanya karena aku tidak mengangkat telpon mu????? hanya untuk memastikan aku baik-baik saja????".

Kinan berbalik memarahi bayu karena sembrono datang jauh dari singapur hanya karena dirinya tidak menjawab telpon dari bayu.

"Apa kamu tidak pernah mengkhawatirkanku saat aku tidak menjawab telponmu?? atau saat nomorku mati jika sedang berada di singapur selama ini???".

Bayu mempertanyakan hati kinan yang sangat terasa dingin olehnya.

"Yang aku tahu setiap akhir pekan kamu memang pergi ke rumah orang tuamu, apa yang harus aku cemaskan saat kamu sedang bersama mereka dan menikmati akhir pekan dengan tidak ingin di ganggu oleh siapapun dan memilih untuk mematikan ponselmu, aku tidak pernah merasa khawatir karena hal itu".

Kinan menjawab dengan santai pertanyaan bayu padanya sambil berjalan menuju dapur dan membawakan segelas air untuk bayu.

"Ah dia gadis yang benar-benar berhati dingin, sedingin es".

Kemudian bayu meminum air sambil menggerutu karena sifat kinan yang membuatnya kecewa karena tidak pernah mengkhawatirkannya, berbanding terbalik dengan dirinya yang sangat berlebihan mengkhawatirkan kinan bahkan rela datang dari singapur karena takut sahabatnya sedang dalam masalah, mengingat akhir-akhir ini permasalahan begitu akrab dengan kinan.

"Lalu apa yang akan kamu lakukan sekarang??? aku baik-baik saja disini, aku tidak mengangkat telpon mu karena ulah mu sendiri, dalan rangka apa kamu memberitahukan managerku tentang rencana pertunangan kita???

"Dia bahkan telah menyebarkan berita itu di seluruh penjuru kantor, dengan santai dia mengatakan, bahwabdia tidak memberitahukan berita itu kepada para eksekutif, apa dia bodoh???? Para eksekutif akan dengan mudah tahu jika para staff sudah heboh membicarakan soal pertunangan kita.

Lalu siapa kamu sebenarnya??? apa seorang CEO dari perusahaan property bahkan akan di kenal oleh para eksekutif dari perusahaan Periklanan???? aaah aku kesal mengingat semua tentang berita itu tadi pagi".

Kinan akhirnya meluapkan amarahnya pada bayu, bayu yang mendengar itu sedikit tersenyum karena kinan sangat terlihat cemas soal pertunangannya yang sudah mulai diketahui banyak orang