"Kamu tidak mau memulainya?"
Mata Bagas membulat setelah mendengar apa yang baru saja istrinya itu katakan. Apakah itu artinya ia boleh bergerak lebih jauh lagi daripada hanya sekedar memeluknya? Rasanya kesadaran Bagas belum kembali sepenuhnya setelah tari menerima ciuman tidak terduga dari Agnes dan sekarang tangan Agnes kembali bergerak menyentuh wajahnya dan mengusap bibirnya dengan ibu jarinya yang mampu dengan cepat membangkitkan hasratnya.
Merasa terharu, Bagas tidak dapat menyembunyikan sorot matanya yang memerah karena menahan air matanya.
"Kamu ingin menangis? Apa aku membuatmu bersedih sayang?"
"Kamu membuatku sangat bahagia."
Senyuman indah terukir di wajah Agnes, ia dapat merasakan darahnya berdesir hanya karena Bagas mulai bergerak menyentuh tengkuknya.
Pelan tapi pasti, Bagas meniadakan jarak diantara mereka dan mendaratkan ciuman tepat di permukaan bibir Agnes yang masih sedikit basah akibat ciuman sebelumnya.