Pagi berembun dan sangat dingin...
Kinan yang membuka matanya setelah mendengar sang ibu memanggil langsung bangkit dari ranjangnya dan bersiap untuk berangkat kuliah.
"Aku kesiangan lagi"..... sambil terburu-buru kinan menuruni tangga rumahnya, mengambil roti dan melupakan air minumnya.
"Ibu aku berangkat, jangan menungguku sore ini, aku akan pulang terlambat". Sambil menutup pintu kinan berteriak. Masih dengan Dressnya kinan mulai terbiasa mengenakan baju-baju yang feminim sekarang.
"Bu apa kinan akan baik-baik saja?" Genta mengkhawatirkan adiknya karena kejadian kemarin.
Ibu hanya tersenyum pada anak laki-lakinya itu. "lebih baik kamu pikirkan dirimu dulu. Bagaimana, ibu sudah memintamu untuk segera memasukan proyek gamemu untuk ikut audisi di perusahaan itu, kamu hanya perlu mengirim file mentahnya saja, ibu sudah baca di surat pengumumannya, dan ibu paham betul dengan aturannya. Ayo cepat lakukan atau semuanya akan terlambat".
Beberapa minggu lalu ibu diberitahukan sebuah informasi dari teman dekatnya bahwa ada audisi di sebuah perusahaan game di malaysia, mereka membuka kesempatan untuk para programer game pemula.
Ibu langsung mencari informasi tentang semua itu, dan ibu mempelajari sedikit banyak tentang game agar bisa membantu genta dalam pendaftarannya.
Genta berkata bahwa dia setuju untuk ikut serta, tapi hingga hari ini ibu belum mendapatkan informasi terbaru dari genta.
"Sudahlah bu,,,, sabar sebentar lagi, aku sedang mematangkan sistemku,,, dalam beberapa hari akan siap. Pendaftaran terakhir masih ada 2 minggu, dan sebelum itu pasti aku sudah siap". Genta berusaha meyakinkan ibunya.
Kinan tiba di kampus dengan terburu-buru, di depan kelas telah beridir lelaki tinggi berkacamata, "sibaik hati dan cupu itu, aaah semua orang di kampus ini benar-benar sudah ditipu oleh penampilannya", kinan bergumam dalam hati sambil melirik bayu yang berada di depan kelas.
"Apa kondisimu baik-baik saja sekarang? kenapa tidak istirahat saja, aku rasa sebaiknya kamu tidak perlu datang ke kampus hari ini". Bayu menyapa kinan tepat di saat kinan akan melewatinya di depan pintu.
"Permisi", kinan hanya mengatakan itu dan berlalu melewati bayu tanpa menjawab kekhawatiran bayu terhadap kondisinya saat itu.
"Kinan tunggu", semua orang di kelas langsung menatap bayu yang memanggil kinan. Semua orang disana sudah tahu kinan pasti mengabaikannya, tapi karena bayu memegang lengan kinan, maka semua perhatian tertuju pada mereka berdua saat itu.
"Lepaskan, apa yang sedang kamu lakukan". kinan yang mulai merasa terganggu meminta bayu melepaskan genggaman tangannya.
Kemudian bayu menarik kinan keluar kelas dan membawanya ke taman depan fakultas.
"apa yang kamu sedang lakukan, sebentar lagi dosen masuk, kita ada kelas sekarang". kinan menepis tangan bayu dan marah-marah kepadanya karena berani membawa kinan keluar kelas di depan orang banyak.
"Dosen kita sudah terlambat lebih dari 10 menit, dia tidak akan masuk aku jamin. Kamu datang terlambat aku pikir kamu tidak akan masuk hari ini". Bayu meyakinkan kinan agar tidak khawatir soal kelas hari itu.
"Ayo kita berteman". Bayu dengan lantang mengatakan itu pada kinan. "aku merasa sepertinya hanya kamu yang bisa cocok menjadi temanku di kampus ini. apa kamu tidak bisa melihat semua orang menatapku aneh, menilaiku lelaki cupu yang tidak pandai bergaul. Dan apa kamu tahu???? aku melihatmu juga sama, sama seperti mereka melihatku. Aku seperti melihat diriku sendiri dalam diri kamu kinan".
Bayu meminta hubungan pertemanan dengan alasan mereka memiliki masalah yang sama dalam hal bergaul dan merasa bahwa ia bisa mengerti apa yang kinan rasakan.
"Aku tidak aneh sepertimu, kemarin di rumah sakit kamu sangat berbeda, kamu benar-benar seperti orang yang memiliki rasa percaya diri dan tidak sopan sama sekali. Tetapi disini???? apa yang coba kamu tunjukan padaku dan pada semua orang disini". kinan menyeringai melihat lelaki yang ada di depannya merasa bahwa dia pantas menjadi temannya.
"Itulah yang terjadi padaku, aku merasa percaya diri jika berada di dekat kamu. kamu membawa aura positif untukku. Aku merasakan hal-hal berbeda jika berada didekat kamu".
Bayu belum menyerah dengan usahanya, kinan yang terus menolak tidak membuatnya lelah untuk terus mencoba.
"sudah hentikan semua ini, ayo kembali ke kelas" kinan merasa bahwa lelaki yang berada di depannya dengan semua penampakan penampilannya yang eksentrik itu sangat lucu.
"kamu benar-benar berpikir kita bisa berteman,,,, Hahahaha.... kamu benar-benar lucu". akhirnya kinan bisa tertawa lepas saat itu, setelah menghentikan tawanya yang hanya sekejap itu kinan tersadar.
"Kapan terakhir kali aku tertawa seperti ini karena sesuatu hal, aaah lelaki aneh ini benar-benar mampu membuat suhu emosiku turun naik dalam sekejap".
Kinan berjalan melewati bayu dan kembali ke kelasnya. Disana semua orang telah menanti kedatangan kinan dan bayu masuk ke kelas lagi, mereka berdua telah membuat drama pagi itu.
Pada saat kinan dan bayu berjalan menuju kelas, kinan berkata "Baiklah, kita berteman". itu kata-kata terakhir kinan sebelum akhirnya ia masuk kelas terlebih dahulu dan kemudian bayu mengikuti dari belakang.
"Apa kalian sekarang berpacaran?" beberapa siswa mengajukan pertanyaan secara bergerombol. Mereka semua penasaran dengan apa yang terjadi.
Bayu begitu berani menarik tangan kinan didepan semua orang, mereka semua terkejut melihat bagaimana citra bayu di benak semua orang, lelaki pemalu, cupu, kurang bergaul, tapi ternyaya dia memiliki keberanian menaklukkan Si angkuh Kinan.
Kinan dan bayu hanya berlalu begitu saja tanpa menjawab pertanyaan teman-teman di kelasnya. Mereka hanya saling memandang dan kemudian duduk ke masing-masing kursinya.
"Dam bangun, ini hari pertama kita masuk kampus, apa yang kamu lakukan ayo cepat bangun", suara Ray mengagetkan adam yang sedang tertidur pulas di sofa.
"Jam berapa ini? minggir kau", adam langsung mendorong ray yang duduk di depannya, dan memasuki kamar mandi.
"Ayolaaaahhh,,, sadarkan dulu dirimu. Ini kamar Lisa bro....., ayo kita pulang dulu ke apartemenmu". Ray yang melihat adam seperti tidak menyadari bahwa sekarang mereka berada di kamar lisa langsung menyadarkannya dengan mengajak adam untuk pulang terlebih dahulu.
"aaaah aku sudah gila, ayo cepat tunggu apa lagi". segera adam memakai jaketnya dan bergegas keluar tanpa ingat harus berpamitan dengan yang punya rumah.
Mereka pergi begitu saja, lisa masih tertidur di kamarnya dan tidak mengetahui kepergian adam dan ray dari rumahnya.
Setelah terburu-buru karena sudah jam 9 pagi saaat itu, mereka akhirnya tiba di kampus, ray yang berbeda fakultas dengan adam berpencar setelah melihat kelas masing-masing.
"Hubungi aku nanti" sambil berlari adam berteriak pada Ray.
"Oke...",,,,,,