Malam semakin dingin.... kinan yang baru saja masuk ke dalam rumah barunya dan melihat sekeliling di dalam rumah itu.
Suasana baru, rumah baru, kehidupan baru, cerita baru sekarang berada dalam genggamannya.
Kinan merasa hidupnya sekarang sangat indah. Dia hanya ingin seperti itu selamanya.
Bahagia bersama keluarga, bisa tertawa bercanda dan berbagi kebahagiaan seperti hari itu. Hidup selaras dengan pekerjaan barunya nanti dan sahabat sejati yang selaku mendukungnya dalam setiap langkah yang dia ambil menjadi salah satu kekuatan kinan selama ini.
Butuh satu saja sahabat selamanya dan itu adalah obat terbaik bagi kinan selama ini.
Sampai akhirnya sang pujaan hati datang kembali dalam kisah hidupnya.
Hidup tanpa cinta dengan pasangan memang belum lengkap rasanya. Dan kinan telah memiliki hubungan seperti itu dengan adam.
Lelaki yang selama ini hanya ada dalam angan dan kerinduannya sekarang benar-benar ada dalam dekapannya.
Laki-laki itu telah benar-benar jatuh hati padanya. Itu semua sangat terlihat jelas dari sorotan matanya saat menatap kinan dengan dalam.
"Tidak ada lagi yang kurang dalam hidupku saat ini, Terimakasih Tuhan atas ijinmu aku bisa merasakan hidup seperti sekarang".
Kinan berjalan menuju kamarnya dan beristirahat malam itu dengan tenang.
Bayu masih dalam perjalanan menuju tempat tujuannya.
Baru tiba sekitar pukul 3 pagi. Perjalanan membuatnya sangat terlihat lelah.
Ia memasuki rumah dimana hanya ada dia didalamnya. Besok pagi-pagi sekali dia harus bertemu dengan ayahnya disana dan kembali ke rumahnya di jakarta.
Kesibukan seperti itu sudah sering dia lalui selama kuliah di bandung. Dan bayu sudah terbiasa dengan semua itu.
Beberapa asisten rumah tangga datang menghampirinya dan menyambutnya dengan membungkuk 45 derajat, layaknya sambutan kepada orang terhormat kerajaan.
Bayu yang lewat begitu saja dengan menyapa seperlunya kepada beberapa orang disana yang membungkuk padanya.
Ia langsung memasuki kamar mandi yang luasnya hampir sebesar rumahnya yang di jakarta, Tempat ia tinggal yang berdekatan dengan rumah kinan.
Di dalam kamar mandi itu bahkan ada TV, Alat pemutar musik, dan fasilitas-fasilitas mandi yang diatas rata-rata hotel, bahkan yang berbintang 5 sekalipun.
Ia membersihkan badannya yang sangat lusuh akibat perjalanan jauh hari itu dari pagi bersama kinan hingga dini hari.
Terpancar dari sorot lampu menyinari tubuhnya yang di siram air shower, lekukan tubuh bayu tidak terlihat seperti biasanya yang hanya mengenakan kemeja lengan panjang yang kebesaran dan celana bahan gantung. Pakaian itu tidak pernah sekalipun menonjolkan bentuk tubuh bayu selama ini.
Dalam malam itu, lampu kamar mandi dan shower serta alat-alat mandi menjadi saksi, betapa indah bentuk tubuh bayu yang ia sembunyikan di balik baju murahannya dan norak itu.
Otot berada disetiap sudut tubuhnya. Itu tubuh yang benar-benar mendapatkan perawatan khusus dan dijaga bentuknya dengan sedemikian rupa sehingga begitu indah.
Lengannya begitu kekar dengan otot yang membuat itu terlihat sangat kuat dan bahu yang lebar membuatnya terlihat sangat gagah.
Jauh dari penampilan Bayu si culun yang tidak tahu bagaimana bergaya selama ini.
Acara bersih-bersihpun selesai. Bayu berjalan menuju kaca yang terpampang lebar sepanjang dinding di kamar mandi itu.
Ia terus memutar-mutar kepalanya di depan cermin, memastikan tidak ada yang berubah dengan wajahnya karena terus menjadi karakter bayu yang cupu, culun, dan norak dengan kacamata tebal selalu menempel dimatanya.
Di kaca itu terlihat jelas, seperti apa wajah bayu sebenarnya tanpa kacamata dan tanpa ekspresi wajah yang selalu ia munculkan di hadapan semua orang khususnya di depan kinan.
Wajah bersih, tanpa noda sedikitpun, dan tanpa kacamata tebal. Dengan lesung pipi dan hidung mancung melengkapi kedahsyatan yang dimiliki bayu untuk bisa dibilang bahwa dia laki-laki yang sangat tampan dan gagah dengan tubuhnya yang atletis.
Lengkap sudah. Lelaki yang selama ini ada di sekeliling kinan adalah lelaki yang benar-benar tidak bisa disepelekan ketampanan dan kegagahannya.
Dia adalah bayu, sahabat kinan satu-satunya selama hidupnya. Yang sampai hari ini kinan belum tahu siapa dan seperti apa bayu sebenarnya.
Kinan akan sangat terkejut jika melihat penampilan bayu yang sebenarnya.
Keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk piyamanya, bayu terus berusaha mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil dan mendekati laptop yang menyala di meja kerjanya.
Beberapa saat ia fokus dengan layar laptopnya kemudian dia sadar bahwa ada sesuatu yang ia lupakan.
Segera ia meraih tas tangannya yang ia simpan di atas kasur dikamar itu. Kamar yang luasnya dua kali lipat dari luas kamar mandinya tadi. Kalian bisa bayangkan sebesar apa itu.
Semuanya ada disana, bernuansa putih. hitan dan abu-abu. Warna Minimalis namun semua furniture yang ada di dalamnya tidak bisa disepelekan dengan disebut minimalis.
Kasur berukuran King bahkan lebih tepatnya itu seperti size yang di custom dengan meja rias yang sangat besar, meskipun dia seorang laki-laki tapi bayu memiliki meja rias di kamarnya yang berukuran besar, kursi yang terlihat sangat nyaman dan lembut ada disana melengkapi meja untuk menyimpan teh jika bayi sedang bersantai dikamar menikmati waktunya dan juga disudut lain ada pintu menuju ruangan baju-bajunya. Bukan sebuah lemari yang bayu gunakan untuk menyimpan semua bajunya. melainkan satu ruangan di sisi lain di sebelah kamarnya.
Ia mengambil ponselnya yang ia simpan di dalam tasnya, ponsel yang selalu ia sembunyikan dari kinan. Yang ia gunakan hanya untuk urusan pekerjaannya.
Dia harus mengabari seseorang bahwa besok dia tidak akan datang ke kantor dan meminta membatalkan semua janjinya untuk besok. Jika terlambat bayu harus kerepotan mengatur jadwalnya besok karena harus kembali terlebih dahulu dari rumahnya yang sekarang ia datangi. dan itu memakan waktu yang akan cukup lama dan melelahkan.
Setelah ia selesai dengan ponselnya, ia berjalan menuju ruangan baju yang terdapat di sebelah kamarnya yang tersambung oleh pintu.
Memasuki ruangan itu kita akan langsung disuguhkan deretan dasi dan aksesoris lain di sana, seperti bros- bros kecil yang indah dan beberapa lipatan sapu tangan juga sabuk dan jam tangan dengan pilihan warna yang sangat lengkap terpajang di dalam sebuah meja kaca yang pasti harganya tidak bisa dibayangkan melihat semua kemewahan yang ada di rumah itu.
Kemudian di sisi-sisi dinding terdapat deretan baju yang tengantung, mulai dari baju style anak muda, jaket, hoodie, sweater ataupun mantel-mantel musim dingin yang sangat rapih tersusun disana, kemudian koleksi kemeja-kemeja dengan deretan sesuai warna ada disana, jas-jas, lalu tumpukkan celana mulai dari yang berbahan lembut hingga bahan jeans yang tidak pernah diantara orang yang bayu kenal dibandung melihatnya mengenakan semua pakaian yang bayu miliki di rumah itu.
Masih banyak koleksi bayu lainnya yang sangat repot jika dijelaskan semuanya.
Bayu hanya mengenakan piyama malam itu karena akan pergi tidur meskipun waktunya tidak banyak karena pagi-pagi sekali ada yang akan menunggunya di meja makan untuk sarapan bersama.